Cara Menyimpan Timun Suri yang Benar Agar Tidak Cepat Basi dan Mengkerut

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Saat bulan Ramadan tiba, timun suri menjadi salah satu buah yang paling dicari.

Rasanya yang segar dan teksturnya yang lembut menjadikannya pilihan favorit untuk menu berbuka puasa.

Buah ini sering diolah menjadi minuman menyegarkan, seperti es timun suri yang dicampur dengan sirup, susu, atau madu. 

Namun, karena dagingnya yang lunak, timun suri mudah rusak jika tidak disimpan dengan baik.

Agar tetap segar lebih lama, timun suri sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk atau dalam lemari es. 

Jika sudah dipotong, bungkuslah dengan plastik atau simpan dalam wadah tertutup untuk mencegahnya cepat layu dan terkontaminasi bakteri.

• Waktu Terbaik untuk Itikaf di Bulan Ramadan, Apa Saja Amalan yang Dapat Dilakukan?

Selain menjadi minuman segar, timun suri juga kaya akan kandungan air, vitamin, dan mineral yang dapat membantu menjaga hidrasi tubuh setelah seharian berpuasa. 

Oleh karena itu, mengonsumsi timun suri saat berbuka tidak hanya menyegarkan tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan.

Nah, berikut cara menyimpan timun suri agar tahan lama

1. Tanpa kulkas

Timun suri bisa disampan tanpa kulkas di suhu ruang. 

"Pastikan ruangan yang Anda pilih tidak terkena sinar matahari langsung. Paparan sinar matahari akan membuat timun suri kehilangan air sehingga kulitnya jadi mengkerut dan teksturnya berubah," kata dosen Agronomi dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor, Deden Derajat Matra, seperti mengutip Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Di suhu ruang yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari, timun suri bisa bertahan hingga satu minggu.

Pastikan sirkulasi udara di ruangan juga baik agar tidak mempercepat pembusukan.

2. Di dalam kulkas