Berita Viral

Mengerikan! Aksi Kadin Usai Viral Dicatut Pengusaha untuk Minta Proyek Senilai Rp 5 Triliun

Respons Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia usai namanya dicatut pengusaha untuk minta proyek senilai Rp 5 triilun.

Editor: Rizky Zulham
Tangkapan layar video
DISKUSI - Suasana pertemuan diduga Pengusaha di Kota Cilegon, Banten, meminta jatah proyek pekerjaan tanpa tender senilai Rp 5 triliun ke PT Chandra Asri Alkali (CAA). Video tentang aksi ini viral setelah terekam dalam audiensi antara perwakilan pengusaha lokal dengan kontraktor China Chengda Engineering Co., Ltd (CCE). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Respon Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia usai namanya dicatut pengusaha untuk minta proyek senilai Rp 5 triilun.

Mereka menyatakan akan turun langsung menyelidiki permintaan proyek senilai Rp 5 triliun tanpa tender dari pengusaha Cilegon kepada PT Chandra Asri Alkali (CAA).

Video tentang aksi ini viral setelah terekam dalam audiensi antara perwakilan pengusaha lokal dengan kontraktor China Chengda Engineering Co., Ltd (CCE).

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengatakan, pihaknya ingin mengecek langsung kebenaran informasi tersebut, dan tidak hanya mengandalkan potongan video di media sosial.

“Tentu kita juga mesti melihat dengan bijak semua ini, tapi kami juga tidak hanya ingin melihat di media sosial. Kita ingin bertemu langsung,” ujar Anindya saat ditemui di Jakarta, Selasa 13 Mei 2025.

VIRAL Siswi SD Korban Open BO hingga Hamil dan Melahirkan, Mucikarinya Kakak Kandung

Menurut Anindya, Kadin Pusat telah membentuk tim verifikasi organisasi dan etika guna menilai tindakan serta struktur kepengurusan Kadin di daerah.

Investigasi akan dilakukan bersama Gubernur Banten, Kementerian Investasi/BKPM, dan penegak hukum.

Kadin Cilegon: Salah Ucap karena Emosi

Menanggapi video yang telanjur viral, Kadin Kota Cilegon buka suara.

Wakil Ketua Umum I Kadin Kota Cilegon, Isbatullah Alibasja, menyebut pernyataan permintaan proyek tanpa tender itu tidak mewakili sikap resmi organisasi.

Menurut dia, pernyataan itu merupakan luapan emosi salah satu pengurus yang kecewa dengan kurangnya komunikasi dari pihak kontraktor proyek.

“Pengurus dan anggota itu dalam kondisi emosional. Saya bilangnya ini slip of tongue (salah ucap) karena komunikasi (perwakilan) Chengda itu kurang baik,” kata Isbat saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/5/2025).

Ia menegaskan bahwa pihaknya memahami aturan proyek strategis nasional tidak mungkin dijalankan tanpa proses tender.

“Kita sangat paham, masa proyek tanpa tender itu tidak masuk akal, tidak benar,” lanjutnya.

Sudah Tiga Kali Rapat, Belum Ada Kejelasan

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved