Renungan Harian
Renungan Katolik Minggu 2 Februari 2025 Perayaan Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah
Perayaan ini memperingati peristiwa ketika Maria dan Yusuf membawa Yesus yang masih bayi ke Yerusalem untuk dipersembahkan kepada Tuhan, sesuai dengan
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pada Minggu 2 Februari 2025, Gereja Katolik merayakan Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah.
Perayaan ini memperingati peristiwa ketika Maria dan Yusuf membawa Yesus yang masih bayi ke Yerusalem untuk dipersembahkan kepada Tuhan, sesuai dengan hukum Taurat.
Dalam Injil Lukas 2:22-40, diceritakan bahwa di Bait Allah, mereka bertemu dengan Simeon dan Hana, dua sosok saleh yang telah lama menantikan kedatangan Mesias.
Simeon, yang dipenuhi Roh Kudus, mengenali Yesus sebagai Terang bagi bangsa-bangsa dan kemuliaan bagi umat Israel.
Peristiwa ini menggarisbawahi pentingnya ketaatan dan kesalehan dalam kehidupan beriman, serta pengakuan akan Yesus sebagai penyelamat yang membawa terang bagi dunia.
Simak bacaan renungan Katolik Minggu 2 Februari 2025 berikut ini.
[Cek Berita dan informasi Renungan Harian KLIK DISINI]
Bacaan renungan Katolik
Oleh: Romo Antonius Tugiyatno SCJ
Hari ini Gereja merayakan Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah.
Bersama saya Romo Antonius Tugiyatno SCJ dari komunitas Tegal Sari Sumatera Selatan.
Kita akan mendengarkan dan merenungkan Sabda Tuhan dari Injil Lukas 2: 22-32.
Marilah kita memulainya dengan membuat tanda kemenangan Tuhan, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Pada hari ini kita turut merayakan Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah.
Dalam perayaan ini, kita diajak merenungkan makna persembahan hidup kepada Allah, seperti yang dilakukan Maria dan Yosef ketika mereka mempersembahkan Yesus.
Peristiwa ini menunjukkan ketaatan kepada hukum Taurat dan ungkapan iman mendalam akan Allah.
Dalam Injil Lukas yang kita dengarkan tadi Simeon dan Hana menjadi saksi peristiwa kudus ini.
Simeon adalah seorang yang benar dan saleh, menggambarkan umat yang berharap akan pemenuhan janji Allah.
Sementara itu Hana adalah seorang nabi perempuan yang setia dalam doa dan puasa dan menunjukkan kesetiaan total kepada Allah.
Melalui mereka kita melihat bahwa persembahan hidup kepada Allah bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga bentuk penyerahan yang total akan segala rencana-Nya.
Persembahan Yesus di Bait Allah merupakan simbol kehadiran Allah yang membebaskan.
Yesus Sang Terang adalah penggenapan nubuat yang dinanti. Simeon menyebut-Nya sebagai “terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain” (Luk. 2:32).
Terang ini mengingatkan kita bahwa hidup kita pun dipanggil untuk menjadi persembahan, yang menerangi dunia melalui kebaikan, cinta kasih dan kesaksian iman.
Saudara-saudari yang dikasihi oleh Tuhan, saya merenungkan tiga hal kecil dalam permenungan kali ini:
1. Ketaatan kepada Allah
Maria dan Yosef mempersembahkan Yesus sesuai hukum Taurat sebagai wujud ketaatan kepada Allah.
Pertanyaan bagi kita: Taat kepada Tuhan Allah pada saat situasi yang menyenangkan dan menguntungkan itu tidak terlalu sulit.
Tetapi taat pada saat situasi yang sulitatau saat ada saat ada masalah hidup yang rumit apakah kita juga siap sedia untuk taat kepada Allah.
2. Persembahan Hidup
Yesus dipersembahkan kepada Allah sebagai bukti bahwa seluruh hidup-Nya adalah untuk memenuhi kehendak Allah dalam misi keselamatan.
Tentu ada sebuah pengurbanan yang harus mengalahakan kepentingan diri dalam kehidupan sehari-hari.
3. Harapan yang Hidup
Pada tokoh Simeon dan Hana dalam diri mereka saya menemukan contoh dan teladan orang-orang yang memiliki kesetiaan dan harapan yang tidak pernah pudar.
Meskipun menunggu dalam waktu yang cukup lama mereka tetap setia dan memiliki ketangguhan hati yang tidak berubah.
Meneladani sikap kedua tokoh ini kita juga diundang untuk menumbuhkan harapan itu dalam setiap tantangan hidup, percaya bahwa Allah selalu pasti akan menepati janji-Nya.
Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah mengingatkan kita untuk mempersembahkan hidup ini kepada Allah.
Kita dipanggil untuk menjadi terang yang bersinar di tengah kegelapan dunia.
Persembahan hidup yang kita berikan dalam keluarga, pekerjaan, pelayanan, dan doa adalah bukti nyata iman dan cinta kita kepada Allah.
Semoga kita seperti Simeon dan Hana yang dapat mengenali kehadiran terang Kristus dan menyambut-Nya dalam setiap pergumulan hidup kita.
Semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita.
Sumber: resi.dehonian.or.id
Doa Penutup
Allah, asal mula dan sumber sinar terang sejati, hari ini Kautunjukkan cahaya para bangsa kepada Simeon yang tulus hati.
Hari ini kami berkumpul dalam sinar cahaya lilin untuk memuji nama-Mu.
Maka kami mohon berkatilah kiranya lilin kami, kabulkanlah permohonan umat-Mu dan bimbinglah kami menempuh jalan kebenaran sampai masuk ke dalam terang-Mu yang abadi.
Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
Amin.
(*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Renungan Katolik Minggu 2 Februari 2025
Bacaan Injil Katolik 2 Februari 2025
Renungan Harian Katolik 2 Februari 2025
Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah
Makna Yesus Dipersembahkan di Bait Allah
Renungan Iman Katolik Februari 2025
Doa dan Refleksi Katolik Minggu Ini
Inspirasi Rohani Katolik 2 Februari 2025
Pesan Injil Hari Minggu 2 Februari 2025
Bacaan Liturgi Katolik Kamis 20 Februari 2025: Panggilan untuk Mengikuti Kristus dengan Pengorbanan |
![]() |
---|
Renungan Katolik Kamis 20 Februari 2025: Ikutlah Aku dan Biarkanlah Segala Sesuatu yang Lain |
![]() |
---|
Renungan Kristen Kamis 20 Februari 2025: Hidup dalam Kasih dan Pengampunan |
![]() |
---|
Pesan Bacaan Liturgi Katolik Rabu 19 Februari 2025: Hari Biasa dengan Warna Liturgi Hijau |
![]() |
---|
Renungan Katolik Rabu 19 Februari 2025: Memahami Proses Penyembuhan dan Janji Allah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.