Hidupkan Taman Budaya, Pelajar dan Seniman Ikuti Lomba Mural Disdikbud Kalbar
Dengan latar belakang budaya yang kaya, para peserta juga tak segan mengangkat isu-isu sosial dan kearifan lokal dalam lukisan mereka.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sebanyak 12 tim yang terdiri dari pelajar dan seniman lokal memulai lomba mural bertema kebudayaan, di Taman Budaya, pada Kamis 15 Mei 2025.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian acara “Semarak Taman Budaya, Nyanyian Negeriku” yang digagas oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdik) Provinsi Kalimantan Barat.
Lomba mural ini tak sekadar ajang unjuk kreativitas, tapi juga menjadi sarana edukasi budaya bagi generasi muda Kalbar, Melalui goresan kuas dan warna-warni cat, para peserta menyampaikan narasi keberagaman etnis dan kearifan lokal Kalbar ke dalam karya visual yang menghiasi dinding panjang Taman Budaya.
“Kita ingin Taman Budaya ini bukan hanya menjadi tempat pagelaran seni, tapi juga ruang edukasi visual yang bisa dinikmati semua kalangan. Mural-mural ini menjadi cerita tentang siapa kita sebagai masyarakat Kalimantan Barat,” ujar Luh Gede Supryani, selaku Kepala Bidang Kebudayaan Disdik Kalbar.
Supryani menyebut, sketsa yang diajukan para peserta sudah menunjukkan potensi besar para seniman muda Kalbar dalam mengangkat isu budaya lewat seni visual.
Meski tahun ini lomba masih terbatas untuk peserta dari Pontianak dan sekitarnya, Disdik Kalbar berencana memperluas skala kegiatan ini ke seluruh wilayah Kalimantan Barat pada tahun-tahun mendatang.
“Harapannya, ke depan kita bisa menggelar event mural ini di tingkat provinsi, bahkan nasional, agar lebih banyak seniman bisa berkontribusi dalam pelestarian budaya lewat karya mereka,” pungkas Supryani.
Baca juga: Hidupkan Kembali Aktivitas di Taman Budaya, Dikbud Kalbar Akan Gelar Semarak Taman Budaya 2025
Setiap tim terdiri dari dua hingga tiga anggota, sebagian besar merupakan pelajar yang sudah akrab dengan dunia seni sejak usia dini.
Salah satunya adalah Mahsya Salsabila, siswi SMA Negeri 1 Pontianak. Ia dan timnya memilih tema “Tidayu” yang menggambarkan keharmonisan tiga suku besar di Kalbar yakni Tionghoa, Dayak dan Melayu.
“Kami ingin menyampaikan pesan bahwa keberagaman itu indah dan penting untuk dijaga. Lewat mural ini, kami coba menampilkan identitas Kalbar yang multikultural,” kata Mahsya.
Dengan latar belakang budaya yang kaya, para peserta juga tak segan mengangkat isu-isu sosial dan kearifan lokal dalam lukisan mereka.
Lomba mural ini menjadi pembuka dari rangkaian acara empat hari yang akan ditutup dengan pagelaran seni pada 18 Mei malam. Dengan semangat kolaborasi antara seniman dan pelajar, Taman Budaya kini tak hanya menjadi ruang pertunjukan, tapi juga galeri terbuka yang mendidik dan menginspirasi. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Sentuhan Hati Dandim 1201/Mempawah, Hadir di Sisi Prajurit yang Terbaring Sakit |
![]() |
---|
Merayakan Kata di Garis Khatulistiwa, Pontianak Jadi Tuan Rumah Pesta Literasi Indonesia 2025 |
![]() |
---|
PLN Sukses Kawal Kelistrikan MTQ XXXIII Kalbar di Kapuas Hulu |
![]() |
---|
Bank Kalbar Putussibau Jelaskan Aturan Potongan Asuransi Pinjaman Kredit Bagi PNS |
![]() |
---|
Massa Aksi Damai Rakyat Bersuara Geruduk Kantor DPRD Sambas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.