Breaking News

Renungan Harian

Renungan Kristen Minggu 19 Januari 2025 Pembaharuan dan Kasih Allah atas Umat-Nya

Renungan harian Kristen hari ini berjudul “Pembaharuan dan Kasih Allah atas Umat-Nya.” Isi renungan Kristen hari ini diambil dari Bacaan Alkitab.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DOY MELANO
Inilah bacaan renungan Kristen Minggu 19 Januari 2025. Renungan harian Kristen hari ini berjudul “Pembaharuan dan Kasih Allah atas Umat-Nya.” 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Inilah bacaan renungan Kristen Minggu 19 Januari 2025.

Renungan harian Kristen hari ini berjudul “Pembaharuan dan Kasih Allah atas Umat-Nya.”

Isi renungan Kristen hari ini diambil dari Bacaan Alkitab 1 Yesaya 62 : 1 – 5.

Lalu Mazmur: Mazmur 36 : 6 – 10, Bacaan 2: 1 Korintus 12 : 1 – 11 dan Bacaan 3: Yohanes 2 : 1 – 11.

Semoga bacaan renungan Kristen meneguhkan iman saudara.

Berikut ini renungan hari ini disadur dari gkjw.or.id.

[Cek Berita dan informasi Renungan Harian KLIK DISINI]

Baca renungan Kristen

Kita sering mendengar untuk mengatasi masalah sampah, kampanye yang biasa digaungkan adalah 3R, yaitu Reduce (Mengurangi), Reuse (Memakai Kembali), Recycle (Mendaur Ulang). 

Namun, seiring berkembangnya pengetahuan, 3R saja dirasa tidak cukup untuk mengatasi masalah sampah. 

Oleh karena itu, saat ini muncul konsep 9R di bidang persampahan. 

Gagasan 9R ini terkait dengan pengelolaan sampah sebagai konsep baru yang melengkapi 3R. 

Konsep ini menjabarkan sinergitas upaya pencegahan hingga pengolahan sampah. 

Upaya tersebut antara lain Refuse (Menolak), Rethink (Memikirkan Kembali), Reduce (Mengurangi), Reuse (Memakai Kembali).

Repair (Memperbaiki), Refurbish (Membaharui), Remanufacture (Memproduksi Ulang), Repurpose (Menggunakan Kembali), Recycle (Mendaur Ulang), dan Recover (Memulihkan).

Dalam penerapannya, 9R sangat erat hubungannya dengan ekonomi sirkular, yaitu sebuah model sistem ekonomi yang bertujuan menghasilkan pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya selama mungkin (Ellen MacArthur, 2015). 

Ekonomi sirkular berpegang pada 3 prinsip utama, yaitu mengurangi limbah, menjaga produk dan bahan yang digunakan, serta regenerasi sistem alam. 

Sistem ini bertujuan untuk mengurangi kerusakan sosial dan lingkungan. 

Dengan menerapkan 9R, diharapkan laju kerusakan lingkungan bisa dihambat.

Melalui bacaan 1: Yesaya 62:1-5, kita melihat bagaimana janji Allah akan pembaharuan dan pemulihan bangsa Yehuda disampaikan oleh nabi Yesaya. 

Ketika mereka pulang dari tanah pembuangan Babel, bangsa Yehuda akan dipulihkan oleh Allah dan diberikan nama baru. 

Yehuda akan disebut sebagai tempat dimana Allah akan disembah dan dimuliakan oleh segenap umat. 

Kiasan ‘perkawinan’ digunakan untuk menggambarkan hubungan antara Yehuda dengan Allah yang begitu dekat (Ay. 4-5). 

Ini merupakan kehormatan yang besar, terlebih mengingat bangsa Yehuda telah melewati keadaan yang memilukan dan menyedihkan. 

Selama pembuangan Babel, seakan-akan Allah telah meninggalkan Yehuda, umat yang dikasihinya itu. 

Namun seiring dengan berakhirnya masa pembuangan, maka pemulihan dan pembaharuan bangsa Yehuda akan dimulai dan terus terjadi. 

Tentu berita pengharapan akan restorasi bangsa Yehuda oleh Allah yang disampaikan oleh nabi Yesaya ini membawa rasa optimisme dan energi yang baru bagi bangsa Yehuda.

Bacaan ketiga, Yohanes 2:1-11 mengisahkan tentang mukjizat Yesus yang pertama, air menjadi anggur pada pesta perkawinan di Kana. 

Kisah ini menarik untuk direnungkan karena dalam melaksanakan acara perkawinan itu, ternyata muncul masalah yang harus diatasi dengan cepat, yaitu pihak mempelai pria kehabisan anggur untuk para tamu undangannya. 

