Panen Padi 27 Hektare di Singkawang, Dinas Pertanian Dorong Swasembada Pangan

“Kami sudah mendata berbagai permasalahan, seperti akses jalan usaha tani yang belum memadai dan kebutuhan alat pertanian yang belum lengkap,” jelas D

Penulis: Widad Ardina | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/WIDAD ARDINA
BERI PENJELASAN - Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Singkawang, Dwi Yanti, saat diwawancarai usai kegiatan Panen Raya Padi Serentak di kawasan Kelompok Tani Gang Family, Kelurahan Sedau, Kota Singkawang, Senin 7 April 2025. Ia menyampaikan sebagian besar wilayah pertanian di Singkawang telah menyelesaikan masa panen padi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Singkawang, Dwi Yanti, menyampaikan sebagian besar wilayah pertanian di Singkawang telah menyelesaikan masa panen padi.

“Hari ini kita panen dengan luasan 27 hektare, dan ini tinggal sedikit lagi. Mayoritas wilayah lain sudah selesai,” jelasnya, Senin 7 April 2025 usai kegiatan Panen Raya Padi Serentak di kawasan Kelompok Tani Gang Family, Kelurahan Sedau, Kota Singkawang.

Ia mengatakan, usai panen, para petani akan segera mempersiapkan diri untuk masa tanam baru setelah Lebaran. 

Namun, petani di lapangan masih menghadapi sejumlah tantangan seperti keterbatasan sarana dan prasarana.

“Kami sudah mendata berbagai permasalahan, seperti akses jalan usaha tani yang belum memadai dan kebutuhan alat pertanian yang belum lengkap,” jelas Dwi.

Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie Rasakan Pengalaman Seru Panen Pakai Mesin Combine

Dinas Pertanian Kota Singkawang juga mendorong penggunaan mekanisasi alat pertanian secara penuh mulai dari olah tanah hingga panen. 

Dengan penggunaan mesin seperti combine harvester, panen satu hektare lahan bisa selesai dalam setengah hari.

“Bayangkan jika semua proses menggunakan alat, produksi bisa meningkat dan kita optimis bisa menuju swasembada pangan,” ujarnya.

Namun, untuk saat ini Kota Singkawang baru mampu memenuhi sekitar 40 persen kebutuhan beras dari hasil produksinya. 

Sisanya masih harus disuplai dari daerah lain hingga Pulau Jawa.

“Kita butuh sekitar 25 ribu ton beras per tahun agar bisa mandiri,” katanya.

Meski lahan pertanian Singkawang terbatas, pihaknya tetap menargetkan kemandirian pangan sesuai arahan dari Presiden.

“Walaupun luas lahan kita kecil, Singkawang tetap diminta untuk bisa berkontribusi terhadap swasembada pangan nasional,” pungkasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved