Renungan Harian

Renungan Katolik Kamis 13 Februari 2025: Iman yang Gigih dan Kasih Tuhan

Dalam Injil hari ini, kita merenungkan kisah seorang perempuan Siro-Fenesia yang datang kepada Yesus untuk memohon kesembuhan bagi anaknya. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DOY MELANO
RENUNGAN HARIAN - Foto ilustrasi hasil olahan Tribun Pontianak, Selasa 11 Februari 2025 tentang renungan Katolik. Renungan Katolik hari ini, Kamis 13 Februari 2025, mengajak umat untuk merenungkan bacaan dari Kejadian 2:18-25, Mazmur 128:1-2, 3, 4-5, dan Injil Markus 7:24-30. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Renungan Katolik hari ini, Kamis 13 Februari 2025, mengajak umat untuk merenungkan bacaan dari Kejadian 2:18-25, Mazmur 128:1-2, 3, 4-5, dan Injil Markus 7:24-30. 

Dalam Injil, kita melihat bagaimana iman yang gigih dari seorang perempuan Siro-Fenesia mendapat belas kasih Yesus. 

Bacaan pertama mengisahkan penciptaan pasangan manusia, mengajarkan makna kebersamaan dan kasih Tuhan dalam kehidupan. 

Dengan warna liturgi hijau, Gereja mengajak umat untuk terus bertumbuh dalam iman dan kepercayaan kepada Tuhan. 

Simak renungan selengkapnya berikut ini!

[Cek Berita dan informasi Renungan Harian KLIK DISINI]

Iman yang Gigih dan Kasih Tuhan

Dalam Injil hari ini, kita merenungkan kisah seorang perempuan Siro-Fenesia yang datang kepada Yesus untuk memohon kesembuhan bagi anaknya. 

Meski Yesus awalnya tampak menolak dengan mengatakan bahwa roti anak-anak tidak layak diberikan kepada anjing, perempuan itu tetap gigih dalam imannya dan merendahkan diri dengan berkata, "Benar, Tuhan. 

Tetapi anjing-anjing di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak." (Mrk. 7:28). 

Karena iman dan kerendahan hatinya, Yesus mengabulkan permohonannya.

Kisah ini mengajarkan kita beberapa hal penting:

1. Iman yang Gigih

Perempuan ini tidak menyerah meskipun awalnya seolah-olah Yesus menolak permintaannya. 

Ia tetap percaya dan memohon dengan rendah hati. 

Kita pun diajak untuk tetap beriman dan berdoa dengan tekun meskipun doa kita belum langsung dijawab.

2. Kerendahan Hati di Hadapan Tuhan

Sikap rendah hati perempuan Siro-Fenesia menunjukkan bahwa ia menyadari keberadaannya sebagai manusia yang mengandalkan belas kasih Tuhan. 

Kita diajak untuk selalu bersandar pada Tuhan dengan penuh kerendahan hati, bukan dengan kesombongan atau merasa paling layak.

3. Kasih Tuhan Melampaui Batasan

Meski perempuan ini bukan orang Yahudi, Yesus tetap berbelas kasih kepadanya. 

Ini menunjukkan bahwa kasih Tuhan tidak terbatas pada satu kelompok tertentu, tetapi mencakup semua orang yang datang kepada-Nya dengan iman.

Dalam bacaan pertama dari Kejadian 2:18-25, kita juga diingatkan tentang rencana Tuhan yang indah bagi manusia, terutama dalam hubungan antara pria dan wanita dalam pernikahan. 

Tuhan menciptakan manusia dengan kasih dan memberikan pasangan sebagai penolong yang sepadan. 

Ini mengajarkan kita bahwa hidup dalam kehendak Tuhan membawa berkat dan kebahagiaan.

Doa

Tuhan Yesus yang penuh kasih, ajarilah kami untuk memiliki iman yang gigih seperti perempuan Siro-Fenesia. 

Bantu kami untuk selalu rendah hati dan percaya bahwa Engkau memiliki rencana terbaik bagi hidup kami. 

Semoga kami semakin mengandalkan-Mu dalam segala hal. 

Amin.

Semoga renungan ini menguatkan iman kita di hari ini. 

Tuhan memberkati!

(*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved