Ragam Contoh
Donald Trump Sebut Sejarah Baru Amerika Karena Terpilihnya Paus Leo XIV untuk Umat Katolik
Setelah wafatnya Paus Fransiskus, para kardinal dari seluruh dunia berkumpul dalam sebuah konklaf di Vatikan untuk memilih pemimpin baru Gereja Katoli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID-Pengumuman terpilihnya Paus baru ini dibacakan oleh Kardinal Protodeacon Dominique Mamberti yang muncul di balkon Kapel Sistina, Roma, Italia, pada Kamis, 8 Mei 2025 waktu setempat.
"Aku memberitakan kepadamu suka cita yang besar. Kita memiliki seorang Paus: Tuan yang Maha Terkemuka dan paling terhormat, Robert Francis, Kardinal Gereja Roma Suci Prevost yang telah memilih nama Paus XIV," kata dia dalam tayangan di video yang ditayangkan di akun media sosial Instagram dan X Vatican News.
Donald Trump, memberikan tanggapannya terkait terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost sebagai Paus baru.
Melalui platform media sosial Truth Social, Trump menyampaikan ucapan selamat pada hari Jumat, 9 Mei 2025, dan menyatakan rasa bangganya atas penunjukan tersebut.
Dalam unggahannya, Trump mengekspresikan kegembiraan dan rasa hormat atas pengangkatan Kardinal Prevost, yang kini menggunakan nama Paus Leo XIV.
• Rumah Makan Sop Ikan 168 Singkawang Raih Sertifikat Halal
Ia menyoroti fakta bersejarah bahwa Paus Leo XIV merupakan pemimpin Gereja Katolik pertama yang berasal dari Amerika Serikat, sebuah pencapaian yang disebut Trump sebagai “kehormatan besar bagi negara kita.”
"Selamat kepada Kardinal Robert Francis Prevost, yang baru saja diangkat menjadi Paus. Merupakan suatu kehormatan untuk menyadari bahwa ia adalah Paus Amerika pertama," tulis Trump, sebagaimana dikutip oleh Newsweek.
Trump juga menyatakan harapannya untuk dapat bertemu langsung dengan Paus Leo XIV dalam waktu dekat. Menurutnya, pertemuan tersebut akan menjadi momen yang sangat spesial dan bermakna, baik secara pribadi maupun bagi Amerika Serikat secara keseluruhan.
Penunjukan Paus Leo XIV mencatat sejarah baru dalam hierarki Gereja Katolik, bukan hanya karena latar belakang kebangsaannya, tetapi juga karena dianggap membawa semangat baru dalam kepemimpinan spiritual dunia.
Kehadirannya diyakini akan membuka babak baru hubungan antara Vatikan dan negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat.
Setelah wafatnya Paus Fransiskus, para kardinal dari seluruh dunia berkumpul dalam sebuah konklaf di Vatikan untuk memilih pemimpin baru Gereja Katolik.
Hasilnya mencatat sejarah: Kardinal Robert Francis Prevost, seorang warga negara Amerika Serikat, terpilih sebagai Paus dan memilih nama Paus Leo XIV.
Ini menandai pertama kalinya dalam sejarah dua milenium Gereja Katolik, seorang Paus berasal dari Amerika Serikat.
Paus Leo XIV, yang kini berusia 69 tahun, lahir di Chicago dan dikenal karena pengabdiannya yang panjang di Amerika Latin, khususnya di Peru.
• REKOM Harga Emas Besok 10 Mei 2025 Lengkap Semua Produk Antam UBS dan Galeri 24 di Pegadaian
Di sana, beliau menjalani berbagai peran penting, termasuk sebagai misionaris dan pemimpin gereja lokal.
Karier pelayanannya semakin dikenal dunia ketika pada tahun 2023, ia ditunjuk oleh Paus Fransiskus sebagai Prefek Dikasteri untuk Para Uskup sebuah jabatan penting yang mengatur urusan penunjukan dan pembinaan uskup di seluruh dunia. Selain itu, beliau juga pernah menjabat sebagai Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin.
Dalam pidato publik pertamanya sebagai Paus, Leo XIV menyampaikan penghormatan yang mendalam kepada pendahulunya, Paus Fransiskus.
Ia menggambarkan Fransiskus sebagai sosok pemimpin yang penuh keberanian dan sebagai pembawa berkat bagi seluruh umat manusia.
“Kita masih mendengar di telinga kita suara Paus Fransiskus yang lemah namun selalu berani yang memberkati kita,” ujar Paus Leo XIV di hadapan ribuan umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus.
“Bersatu dan bergandengan tangan dengan Tuhan, mari kita maju bersama,” tambahnya, disambut dengan sorak dan tepuk tangan dari para hadirin.
Sementara itu, reaksi dari berbagai pemimpin dunia terus berdatangan, termasuk dari mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Melalui akun Truth Social miliknya pada 9 Mei 2025, Trump menyampaikan rasa bangganya atas terpilihnya Paus Leo XIV, menyebutnya sebagai momen bersejarah dan “kehormatan besar” bagi Amerika Serikat.
Namun, Trump sebelumnya sempat menuai kontroversi di kalangan umat Katolik ketika ia mengunggah gambar AI dirinya sendiri yang digambarkan sebagai Paus.
Meskipun ia sebelumnya mengklaim “tidak memiliki preferensi” terhadap siapa yang akan menjadi paus berikutnya, unggahan tersebut dianggap tidak pantas oleh sebagian kalangan Katolik dan memicu kritik di media sosial.
Kini, dengan terpilihnya Paus Leo XIV, umat Katolik di seluruh dunia menatap masa depan dengan harapan baru.
Banyak yang melihat kepemimpinannya sebagai kelanjutan dari semangat reformasi dan pelayanan global yang ditanamkan oleh Paus Fransiskus, namun dengan perspektif dan pengalaman unik dari benua Amerika.
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Contoh Mengatasi Proteksi pada File PDF untuk Menyalin Teks Gratis |
![]() |
---|
Contoh Pantun Demokrasi yang Bijak untuk Meningkatkan Partisipasi Politik di Media Sosial |
![]() |
---|
Mengapa Lalat Menggosok Tangan? Ini Penjelasan Ilmiahnya Materi IPA Kelas 4 SD |
![]() |
---|
40 Soal PJOK Madrasah Aliyah 2025 dalam Bentuk Asesmen Sumatif Kurikulum Merdeka |
![]() |
---|
KONDISI Terkini Rumah Ahmad Sahroni Setelah Digeruduk Massa di Tanjung Priok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.