Cerita Gustian Pekebun di Jawai Selatan Sambas, Sebut Harga Buah Kelapa Naik Awal 2025

"Tergantung dari jenis kelapanya. Kalau kami jual perkilogram, saat ini pengepul, pembeli kelapa ambilnya pakai size, yang jenis A, 6800 kalau B nya 4

Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
LANSIR BUAH KELAPA - Warga Desa Jelu Air, Kecamatan Jawai Selatan, Kabupaten Sambas, Gustian (51), sedang melansir buah kelapa. Gustian menyebut harga jual buah kelapa sedang naik. Ia biasa menjual buah kelapa ke pengepul, Minggu 4 Mei 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Harga jual buah kelapa yang sedang naik disambut baik pekebun kelapa di Jawai Selatan, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Minggu 4 Mei 2025.

Salah satunya diungkapkan Gustian (51) warga Dusun Pangkalan, Desa Jelu Air seorang pekebun kelapa yang telah berpuluh tahun menanam kelapa.

Gustian memiliki lahan kebun kelapa mencapai 1 hektar lebih di Desa Jelu Air. Penghasilan tertinggi Gustian setiap panen kelapa dapat mencapai 2 ton.

Gustian mengatakan, saat ini harga kelapa dijual variatif tergantung jenis kelapa dan ukurannya. Harga kelapa ukuran A dijual Rp6800 sementara B dihargai Rp4000.

Wakil Ketua DPRD Sambas Ferdinan Sebut Tuntutan Serikat Buruh PR Lama Belum Beres

"Tergantung dari jenis kelapanya. Kalau kami jual perkilogram, saat ini pengepul, pembeli kelapa ambilnya pakai size, yang jenis A, 6800 kalau B nya 4000," ucap Gustian.

Gustian mengungkapkan, pengepul tidak hanya membeli per kilogram namun ada juga secara borongan dengan harga bervariasi. 

"Tetapi ada juga yang ambil pakai borongan, ambil semuanya kalau yang bagus 6500 dan yang kurang bagus 6300," ujarnya.

Dia menuturkan, kenaikan harga buah kelapa terjadi mulai awal tahun 2025. Kendati ia mengaku belum tahu pasti dari mana permintaan besar buah kelapa itu datang.

"(Permintaan besar) Kalau kami kurang tahu jawabannya karena kami jualnya langsung ke orang yan pembeli di kampung. Harga kelapa naik dari awal tahun 2025 ini," ujarnya.

Dia mengatakan, buah kelapa yang dihasilkan dari kebun hanya untuk dijual ke pengepul. Sisa dari panen kelapa untuk mengolah bahan makanan sehari-hari keluarga.

"Tidak ada olahan lain, selain dijual, paling untuk makan sehari hari saja dan contohnya untuk jualan di kantin jual nasi kuning dan es kopyor," ucapnya.

Dia berharap harga jual buah kelapa terus tinggi dan stabil. Sehingga, kata dia, harga yang tinggi menguntungkan para pekebun kelapa untuk mendongkrak ekonomi.

"Harapannya, tentunya ingin harga kelapa terus naik ke depannya agar perekonomian meningkat," ucap Gustian. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved