Kepala SMA Negeri 14 Pontianak Deden Hidayat Dukung Penjurusan, Asalkan Penjaringan Maksimal

Walaupun begitu, ia menegaskan bahwa apapun bentuk kurikulumnya termasuk soal penjurusan akan berjalan baik jika dilaksanakan secara maksimal.

|
Penulis: Peggy Dania | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUN SUMSEL
ILUSTRASI SEKOLAH - Kepala SMA Negeri 14 Pontianak, Deden Hidayat mendukung wacana pemerintah terkait pengembalian sistem penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa sejak awal masa SMA. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala SMA Negeri 14 Pontianak, Deden Hidayat mendukung wacana pemerintah terkait pengembalian sistem penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa sejak awal masa SMA.

Namun, menurutnya kebijakan tersebut harus diiringi dengan proses penjaringan yang maksimal dan berbasis data yang akurat.

“Saya sih setuju ya yaitu dengan catatan cara untuk penjaringannya itu harus maksimal, dari segi nilai, segi keinginan itu harus mungkin diwawancara antara orang tua dengan anaknya,” ujar Deden, Senin 21 April 2025

Menurut Deden, peran guru BK sangat penting dalam mendampingi siswa menentukan pilihan jurusan.

Walaupun begitu, ia menegaskan bahwa apapun bentuk kurikulumnya termasuk soal penjurusan akan berjalan baik jika dilaksanakan secara maksimal.

Penjurusan IPA dan IPS Bakal Diterapkan Lagi, Kadisdikbud Kalbar: Masih Dibahas di Kemendikdasmen

“Penjurusan itu kalau dikelola dengan baik ya dari awal sudah terbaca nilai anak-anak bisa dilihat kemudian juga untuk penjurusan itu bisa langsung cuma nanti tergantung daripada keinginan minat siswanya jadi itu harus diperhatikan dari sisi kemauan anaknya,” tegasnya. 

Sementara itu siswi SMA Negeri 4 Pontianak Sella, menilai sistem penjurusan bisa mendorong efisiensi belajar karena materi yang diterima akan lebih sesuai dengan minat dan jurusan yang dituju.

“Ini bisa menyinkronkan pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) dalam seleksi masuk perguruan tinggi, dan membuat siswa lebih siap melanjutkan ke jenjang berikutnya,” katanya.

Sella juga menyampaikan pendapatnya soal kurikulum. Ia mengaku lebih memilih Kurikulum 2013 dibanding Kurikulum Merdeka karena merasa sistem pembelajarannya lebih terstruktur.

“Aku merasa k13 itu lebih terstruktur dan terarah dengan kompetensi dasar yang jelas dan terdefinisi dengan baik serta menjadikan pembelajaran yang lebih sistematis, aku juga merasa k13 memiliki basis yang kuat dalam implementasinya,” tutur Sella. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved