Ragam Contoh
Peran dan Perbedaan Kerangka Teori serta Kerangka Konsep dalam Penelitian
Kerangka konsep merupakan ringkasan yang lebih spesifik dan biasanya berisi variabel bebas serta variabel terikat yang digunakan dalam penelitian.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Dalam dunia penelitian dan penulisan karya ilmiah, kerangka teori menjadi salah satu elemen penting yang harus disusun dengan baik.
Kerangka teori dapat diartikan sebagai landasan awal yang berisi ringkasan pemikiran dari suatu masalah yang telah ditentukan sebelumnya.
Kerangka ini berfungsi sebagai pedoman bagi penulis agar pembahasannya tetap fokus dan tidak menyimpang dari topik utama yang sedang dikaji.
Dalam proses penyusunan karya ilmiah, keberadaan kerangka teori memiliki peran yang sangat krusial.
Dengan adanya kerangka teori, penulis dapat lebih mudah dalam merancang penelitian secara sistematis serta menghindari pembahasan yang tidak relevan atau tidak memiliki keterkaitan dengan tujuan penelitian.
Selain itu, kerangka teori juga berperan dalam membangun dasar pemikiran yang kuat untuk mendukung argumen atau hipotesis dalam penelitian yang dilakukan.
• Contoh Surat Keterangan Kerja untuk Pencairan BPJS Ketenagakerjaan dan Pengajuan KPR
Namun, fungsi kerangka teori tidak hanya sebatas sebagai pedoman atau acuan dalam menulis karya ilmiah. Lebih dari itu, kerangka ini juga membantu dalam menganalisis permasalahan, menyusun kerangka berpikir yang logis, serta memperkuat dasar penelitian dengan teori-teori yang sudah ada sebelumnya.
Dengan kata lain, kerangka teori bukan sekadar sebuah ringkasan, tetapi juga merupakan alat analisis yang mendukung validitas penelitian.
Berbeda dengan kerangka konsep, yang lebih menitikberatkan pada hubungan antar variabel dalam penelitian, kerangka teori memiliki cakupan yang lebih luas.
Kerangka konsep merupakan ringkasan yang lebih spesifik dan biasanya berisi variabel bebas serta variabel terikat yang digunakan dalam penelitian.
Sementara itu, kerangka teori mencakup aspek yang lebih luas, seperti teori-teori dasar, literatur pendukung, serta konsep-konsep ilmiah yang mendukung penelitian secara keseluruhan.
Secara sederhana, dapat disimpulkan bahwa kerangka teori berfungsi sebagai payung besar yang menaungi berbagai konsep dalam penelitian, sedangkan kerangka konsep lebih menekankan pada hubungan antar variabel penelitian yang bersifat spesifik.
Oleh karena itu, dalam menyusun sebuah penelitian, kedua kerangka ini harus disusun dengan cermat agar penelitian memiliki dasar yang kuat dan menghasilkan temuan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Dengan memahami perbedaan dan fungsi masing-masing, seorang peneliti dapat lebih mudah dalam menyusun karya ilmiah yang sistematis, fokus, serta memiliki landasan teori yang kokoh.
Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana menyusun kerangka teori dan kerangka konsep agar penelitian yang dilakukan tidak hanya relevan, tetapi juga memiliki kontribusi akademik yang berarti dalam bidang yang dikaji.
Cara Membuat Kerangka Teori
Cara membuat kerangka teori adalah sebagai berikut:
- Menyusun pertanyaan variabel secara sistematis.
- Menuliskan variabel apa saja yang ada dalam penelitian.
- Mencari literatur.
- Melakukan proses berpikir ilmiah dengan cara berpikir induktif ataupun deduktif.
- Tuliskan hal yang berpengaruh dan saling berhubungan antar variabel.
- Membentuk diagram alur dari variabel yang dipermasalahkan hingga variabel jawaban berdasarkan hipotesis atau dugaan sementara.
- Setelah dijabarakan mengenai pengertian, fungsi, serta cara membuat kerangka teori, selanjutnya akan ukulele berikan contoh kerangka teori makalah dan contoh kerangka teori penelitian.
• Cara Menulis Undangan Reuni Alumni agar Menarik dan Berkesan
Contoh Kerangka Teori

Berdasarkan contoh kerangka teori makalah di atas, dapat diketahui hal yang pertama Anda lakukan adalah dengan membuat pertanyaan-pertanyaan yang mungkin timbul dalam variabel judul tersebut.
Pertanyaan yang sesuai dengan judul di atas contohnya seperti apa itu energi terbarukan, jenis-jenis sumber energi terbarukan, hingga sampai bagaimana cara mengatasi masalah energi terbarukan.
Fungsi Kerangka Teori
Adapun fungsi kerangka teori, yaitu:
1. Menetapkan Ketentuan
Fungsi yang pertama dari kerangka teori adalah membantu peneliti untuk menetapkan suatu ketentuan. Isi di dalam kerangka ini bisa seperti glosarium yang memuat semua istilah penting terkait topik penelitian yang dilakukan. Proses ini membantu menentukan arah penelitian, yakni fokus pada satu hal dari topik penelitian yang bisa melebar. Semua istilah yang mengarah pada topik kemudian bisa dirumuskan di dalam kerangka teori yang disusun.
2. Menyatukan Seluruh Bagian pada Penelitian
Fungsi dan manfaat kedua dari penyusunan kerangka teori dalam penelitian adalah membantu menyatukan seluruh bagian penelitian tersebut. Kerangka teori membantu menyusun seluruh data yang saling berhubungan dan membantu merumuskan kesimpulan. Sehingga memudahkan peneliti dalam menyusun laporan penelitian dan juga mendapatkan hasil penelitian.
3. Membantu Menggambarkan Latar Belakang
Perbedaan Kerangka Teori serta Kerangka Konsep
Penelitian Skripsi
Perbedaan Kerangka Karya Ilmiah
CONTOH Kalimat dengan Kata Berakhiran -kan dalam Materi Bahasa Indonesia |
![]() |
---|
30 Kalimat dengan Kata Berawalan Ter- dalam Materi Bahasa Indonesia |
![]() |
---|
CARA Beli Masa Aktif Telkomsel tanpa Isi Pulsa Agar Nomor Tidak Hangus |
![]() |
---|
25 Kalimat dengan Kata Berawalan Mem- dalam Bahasa Indonesia |
![]() |
---|
Kemendikbudristek Wujudkan Transisi PAUD ke SD, Apa Saja Perubahan Terbaru Pendidikan? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.