Wajib Dipahami, Berikut Antrean Haji 2025 di Wilayah Terlama, Jalur Tercepat, dan Estimasi Biayanya

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Melaksanakan ibadah haji merupakan impian besar bagi umat Islam, namun tantangan utama yang kerap dihadapi adalah masa tunggu yang sangat panjang.

Bagi calon jemaah yang baru mendaftar haji pada tahun 2025, kemungkinan besar mereka baru bisa berangkat dalam beberapa tahun ke depan bahkan puluhan tahun di sejumlah wilayah di Indonesia.

Lama antrean ini disebabkan oleh tingginya animo masyarakat serta terbatasnya kuota haji yang diberikan setiap tahunnya.

Karena itu, memahami jenis-jenis layanan haji yang tersedia menjadi penting agar calon jemaah bisa memilih sesuai kebutuhan dan kemampuan.

Jenis-Jenis Haji untuk WNI

Bagi warga negara Indonesia, tersedia tiga pilihan utama layanan haji:

Haji Reguler – Diselenggarakan oleh pemerintah dengan biaya lebih terjangkau, namun masa tunggunya bisa sangat panjang.

Haji Khusus (Haji Plus) – Dikelola oleh pihak swasta yang terdaftar resmi di Kemenag, dengan biaya lebih tinggi tetapi masa tunggu lebih singkat.

Haji Furoda – Merupakan program haji non-kuota pemerintah, dengan keberangkatan langsung tanpa antrean, namun biayanya jauh lebih besar.

• Doa Tawaf Saat Mengelilingi Kabah 7 Kali Lengkap Urutan Rukun Haji di Bulan Dzulhijjah 1446 Hijriah

Estimasi Tahun Keberangkatan Haji Reguler 2025

Berikut adalah estimasi keberangkatan haji reguler bagi jemaah yang mendaftar di tahun 2025, berdasarkan data resmi dari Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Sabtu, 12 April 2025:

1. DKI Jakarta
Masa tunggu di DKI Jakarta adalah sekitar 28 tahun, sehingga pendaftar 2025 diperkirakan akan berangkat pada 2053.

2. Jawa Timur
Masa tunggu di Jawa Timur adalah sekitar 34 tahun, yang berarti pendaftar 2025 kemungkinan berangkat pada 2059.

3. Jawa Tengah
Masa tunggu di Jawa Tengah adalah sekitar 32 tahun, sehingga pendaftar 2025 diperkirakan akan berangkat pada 2057.

4. Kota Makassar (Sulawesi Selatan)
Masa tunggu di Kota Makassar adalah sekitar 41 tahun, sehingga pendaftar 2025 kemungkinan baru bisa berangkat pada 2066.