Kalender 2025

Apakah Hari Raya Kuningan Termasuk Libur Nasional? Cek Jadwal dan Makna Perayaan

Hari Raya Kuningan dilakukan setiap 210 hari sekali atau enam bulan sekali oleh umat Hindu di Indonesia, termasuk di Bali.

Editor: Dhita Mutiasari
Kompas.com / Kristianto Purnomo
HARI RAYA KUNINGAN - Pertunjukan tari Bali memeriahkan hari raya Kuningan di Pura Sakenan, Pulau Serangan, Denpasar, Bali, Sabtu (8/9/2012) silam. Hari Raya Galungan jatuh pada 23 April 2025, sehingga Hari Raya Kuningan jatuh pada 3 Mei 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID -  Apakah Hari Raya Kuningan 3 Mei 2025 termasuk libur nasional?

Hari Raya Kuningan dilakukan setiap 210 hari sekali atau enam bulan sekali oleh umat Hindu di Indonesia, termasuk di Bali.

Waktu tersebut berdasarkan kalender Saka Bali, tepatnya pada Sabtu Kliwon (wuku) Kuningan.

Hari Raya Kuningan dirayakan 10 hari setelah Hari Raya Galungan.

Hari Raya Galungan jatuh pada 23 April 2025, sehingga Hari Raya Kuningan jatuh pada 3 Mei 2025.

Ini merupakan jadwal perayaan Galungan dan Kuningan periode pertama tahun ini.

DAFTAR Hari Besar Nasional dan Internasional Bulan Mei 2025, Ada Libur Nasional dan Cuti Bersama

Tidak Termasuk Libur Nasional

Mengutip dari SKB 3 Menteri, tanggal 3 Mei 2025 bukan termasuk tanggal merah. Tidak ada libur nasional memperingati Hari Raya Kuningan 2025.

Namun, perayaan Kuningan di Bali dijadikan sebagai hari libur. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran (SE) Gubernur Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional, Cuti Bersama dan Dispensasi Hari Raya Suci Hindu di Bali Tahun 2025.

Hari libur dan dispensasi tersebut bertujuan agar umat Hindu di Bali bisa melaksanakan hari suci keagamaan berdasarkan swadarmanya (hukum, hak, atau kewajiban sendiri).

Sejarah Hari Raya Kuningan

Dilansir dari bimashindu.kemenag.go.id, umat Hindu di Indonesia, khususnya di Bali, memiliki beragam hari suci keagamaan yang penuh makna spiritual. Salah satu rangkaian hari raya penting adalah Hari Raya Galungan dan Kuningan, yang dirayakan setiap 210 hari sekali berdasarkan kalender Saka Bali. 

Perayaan ini menjadi momen sakral untuk memperkuat dharma (kebenaran) dan memperingati kemenangan dharma melawan adharma (kejahatan). 

Hari Raya Galungan merupakan perayaan yang memperingati kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (kejahatan).

Secara etimologi, "Galungan" memiliki arti "bertemu" atau "bersatu," yang melambangkan bersatunya kekuatan rohani dalam diri manusia untuk mencapai kemenangan kebaikan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved