Ragam Contoh

Kisah Dialog Rasulullah SAW dengan Iblis: Ungkapan Rahasia Tipu Daya terhadap Manusia

Dikisahkan bahwa pada suatu waktu, Allah SWT memberikan perintah kepada iblis untuk datang menghadap Rasulullah SAW. 

NET
IBLIS- Rasulullah SAW dengan penuh hikmah menggali informasi dari iblis mengenai strategi yang digunakannya untuk menggoda manusia, siapa saja yang menjadi target utamanya, serta cara-cara agar manusia bisa terhindar dari jebakan dan godaannya. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Dalam sebuah riwayat yang disampaikan oleh Imam Baihaqi, terdapat kisah menarik tentang dialog antara Rasulullah SAW dan iblis. 

Kisah ini menggambarkan bagaimana Allah SWT memerintahkan iblis untuk menemui Nabi Muhammad SAW dan menjawab segala pertanyaan yang diajukan kepadanya.

Dikisahkan bahwa pada suatu waktu, Allah SWT memberikan perintah kepada iblis untuk datang menghadap Rasulullah SAW. 

Tanpa menunda, iblis pun segera menemui beliau, menjelma dalam rupa seorang lelaki tua yang tampak renta. Saat berhadapan dengan iblis, Nabi Muhammad SAW pun bertanya,

"Siapa engkau?"

Iblis pun menjawab, "Aku iblis."

Rasulullah SAW melanjutkan pertanyaannya, "Apa tujuanmu menemuiku?"

Iblis pun berkata, "Sesungguhnya Allah SWT memerintahkanku untuk menemuimu dan menjawab setiap pertanyaan yang akan kau ajukan kepadaku."

LOGIN Cek Bansos Pencairan Maret 2025, Status Penerima Bansos Maret Berubah

Dialog ini menjadi sangat penting karena membuka wawasan tentang bagaimana iblis bekerja dalam menyesatkan manusia serta tipu daya yang digunakannya. 

Rasulullah SAW dengan penuh hikmah menggali informasi dari iblis mengenai strategi yang digunakannya untuk menggoda manusia, siapa saja yang menjadi target utamanya, serta cara-cara agar manusia bisa terhindar dari jebakan dan godaannya.

Dalam perbincangan tersebut, iblis mengungkapkan bahwa dirinya memiliki banyak cara untuk menyesatkan manusia, mulai dari menanamkan rasa malas dalam beribadah, menjerumuskan manusia dalam kesombongan dan iri hati, hingga membisikkan godaan agar seseorang melanggar perintah Allah SWT.

Namun, iblis juga mengakui bahwa ada beberapa golongan manusia yang sulit digoda olehnya, yaitu mereka yang selalu mengingat Allah SWT, orang-orang yang ikhlas dalam ibadahnya, serta mereka yang selalu membaca Al-Qur’an dan menjaga hati dari penyakit hati seperti hasad dan sombong.

Kisah ini memberikan pelajaran berharga bagi umat Islam untuk selalu waspada terhadap tipu daya iblis dan berpegang teguh pada ajaran Islam agar tidak mudah terjerumus ke dalam dosa. 

Dengan meningkatkan keimanan, memperbanyak dzikir, serta menjalankan perintah Allah dengan penuh keikhlasan, seorang Muslim dapat menjaga dirinya dari godaan iblis yang senantiasa berusaha menyesatkan manusia hingga akhir zaman.

Bertanyalah Nabi kepada iblis, “Wahai zat yang terkutuk, berapakah jumlah musuhmu dari kalangan umatku?”

Menjawab iblis seraya menyebutkan semua golongan musuhnya itu, “Ada lima belas. Pertama, engkau. 

Kedua, pemimpin yang adil. Ketiga, orang kaya yang rendah hati. Keempat, pedagang yang jujur. Kelima, orang berilmu yang khusyuk. Keenam, orang beriman yang suka memberi nasehat.

Ketujuh, orang mukmin yang memiliki hati yang penuh dengan rasa kasih sayang. Kedelapan, orang bertobat yang istiqamah dalam tobatnya. 

Sembilan, orang yang menjaga diri dari perkara-perkara yang haram. Sepuluh, mukmin yang selalu dalam keadaan suci. Sebelas, mukmin yang banyak bersedekah.

Dua belas, mukmin yang berbuat baik kepada orang lain. Tiga belas, mukmin yang bermanfaat bagi banyak manusia. 

Contoh Bacaan Niat Puasa Ramadan, Lengkap Arab, Latin, Arti Beserta Keutamaannya

Empat belas, orang yang menghafal Alquran dan istiqamah membacanya. Lima belas, orang yang mendirikan salat malam, sedangkan yang lain tertidur pulas.”

Kemudian Nabi Muhammad bertanya lagi, “Lalu siapa saja kawanmu dari golongan umatku?”

Iblis menjawab lagi, “Ada sepuluh golongan. Pertama, pemimpin yang zalim. Kedua, orang kaya yang sombong. 

Ketiga, pedagang yang menipu. Keempat, orang yang suka mabuk-mabukan. Kelima, pembunuh. Keenam, pezina. Ketujuh, orang yang suka memakan harta anak yatim. Kedelapan, orang yang meremehkam salat. 

Sembilan, orang yang enggan mengeluarkan zakat. Sepuluh, orang yang senang berangan-angan. Mereka semua adalah teman dan sahabatku.”

Hadis tentang kisah Rasulullah berdialog dengan iblis di atas juga dimasukkan dalam kitab Tanbihul Ghafilin oleh Imam Abu al-Lasyt as-Samarqandi, sebagai peringatan kepada umat Islam sepeninggal Nabi Muhammad saw. dari godaan Iblis dan kawanannya.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved