Maknai Kesucian Diri, Umat Buddha Lakukan Pemandian Rupang di Vihara Vajra Bumi Kertayuga
Biksu Vihara Vajra Bumi Kertayuga, Biksu Shi Lian Sui mengatakan pemandian Rupang dilakukan sebagai proses menyucikan diri.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Memperingati Hari Raya Tri Suci Waisak, ratusan umat Buddha memenuhi Vihara Vajra Bumi Kertayuga di Jalan Ahmad Yani II, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat pada Senin 12 Mei 2025.
Acara ini diawali dengan kegiatan ibadah, melakukan pemandian Buddha Rupang selanjutnya melakukan kegiatan bebas.
Biksu Vihara Vajra Bumi Kertayuga, Biksu Shi Lian Sui mengatakan pemandian Rupang dilakukan sebagai proses menyucikan diri.
"Kita melakukan ritual yang namanya pemandian Rupang yang bertujuan untuk menyucikan diri. Kita mengibaratkan bahwa diri kita itu sendiri dimandikan dan dibersihkan kembali," kata Biksu Shi Lian Sui kepada tribunpontianak.co.id.
Selain itu, pemandian Rupang juga memiliki makna untuk menjaga kesucian batin, menjaga sila dan menaati semua yang diajarkan oleh sang Buddha.
Umat Buddha yang hadir diharuskan untuk memandikan Rupang karena seperti memandikan diri sendiri.
"Tradisi memandikan Rupang itu memang dari dulu udah ada sampai sekarang. Pada saat kita memandikan Rupang juga sama seperti kita memandikan diri kita supaya diri kita menjadi putih, suci, bersih kembali gitu," ucap Biksu Shi Lian Sui.
Hari Raya Tri Suci Waisak tahun ini mengusung tema kebijaksanaan, pengendalian diri supaya menjadi jauh lebih baik.
Baca juga: TERUNGKAP Motif Remaja 16 Tahun Habisi Nyawa Pegawai Kubu Raya Diah Rindani, Pelaku Sering Ditolong
Ia berharap untuk seluruh umat Buddha terutama yang berada di Kalbar dapat semakin bijaksana, menaati sila serta menjalankan semua ajaran Buddha.
"Kita berharap umat Buddha di sini semakin bijaksana, makin bisa menaatin sila dan menjalankan semua ajaran yang sudah di ajarkan oleh sang Buddha kepada kita dan kita bisa menjadi satu sosok pribadi yang jauh lebih baik dari sebelumnya," harap Biksu Shi Lian Sui.
Seorang umat Buddha, Luna mengatakan hari raya Waisak merupakan peringatan hari trisula Waisak untuk kelahiran, kematian dan pencerahan.
Luna juga mengucapkan air dari pemandian Rupang dibawa pulang untuk disimpan di samping altar ataupun digunakan untuk mandi.
"Biasanya kalau air itu kislta simpan di samping altar ataupun kita pakai buat air mandi sebagai ungkapan sudah diberkati dan juga ini memaknakan kebersihan diri," kata Luna.
Ia berharap kepada generasi muda semoga bisa lebih banyak yang menyadari kepentingannya kebaktian, melaksanakan berdana dan juga lebih mengembangkan Bodhisattva. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Ria Notsan Sebut MTQ Bukan Hanya Tentang Juara, Tapi Syiar dan Persaudaraan |
![]() |
---|
28 Sekolah di Kecamatan Belimbing Hulu Melawi Lengkap dengan Alamat |
![]() |
---|
Ketua FKUB Kota Singkawang Baharuddin Meninggal Dunia, Wali Kota Sampaikan Duka Mendalam |
![]() |
---|
Pengamat Hukum Soroti Kecelakaan Maut di Jalan Adisucipto Harap Kejadian Serupa Tak Terulang Kembali |
![]() |
---|
Buronan Kasus Narkoba di Kapuas Hulu, Akhirnya Jhon Fery Samosir Ditangkap Kejaksaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.