Breaking News

Pawai Ogoh-Ogoh di Kubu Raya Sambut Nyepi 2025

Ia juga menambahkan setelah dilakukan pawai ogoh-ogoh, akan dilanjutkan dengan sembahyang bersama dengan melakukan upacara Tawur Agung Kesanga.

Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID /BELLA ISKHRA
HARI SUCI NYEPI - Ketua PHDI Kalbar Ida Sri Resi Dukuh Putra Bandem Kepakisan. Ia menambahkan bahwa ogoh-ogoh merupakan simbolisasi dari pada sifat raksasa sehingga menyerupai raksasa. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak Chris Hamonangan Pery Pardede

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Menjelang Hari Suci Nyepi Tahun 2025 atau Tahun Baru Caka 1947, Pawai ogoh-ogoh digelar di Jalan Adisucipto, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Jumat 28 Maret 2025 sore.

Ada dua ogoh-ogoh yang dibawa mulai dari Pura Giripati Mulawarman menuju depan Brimob dan kembali lagi ke pura.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Kalimantan Barat, Ida Shri Resi Dukuh Putra Bandem Kepakisan mengatakan pawai ogoh-ogoh ini merupakan perayaan awal Hari Suci Nyepi pada saat Tilem Kesanga.

Ia juga menambahkan bahwa ogoh-ogoh merupakan simbolisasi dari pada sifat raksasa sehingga menyerupai raksasa.

"Ogoh-ogoh ini adalah simbolisasi dari pada sifat-sifat raksasa sehingga wajah daripada ogoh-ogoh ini menyerupai raksasa, kemudian setelah diarak nanti akan dipralina artinya dileburkan kembali supaya menjadi sifat yang baik sehingga simbolnya itu adalah dengan membakar daripada secara simbolis membakar ogoh-ogoh itu," kata Ketua PHDI Kalbar Ida Shri Resi Dukuh Putra Bandem Kepakisan.

Ketua PHDI Kalbar juga mengatakan sifat-sifat angkara murka itu akan diganti dengan sifat Tri Kaya Parisudha yaitu berpikir yang baik, berkata yang baik dan berbuat yang baik.

Ia juga menambahkan setelah dilakukan pawai ogoh-ogoh, akan dilanjutkan dengan sembahyang bersama dengan melakukan upacara Tawur Agung Kesanga.

Pembuatan ogoh-ogoh sendiri memakan waktu sekitar dua bulan. Ogoh-ogoh dibuat seorang anggota TNI dan Polisi.

Baca juga: Ogoh-ogoh Tampil Lagi Jelang Nyepi di Kubu Raya

"Kalau dikerjakan secara full paling tidak dua bulan karena ini dikerjakan oleh seksi yang bertugas terdiri dari TNI dan Polri, jadi mereka ngantor bisa, kemudian melaksanakan tugasnya juga bisa," ucap Ketua PHDI Kalbar.

Ida Shri Resi Dukuh Putra Bandem Kepakisan mengatakan, selama perayaan Nyepi umat tidak boleh beraktivitas di luar tetapi boleh melakukan Tapa Brata di Pura.

"Untuk perayaan Nyepi tidak boleh beraktivitas, tetapi boleh di Pura dilakukan Tapa Brata-nya kemudian bisa dirumah juga itu terserah kepada umat, ada juga yang melakukan Tapa Brata penyepian ini di Pura kemudian dia buka bersama juga karena upawasa-nya 24 jam," jelasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved