Profil

PROFIL Simon Aloysius Mantiri, Dirut Pertamina yang Minta Maaf ke Publik Soal Kasus Dugaan Korupsi

Permintaan maaf tersebut disampaikan lewat konferensi pers di Grha Pertamina, Jakarta pada Senin 3 Maret 2025.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/KompasTV
KASUS KORUPSI PERTAMINA - Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri saat menyatakan permintaan maaf ke publik lewat konferensi pers di Grha Pertamina, Jakarta pada Senin 3 Maret 2025. Simon siap membantu Kejaksaan Agung mengusut tuntas kasus korupsi yang melibatkan BUMN perminyakan tersebut. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Nama Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri tengah menjadi sorotan usai meminta maaf kepada publik terkait kasus korupsi tata kelola minyak Pertamina.

Permintaan maaf tersebut disampaikan lewat konferensi pers di Grha Pertamina, Jakarta pada Senin 3 Maret 2025.

Simon juga siap mendukung Kejaksaan Agung dalam pengusutan kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina itu.

Lantas siapakah Simon Aloysius Mantiri?

Profil Simon Aloysius Mantiri

Dikutip dari Kompas.com, Simon Aloysius Mantiri lahir pada 3 Oktober 1979 (umur 45) di Tomohon, Sulawesi Utara, Indonesia.

Ia telah menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina sejak 4 November 2024.

Nominal Harta Kekayaan Riva Siahaan, Dirut Pertamina Patra Niaga Tersangka Korupsi Minyak Mentah

Sebelumnya, ia adalah Komisaris Utama dan Independen Pertamina menggantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengundurkan diri pada 10 Juni 2024.

Penunjukan Simon sebagai Dirut Pertamina itu berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku RUPS PT Pertamina (Persero) SK-259/MBU/11/2024 tanggal 4 November 2024.

Selain sebagai Direktur Utama Pertamina, saat ini ia juga masih menjabat sebagai anggota Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra.

Simon adalah alumni SMA Taruna Nusantara angkatan ke-6 (1995-1998).

Setelah lulus SMA, Ia berkuliah di Institut Teknologi Bandung mengambil jurusan Teknik kelautan dan lulus pada tahun 2003.

Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan Pasca-sarjana di kampus yang sama, Institut Teknologi Bandung dengan fokus pada bidang School of Business and Management dan meraih gelar MBA.

Pada tahun 2023 ia mengikuti Rising Public Leaders Programme di Blavatnik School of Government, Universitas Oxford.

Selain itu ia juga pernah mengenyam pendidikan short course executive education di Universitas Tsinghua, Tiongkok.

Setelah lulus dari Institut Teknologi Bandung di tahun 2003, ia mulai bekerja di China National Offshore Oil Corporation sebagai engineer pada blok South East Sumatera.

• Resmi Naik Harga BBM Terbaru 4 Maret 2025 di SPBU Seluruh Indonesia, Pertamina Beda Lagi

Awal Kasus Korupsi

Kehebohan ini berawal dari Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan yang mendadak ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi minyak mentah oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Selasa 25 Februari 2025.

Ia diduga terlibat dalam korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang periode 2018-2023.

Alhasil, negara berpotensi rugi Rp193,7 Triliun.

Riva ditetapkan sebagai tersangka bersama dengan enam orang lainnya.

"Setelah memeriksa saksi, ahli, serta bukti dokumen yang sah, tim penyidik menetapkan tujuh orang sebagai tersangka," kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Abdul Qohar, dikutip dari Kompas.com, Selasa 25 Februari 2025.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved