CEO XL Axiata Dorong Percepatan Inklusi Digital Berbasis Gender
XL Axiata juga menyediakan berbagai program pelatihan kepemimpinan khusus bagi karyawan perempuan untuk mendorong mereka
Hasil riset tersebut kami jadikan dasar dalam mengembangkan program-program pelatihan baru yang relevan dan berdampak nyata bagi peserta,” jelas Dian Siswarini.
Menurut Dian, meskipun Indonesia secara keseluruhan telah melampaui rata-rata global dalam penggunaan teknologi digital, kesenjangan gender dalam akses dan pemanfaatan teknologi masih tetap ada.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS, 2024), tingkat literasi perempuan mengalami peningkatan positif, dari 96,8 persen pada tahun 2022 menjadi 97,5 persen pada tahun 2024.
Hal ini semakin diperburuk oleh terdapat perbedaan dalam penggunaan internet antara laki-laki dan perempuan di Indonesia di mana menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, 78,19 persen untuk laki-laki dan 74,36 persen untuk perempuan yang mengakses internet.
Tantangan lainnya juga mencakup norma sosial budaya yang masih kuat, terutama di daerah konservatif yang sering kali membatasi ruang gerak perempuan dalam menggunakan teknologi secara aktif.
Data menunjukkan bahwa hanya 34 persen perempuan pelaku UMKM di Indonesia yang memanfaatkan platform digital untuk bisnisnya dibandingkan 54 persen laki-laki.
Sementara itu menurut Komnas Perempuan, 2023, tingginya angka kekerasan berbasis gender online (KBGO), yang mencapai 80 persen korbannya adalah perempuan, turut memperbesar jurang digital yang ada.
Sebagai respons terhadap tantangan tersebut, XL Axiata sejak tahun 2015 secara konsisten menjalankan program Sisternet, sebuah platform digital yang khusus didesain untuk meningkatkan kapasitas perempuan Indonesia melalui literasi digital, kewirausahaan digital (womenpreneur), dan edukasi tentang keamanan digital serta teknologi finansial.
Hingga awal 2025, program Sisternet telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 1 juta perempuan Indonesia, baik di perkotaan maupun pedesaan.
Beberapa indikator kesuksesan Sisternet terlihat dari meningkatnya keterlibatan perempuan dalam bisnis digital, kemampuan perempuan mengelola usaha secara daring, serta meningkatnya kesadaran terhadap keamanan digital.
Selain melalui program eksternal seperti Sisternet, XL Axiata juga secara internal menunjukkan komitmennya terhadap isu gender melalui kebijakan Diversity & Inclusion.
Saat ini, sekitar 33 persen posisi manajerial di XL Axiata ditempati oleh perempuan, melampaui rata-rata industri teknologi di Indonesia.
XL Axiata juga menyediakan berbagai program pelatihan kepemimpinan khusus bagi karyawan perempuan untuk mendorong mereka mencapai posisi-posisi strategis di masa depan.
Hal ini merupakan langkah nyata untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, setara, dan mampu mendukung pengembangan karier perempuan secara maksimal.
Kehadiran XL Axiata di CSW69 bekerja sama dengan KPPPA, Microsave, dan Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) New York.
Kolaborasi ini bertujuan memperkuat posisi Indonesia dalam forum internasional sekaligus memastikan rekomendasi strategis terkait inklusi digital berbasis gender dapat diimplementasikan secara nyata di tanah air.
Bansos Go Digital 2025 dapat Dana Bantuan Rp 1,5 Juta Masuk Rekening, Benarkah? |
![]() |
---|
Foto Vulgar Siswi SMA Diedit AI dan Dijual di Telegram, Trauma Menghantui Korban |
![]() |
---|
Vika Kolesnaya Hamil 4 Bulan, Billy Syahputra dan Istri Siap Gelar Gender Reveal Party |
![]() |
---|
Aplikasi Bank Digital Bebas Biaya Tansfer Hasilkan Cuan Langsung Pakai Kode Referral 39SMU9 |
![]() |
---|
Berdayakan Perempuan, Pemuda Katolik Kalbar Sosialisasi Literasi Keuangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.