Lulusanto Buktikan Program JKN Jadi Solusi Beri Jaminan Kesehatan

Dengan semangat gotong royong yang kental, Lulusanto tidak hanya merasakan manfaat program ini untuk dirinya sendiri, tetapi juga aktif mengedukasi...

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
DOK BPJS KESEHATAN SINGKAWANG
PESERTA BPJS - Lulusanto (66), seorang pensiunan Pegawai negeri Sipil (PNS) asal Mandalin, Kabupaten Bengkayang yang merupakan salah satu peserta BPJS Kesehatan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Lulusanto (66), seorang pensiunan Pegawai negeri Sipil (PNS) asal Mandalin, Kabupaten Bengkayang menceritakan pengalamannya bagaimana Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Dengan semangat gotong royong yang kental, Lulusanto tidak hanya merasakan manfaat program ini untuk dirinya sendiri, tetapi juga aktif mengedukasi masyarakat sekitar tentang pentingnya JKN sebagai bentuk solidaritas sosial.

Sebagai peserta yang telah merasakan manfaat JKN, Lulusanto sering mengajak orang-orang di sekitarnya untuk menjadi peserta JKN dan rutin membayar iuran mereka.

Ia merasa bahwa rutin membayar iuran setiap bulan adalah langkah bijak untuk memastikan kemudahan ketika memerlukan layanan kesehatan.

“Ya, kalau BPJS Mandiri ini, saya sering bilang ke masyarakat. Ini kan program gotong royong. Kalau kita terdaftar sebagai peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), ya harus rutin dibayar. Kalau nanti kita sakit kan mudah,” ungkap Lulusanto saat diwawancarai, Senin (13/01).

Lulusanto menjelaskan bahwa konsep gotong royong yang diterapkan dalam JKN sangat membantu sesama.

Baca juga: Wiwit Temukan Harapan Baru Lewat Program JKN

Ia memberikan ilustrasi sederhana bahwa dalam kelompok seribu peserta JKN segmen PBPU, mungkin hanya dua persen saja orang yang membutuhkan perawatan dalam setahun.

Artinya, iuran dari peserta lainnya digunakan untuk menanggung biaya pengobatan mereka yang sakit.

Dengan sistem ini, kesehatan masyarakat lebih terjamin, sementara beban finansial individu dapat diminimalkan.

“Ini kan semangat saling membantu. Kalau semua orang rutin membayar iuran, program ini berjalan lancar. Kita tidak tahu kapan akan sakit, jadi lebih baik berjaga-jaga daripada menyesal,” tambah Lulusanto.

Selama menjadi peserta JKN, Lulusanto merasa puas dengan pelayanan yang diterimanya. Ia menegaskan bahwa tidak ada diskriminasi antara peserta JKN dan pasien lainnya di fasilitas kesehatan. Semua pelayanan yang ia terima, baik saat rawat jalan maupun rawat inap, berlangsung dengan baik dan profesional.

“Tidak ada pembedaan layanan. Semua dilayani dengan adil. Saya merasa sangat puas, apalagi untuk usia saya yang sudah pensiun, program ini sangat membantu,” katanya.

Lulusanto menjadi salah satu contoh bagaimana prinsip gotong royong yang menjadi dasar Program JKN mampu memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia.

Tidak hanya sebagai solusi finansial di saat sakit, program ini juga mengajarkan pentingnya solidaritas dan kepedulian terhadap sesama.

Baca juga: Agus: Program JKN Beri Kemudahan Akses Layanan Kesehatan

Dengan rutin membayar iuran, peserta JKN secara tidak langsung turut berkontribusi dalam menjaga kesehatan bersama, memastikan setiap orang memiliki akses yang sama terhadap layanan kesehatan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved