Ragam Contoh
Mengapa Perintah Shalat Diberikan Langsung kepada Nabi Muhammad SAW? Ini Penjelasannya
Isra merupakan perjalanan luar biasa di mana Allah SWT memperjalankan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsha di Palestina
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID-Salah satu hal yang menarik dalam sejarah Islam adalah bagaimana perintah shalat disampaikan langsung kepada Nabi Muhammad tanpa perantaraan Malaikat Jibril.
Hal ini terjadi dalam peristiwa luar biasa yang dikenal sebagai Isra dan Mi’raj.
Isra merupakan perjalanan luar biasa di mana Allah SWT memperjalankan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsha di Palestina dalam waktu yang sangat singkat.
Setelah itu, peristiwa Mi’raj terjadi, yaitu ketika Nabi Muhammad dinaikkan melintasi lapisan-lapisan langit hingga mencapai titik tertinggi yang tak dapat dijangkau oleh malaikat, manusia, maupun jin.
Di sanalah beliau menerima perintah shalat secara langsung dari Allah SWT. Semua peristiwa luar biasa ini terjadi dalam satu malam, menjadi bukti kebesaran Allah serta kemuliaan Rasulullah
• Bagaimana Nabi Isa AS Diangkat ke Langit? Berikut Penjelasan dalam Al-Qur’an
Selain itu, isra dan mi’raj menjadi awal mula diwajibkannya shalat lima waktu, yang diberikan secara langsung kepada nabi oleh Allah. Sebagaimana dikatakan dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:
فُرِضَتِ الصَّلاَةُ عَلَى رَسُولِ الله صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم لَيْلَةَ الإِسْرَاءِ خَمْسِينَ صَلاَةً، ثُمَّ نُقِصَتْ حَتَّى جُعِلَتْ خَمْسًا
“Diwajibkan shalat kepada Rasulullah di dalam isra dan mi’raj sebanyak 50 shalat, kemudian dikurangi hingga menjadi lima (shalat).” (HR. Abu Said al-Hudri)
Lantas, kenapa shalat diwajibkan dalam peristiwa isra mi’raj, dan langsung diberikan kepada nabi, tanpa melalui perantara malaikat Jibril,sebagaimana wahyu pada umumnya?
Kenapa Perintah Shalat Diberikan Secara Langsung Pada Nabi
Syekh Sulaiman bin Umar al-Jamal (wafat 1204 H) dalam kitabnya mengatakan karena semua itu menjadi sebuah simbol bahwa setiap ibadah harus dilakukan dalam keadaan suci.
Sebelum isra dan mi’raj ditempuh oleh nabi untuk menerima beberapa syariat dari Allah, terlebih dahulu ia dibersihkan dan disucikan oleh malaikat Jibril dzahir dan batinnya dari semua sifat-sifat tercela.
Oleh karena itu, kewajiban shalat langsung diberikan kepada Nabi Muhammad karena saat itu Rasulullah dalam keadaan suci, dan ini menjadi simbol bahwa ibadah shalat harus dilakukan dalam keadaan suci.
• Rahasia di Balik Sakitnya Fatimah Az-Zahra Sebelum Meninggal
Selain itu, juga untuk menunjukkan bahwa shalat memiliki nilai keistimewaan yang lebih agung dan lebih luhur melebihi ibadah wajib lainnya. Oleh karenanya, Allah langsung memberikan kewajiban shalat ini kepada nabi,
وَمِنْ شَأْنِ الصَّلَاةِ أَنْ يَتَقَدَّمَهَا الطُّهْرُ نَاسَبَ ذَلِكَ أَنْ تُفْرَضَ فِي تِلْكَ الْحَالَةِ وَلِيَظْهَرَ شَرَفُهُ فِي الْمَلَأِ الْأَعْلَى
“Termasuk kewajiban dalam shalat adalah harus diawali dengan suci. Maka (Rasulullah yang suci pada peristiwa isra mi’raj dari hadats, dhahir, dan segala sifat tercela, batin) sudah cocok untuk menerima kewajiban dalam keadaan tersebut.
perintah shalat
Perintah Shalat Tanpa Perantara Jibril
shalat memiliki nilai keistimewaan
kewajiban shalat
Ijazah Digital Mulai Berlaku di Perguruan Tinggi Indonesia, Peruri Gandeng ITB hingga Unpad |
![]() |
---|
Soal Ujian IPS Kelas 6 SD/MI Terbaru 2025 Lengkap dengan Kunci Jawaban |
![]() |
---|
Soal Ujian Aqidah Akhlak Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka Terbaru 2025 |
![]() |
---|
Cara Pencegahan Cacingan pada Balita dan Anak Sekolah, Arahan Resmi Kemenkes |
![]() |
---|
Perubahan Tahap Ketiga Bansos PKH dan BPNT Bulan September 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.