Nelayan Diterkam Buaya di Sungai Perapakan Pemangkat Sambas, Rekan Korban Ceritakan Kronologi

Setelah mengetahui korban diserang buaya dia lantas berupaya memberikan penyelamatan. Saat itu Mahdi langsung mengarahkan senter ke arah korban.

Penulis: Imam Maksum | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
NELAYAN DITERKAM BUAYA - Lengan kiri korban Susanto (47) warga Desa Mensere, Kecamatan Tebas, luka serius usai digigit buaya ketika mencari ikan di Sungai Desa Perapakan, Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas, Kamis 3 April 2025 sekitar pukul 23.00 wib. Korban bersama saksi bernama Mahdi, rekannya, sedang membalat (menambgkap) ikan di sungai Desa Perapakan, menggunakan perahu. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Sungguh malang nasib menimpa Susanto (47) warga Desa Mensere, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Minggu 6 April 2025.

Pria yang berprofesi sebagai nelayan itu mengalami luka robek di lengan kiri, dan luka-luka di bagian kaki. Tulang rusuknya juga dilaporkan patah akibat diserahkan buaya.

Insiden tragis itu menimpa Susanto ketika ia mencari ikan di sungai Desa Perapakan, Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas Kamis 3 April 2025 malam sekira pukul 23.00 wib.

Korban bersama saksi bernama Mahdi, rekannya, sedang membalat (menambgkap) ikan di sungai Desa Perapakan, menggunakan perahu.

Mahdi menceritakan, kejadian itu bermula ketika korban menambatkan perahu. Lalu korban mencebur ke dalam sungai. Debit air ketika itu setinggi lutut.

"Korban ini pancangkan perahu, ditinggalkannya lalu menyusun kain, setelah menyusun kain jaraknya 14 meter dari perahu, korban mencebur berenang menuju perahunya," katanya.

Lalu ujar Mahdi, dalam kondisi gelap gulita korban berenang menuju perahu. Tidak disangka seekor buaya menyerang korban.

"Sekitar 10 meter mendekati perahu, buaya ternyata sudah nunggu, korban tidak menggunakan senter ketinggian air hanya sekitar lutut dewasa," ujarnya.

Dia menuturkan, dalam kondisi gelap itu korban berteriak meminta pertolongan. Suara sambaran buaya juga terdengar hingga memecah keheningan malam. 

"Begitu ganasnya dia nyambar kemudian terdengar suara kera. Posisinya 14 meter dari kami lalu korban berteriak minta tolong lalu kami bertanya korban ini kenapa," jelasnya.

Setelah mengetahui korban diserang buaya dia lantas berupaya memberikan penyelamatan. Saat itu Mahdi langsung mengarahkan senter ke arah korban.

"Kami itu masih ada di dalam air, belum naik ke dalam perahu, lalu saya senter dekat ke arah korban, dia berada di mulut buaya tangannya itu digigit," katanya.

Dia bilang, korban juga melakukan perlawanan dengan memukul kepala buaya dan berupaya melepas tangan kiri yang digigit.

Baca juga: Kasatlantas Polres Sambas Sebut Laporan Laka Selama Lebaran Nihil

"Korban ini merasa digigit dia mukul kepala buaya sambil nahan sakit lalu korban ini dihempaskan buaya sampai patah tulangnya hingga hampir atau nyaris putus hanya tersisa kulit lengan sebelah kiri," ucapnya.

Dia mengatakan, berbekal kayu yang ada di atas perahu lalu memukul kepala buaya. Pukulan pertama tidak mempan lalu melayangkan pukulan kedua.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved