Banjir di Sanggau
Personel Polsek Kapuas Intensifkan Monitoring Banjir, Imbau Warga Tetap Waspada
Monitoring ini dilakukan sebagai respons terhadap meningkatnya curah hujan yang menyebabkan debit air Sungai Kapuas dan Sungai Sekayam naik.
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Personel Polsek Kapuas melakukan pemantauan intensif terhadap situasi banjir di wilayah Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis 6 Februari 2025.
Monitoring ini dilakukan sebagai respons terhadap meningkatnya curah hujan yang menyebabkan debit air Sungai Kapuas dan Sungai Sekayam naik.
Kapolsek Kapuas, Iptu Marianus, menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan pembaruan data serta pengawasan di lapangan guna memastikan keselamatan warga.
“Kami telah menurunkan personel untuk memantau langsung kondisi di beberapa titik rawan banjir dan longsor. Selain itu, kami juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk langkah mitigasi,” katanya, Jumat 7 Februari 2025.
Hasil pemantauan menunjukkan bahwa sebanyak 16 titik di Kecamatan Kapuas terdampak banjir.
Beberapa desa yang mengalami kenaikan air di jalur Sungai Kapuas antara lain Desa Sungai Batu di Dusun Sungai Bemban dengan ketinggian air 45 sampai 55 senti meter, Desa Nanga Biang di Dusun Biang 45 sampai 70 senti meter, Desa Sungai Muntik di Dusun Sungai Muntik 25 sampai 40 senti meter, serta Kelurahan Beringin di Lingkungan Liku dengan ketinggian air 40 sampai 60 senti meter.
Selain itu, beberapa desa lain seperti Desa Sungai Alai, Desa Lintang Kapuas, dan Desa Penyeladi juga mengalami kenaikan air dengan ketinggian bervariasi antara 10 hingga 45 senti meter.
Kemudian, di jalur Sungai Sekayam, beberapa wilayah terdampak cukup parah. Di Kelurahan Sungai Sengkuang, Lingkungan Doku mengalami kenaikan air hingga 30 sampai 60 senti meter, sedangkan di Lingkungan Sungai Kosak, ketinggian air mencapai 50 sampai 70 senti meter.
Desa Pana, Dusun Ribau, bahkan mengalami banjir dengan ketinggian 80 senti meter hingga 1,5 meter.
Desa Mengkiang, Dusun Mengkiang, menjadi salah satu daerah paling terdampak dengan 36 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi, sementara 46 rumah yang berada di tepian sungai terendam banjir.
Desa Kambong, Dusun Kambong, juga mencatat dampak yang cukup besar dengan 50 KK terdampak dan 30 rumah terendam banjir. Ketinggian air di wilayah ini mencapai 80 senti meter hingga 1 meter, memaksa 45 jiwa mengungsi ke rumah keluarga di dataran tinggi.
Beberapa jalur utama di Kecamatan Kapuas seperti Jalan Pantai Sekayam dan Jalan Dr Surono di Kelurahan Sungai Sengkuang juga mengalami genangan air dengan ketinggian berkisar antara 10 sampai 80 senti meter.
Baca juga: Tinjau Program Ketahanan Pangan di Mapolsek Sekayam, Ini yang Disampaikan Kapolres Sanggau
Kapolsek Kapuas menambahkan bahwa kondisi geografis wilayah ini memang rentan terhadap bencana banjir dan tanah longsor, terutama dengan meningkatnya curah hujan dalam beberapa hari terakhir.
“Kami terus memantau perkembangan situasi karena air Sungai Kapuas dan Sungai Sekayam terus naik. Selain itu, arus sungai yang deras juga menjadi perhatian utama karena dapat mempercepat terjadinya erosi tanah di daerah perbukitan,”jelasnya.
Menurutnya, banjir di wilayah Sungai Sekayam sebagian besar merupakan banjir kiriman dari Kecamatan Beduai, Kembayan, dan Bonti. Hal ini membuat genangan air di daerah hilir semakin meningkat dan berpotensi menimbulkan dampak lebih luas.
Polsek Parindu Lakukan Pemantauan di Lokasi Banjir, Ingatkan Warga Tetap Waspada |
![]() |
---|
Polres Sanggau Gelar Pengobatan Gratis Kepada Warga Terdampak Banjir |
![]() |
---|
Polres Sanggau Serahkan Bantuan Bagi Warga Terdampak Banjir di Kecamatan Bonti |
![]() |
---|
Tiga Desa di Kecamatan Kapuas Sanggau Terdampak Banjir |
![]() |
---|
Beberapa Kecamatan di Landa Banjir, Pemda Sanggau Terima Bantuan Dari BNPB RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.