Semboyan Paus Leo XIV Penerus Paus Fransiskus! Belum Genap 2 Tahun Kardinal Kini Jadi Paus

Prevost, lahir di Chicago pada 14 September 1955, merupakan Paus pertama dalam sejarah yang berasal dari Amerika Serikat. 

Editor: Marlen Sitinjak
Screenshot YouTube Vatican Media
PAUS BARU - Kardinal asal Amerika Serikat, Robert Francis Prevost  terpilih menjadi Paus, kemudian memilih nama Paus Leo XIV dengan semboyan "In illo uno unum" atau "Dalam Kristus yang Satu, Kita Satu". 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pemilihan Paus pengganti Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025 lalu akhirnya tuntas, Kamis 8 Mei 2025 malam WIB.

Kardinal asal Amerika Serikat, Robert Francis Prevost terpilih menjadi Paus, kemudian memilih nama Paus Leo XIV dengan semboyan "In illo uno unum" atau "Dalam Kristus yang Satu, Kita Satu"

Paus Leo XIV menjadi Paus ke-267 dalam sejarah gereja Katolik Roma dengan Santo Petrus sebagai Paus ke-1. Paus Leo XIV secara otomatis juga menjadi Uskup Roma.

Prevost, lahir di Chicago pada 14 September 1955, merupakan Paus pertama dalam sejarah yang berasal dari Amerika Serikat

Sebagai seorang imam Ordo Santo Agustinus (OSA), perjalanan hidupnya mencerminkan dedikasi mendalam terhadap Gereja Katolik yang kini umatnya mencapai 1,4 miliar.

Setelah ditahbiskan pada 1982, Prevost menghabiskan hampir dua dekade di Peru, menjadi misionaris yang mengajar dan memimpin seminari Agustinus di Trujillo. 

Karier gerejawi yang gemilang membawanya kembali ke AS, di mana ia menjabat sebagai Provinsial Ordo Agustinus di Chicago, kemudian terpilih sebagai Prior Jenderal Ordo Agustinus pada periode 2001 hingga 2013. 

Vatikan Disambut Asap Putih, Paus Baru Resmi Dipilih

Keahliannya dalam mengelola gereja dan situasi sosial-politik akhirnya mendorong Paus Fransiskus untuk menunjuknya sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Chiclayo di Peru pada 2014, dan beberapa tahun kemudian, sebagai Uskup di keuskupan tersebut.

Namun, peran pentingnya tidak berhenti di situ. 

Pada 2023, Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai Prefek Dikasteri untuk Uskup, posisi yang membuatnya bertanggung jawab atas seleksi dan penempatan uskup di seluruh dunia. 

Pendekatannya yang rendah hati dan kemampuannya untuk mendengarkan menjadi ciri khasnya, sejalan dengan pandangan Paus Fransiskus yang menekankan isu lingkungan, kemiskinan, dan migrasi. 

Sebagai pengakuan atas dedikasinya, ia diangkat menjadi Kardinal pada September 2023.

Filosofi kepemimpinannya yang menekankan pentingnya menjadi “gembala” yang melayani umat, bukan “pangeran kecil” yang duduk di atas takhta, menggambarkan pandangannya yang penuh kasih terhadap misi gereja. 

Menurutnya, tugas gereja bukan hanya mengajarkan doktrin, tetapi juga menyampaikan keindahan dan sukacita dalam mengenal Yesus.

Ketika terpilih sebagai Paus, Robert Francis Prevost memilih nama Paus Leo XIV, sebuah nama yang dipilihnya untuk menghormati warisan Paus Leo XIII yang dikenal dengan perhatian terhadap isu sosial dan sosial-ekonomi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved