HMI Pontianak Gelar Sekolah Kebangsaan, Bahas Peran Pemuda Pasca Pemilu 2024
Menyadari pentingnya peran pemuda dalam dinamika politik dan sosial, HMI Cabang Pontianak menggelar diskusi bertajuk Sekolah Kebangsaan, yang menghadi
Penulis: Ferryanto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemilu 2024 telah usai, namun tugas masyarakat, terutama pemuda, belum selesai.
Suara yang telah diberikan bukanlah akhir dari partisipasi, melainkan awal dari tanggung jawab lebih besar dalam mengawal perubahan sosial dan memastikan kebijakan berjalan sesuai dengan harapan rakyat.
Di Indonesia, sejarah telah mencatat bahwa pemuda selalu berada di garis depan perubahan. Salah satu organisasi yang terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Didirikan pada 5 Februari 1947 di Yogyakarta oleh Lafran Pane, HMI lahir di tengah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Sejak saat itu, HMI menjadi wadah bagi mahasiswa Islam untuk berperan aktif dalam membangun bangsa, baik melalui intelektualisme, gerakan sosial, maupun advokasi kebijakan publik.
Menyadari pentingnya peran pemuda dalam dinamika politik dan sosial, HMI Cabang Pontianak menggelar diskusi bertajuk Sekolah Kebangsaan, yang menghadirkan Ketua DPRD Pontianak Satarudin, Ketua KPU Pontianak David Teguh, serta Direktur ELSIM Dr. Zulkifli Abdillah.
Dengan tema Aksi Pemuda dalam Mengawal Perubahan Sosial Pasca Pesta Demokrasi di Kota Pontianak, kegiatan ini berlangsung di Café Rumangsa Pontianak pada Jumat malam, 14 Februari 2025.
• Kebakaran Lahan Kembali Terjadi, BPBD Kalbar Duga Dipicu Kelalaian dan Aktivitas Warga
Diskusi ini menjadi wadah bagi pemuda untuk mempertegas posisi mereka dalam pembangunan daerah serta merumuskan langkah-langkah strategis pascapemilu.
Ketua Umum HMI Cabang Pontianak, Salwa Khairunnisa, menegaskan bahwa pemuda memiliki peranan penting dalam Pemilu 2024. Menurutnya, suara pemuda sangat menentukan dalam memilih pemimpin, namun peran mereka tidak boleh berhenti di sana.
"Sebagai pemuda, kita tidak hanya menjadi pemilih pasif, tetapi juga harus berperan aktif dalam menentukan arah kebijakan, baik melalui jalur formal maupun nonformal. Kita harus terus terlibat dalam menciptakan perubahan positif, bukan hanya dalam menentukan pemimpin, tetapi juga dalam mengawal kebijakan ke depannya," ujarnya.
Salwa juga menegaskan bahwa pemuda harus berperan aktif dalam mengawal isu-isu baik di tingkat daerah maupun nasional, karena hampir setiap aspek kehidupan sosial ditentukan melalui kebijakan politik.
Ketua KPU Pontianak, David Teguh, menyoroti pentingnya keterlibatan pemuda dalam pembangunan daerah.
Menurutnya, melibatkan pemuda dalam pembangunan memberikan mereka pengalaman berharga untuk masa depan serta membantu mereka memahami peran mereka dalam masyarakat.
"Keterlibatan pemuda dalam pembangunan daerah dapat menciptakan pemimpin masa depan yang memahami kebutuhan dan tantangan lokal. Selain itu, hal ini memastikan bahwa pembangunan daerah tidak hanya berfokus pada kebutuhan saat ini, tetapi juga mempertimbangkan keberlanjutan jangka panjang," jelasnya.
David juga menekankan bahwa setelah Pemilu dan Pilkada, pemuda memiliki tanggung jawab untuk menjaga persatuan bangsa, berpartisipasi dalam pembangunan, memperkokoh demokrasi, serta tetap kritis terhadap pemerintahan yang baru.
PROFIL Mgr Samuel Oton Sidin, Administrator Apostolik Keuskupan Agung Pontianak! Mgr Agus Emeritus |
![]() |
---|
MENANG MUTLAK Akhmad Munir Nahkodai PWI Pusat dalam Kongres Persatuan Wartawan Indonesia di Jabar |
![]() |
---|
FKUB Kalbar Serukan Aksi Damai: Jaga Persatuan, Tolak Provokasi, Dukung Aspirasi Mahasiswa |
![]() |
---|
Bupati Romi Wijaya Sambangi Asrama Kayong Utara di Pontianak |
![]() |
---|
Kapolresta Pontianak Ungkap Ada Penyusup Bawa Molotov di Aksi Mahasiswa Mapolda Kalbar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.