Profil dan Biodata Fridolin Ambongo Besungu, Kandidat Kuat Pengganti Paus Fransiskus

Bagaimana Perjalanan Kariernya di Gereja?

Karier gerejawi Ambongo berkembang pesat. Ia diangkat menjadi:

1. Uskup Bokungu-Ikela (2004)
2. Uskup Agung Mbandaka-Bikoro (2016)
3. Uskup Agung Koajutor Kinshasa (2018)
4. Uskup Agung Kinshasa (2018)
5. Kardinal oleh Paus Fransiskus (2019)

Pada 2023, ia dipercaya sebagai Presiden Simposium Konferensi Episkopal Afrika dan Madagaskar (SECAM).

Apa Pandangan Teologis dan Politik Kardinal Ambongo?

Mengapa Ia Disebut Konservatif Budaya?

Kardinal Ambongo dikenal sebagai tokoh konservatif dalam hal budaya. 

Ia secara tegas menolak pemberkatan pernikahan sesama jenis, menyebutnya "bertentangan dengan norma budaya dan pada hakikatnya jahat." 

Namun, ia tetap mengusung pendekatan dialog lintas agama yang terbuka. 

Dalam wawancara tahun 2020, ia menyatakan:

"Biarkan Protestan menjadi Protestan dan Muslim menjadi Muslim. Kami akan bekerja sama dengan mereka. Namun setiap orang harus menjaga identitas mereka sendiri."

Pernyataan ini, meskipun inklusif, menimbulkan pertanyaan di kalangan kardinal konservatif mengenai visinya terhadap misi penyebaran ajaran Katolik secara global.

Apa Perannya dalam Isu Sosial dan Politik?

Sebagai pemimpin religius, Ambongo tidak segan mengkritik pemerintah Kongo. 

Ia menyuarakan keprihatinan terhadap:

1. Neo-kolonialisme
2. Eksploitasi sumber daya alam
3. Korupsi dan ketimpangan sosial

Krisis lingkungan