Dalam tradisi Yahudi, anggur memainkan peranan yang penting dalam acara perkawinan. 

Ketika peristiwa kehabisan anggur itu terjadi, orang yang berinisiatif untuk mencari solusi bukanlah pihak mempelai pria yang mengadakan pesta ataupun para pelayan, melainkan Maria ibu Yesus. 

Satu-satunya solusi agar anggur tetap tersedia, pesta perkawinan berjalan baik, keluarga mempelai pria dan wanita tidak menanggung malu adalah datang kepada Yesus. 

Karena itu, Maria langsung mencari dan mendekati Yesus. 

Ia meminta agar Yesus mau mengulurkan tangan-Nya untuk membantu menyelesaikan persoalan ini. 

Dalam situasi panik, tergambar jelas ekspresi keprihatinan Maria terhadap kondisi yang terjadi saat itu. 

Namun, apa yang dikatakan Yesus, “Mau apakah engkau dari padaku ibu? 

Saatku belum tiba.” Yesus hendak mengingatkan ibunya tentang tanggung jawab yang akan dilaksanakannya harus selaras dengan perintah Bapa-Nya. 

Sebaliknya, Maria memerintahkan para pelayan untuk mengikuti semua instruksi yang dikatakan oleh Yesus. 

Mukjizat Yesus terjadi, air yang sudah dimasukkan ke dalam tempayan, setelah dicicipi berubah menjadi anggur yang baik kualitasnya. 

Seharusnya ada seorang pelayan yang mencicipinya terlebih dahulu sebelum disajikan kepada para tamu undangan. 

Namun yang terjadi, Yesus memerintahkan para pelayan untuk langsung mencedok dan membawanya kepada pemimpin pesta. 

Pemimpin pestalah yang mengecap air menjadi anggur itu.

Jikalau kita melihat dari dari sisi ekologi, mukjizat yang dilakukan oleh Yesus ini sangat mendukung kondisi ekologis pada pesta perkawinan tersebut, yaitu tidak sampai mendatangkan anggur dari luar pesta perkawinan. 

Artinya, proses pembuatan anggur dengan kualitas baik membutuhkan proses panjang dan buah anggur yang banyak. 

Mukjizat Yesus menjadikan situasi tetap terjaga kondusif dan efisiensi dalam banyak hal. 

Yesus mengubah masalah menjadi berkat. 

Melalui ketaatan para pelayan, anggur baru membuat kehidupan pasangan keluarga baru di desa kecil ini terhindar dari rasa malu (Ay. 10). 

Karya Yesus pada perjamuan kawin di Kana ini merupakan bentuk pernyataan kepedulian Allah, atas kehidupan manusia berdosa yang sarat bencana dan tragedi. 

Yesus hadir untuk memberikan anggur baru kehidupan dalam hubungan-hubungan di komunitas agar diperbarui menjadi baik.

Pembaharuan-pembaharuan yang terjadi adalah bentuk penyertaan dan pertolongan Allah atas umat-Nya. 

Kasih dan pertolongan Allah dalam rupa pemberian karunia-karunia rohani harus dipergunakan untuk kebaikan hidup manusia dan kemuliaan nama Allah. 

Sebab rupa-rupa karunia rohani dan rupa-rupa pelayanan tersebut berasal dari Allah (1 Kor. 12:4,5). 

Ini menunjukkan bahwa kesetiaan umat kepada Allah akan membawa kepedulian Allah dalam bentuk pembaharuan hidup umat milik-Nya. 

Allah tidak akan meninggalkan umat milik-Nya dan akan memberikan pertolongan.

Penutup

Karunia dan kuasa Allah memang luar biasa. Karunia dan kuasa Allah yang diberikan kepada umat-Nya adalah wujud kasih Allah kepada umat milik-Nya, yang senantiasa percaya dan setia kepada-Nya. 

Janji Allah atas pemulihan bangsa Yehuda yang diwartakan oleh nabi Yesaya, rupa-rupa karunia rohani dan mukjizat Tuhan di acara perjamuan kawin di desa Kana, itu semua adalah wujud dan bukti bahwa Allah senantiasa berkarya menciptakan hal-hal baru yang menguatkan pengharapan umat milik-Nya. 

Allah senantiasa memperbaiki (repair) dan memperbaharui (refurbish) kehidupan umat milik-Nya yang sudah rusak. 

Dengan meletakkan pengharapan kepada Allah, semua persoalan yang dihadapi pasti dapat diatasi dengan baik. 

Kiranya kehendak Allah ini menyemangati kita semua dalam memasuki bulan penciptaan. Tuhan memampukan kita.

Amin.

(*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved