Contoh Soal ANBK Jenjang SMA Tahun Ajaran 2025: Lengkap Kunci Jawaban untuk Numerasi dan Literasi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Soal numerasi adalah soal yang melatih kemampuan berpikir pelajar menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika.

Pasalnya, siswa SMA akan menjalani Asesmen Nasional Berbasis Kompetensi atau ANBK.

Tujuannya untuk mengukur literasi membaca dan literasi numerasi (matematika) mereka.

Sebagai bahan ajar dan panduan belajar di rumah, berikut ini soal yang bisa kamu pelajari untuk soal numerasi ANBK SMA dan kunci jawabnnya.

Sebagai informasi, ANBK adalah evaluasi sistem Pendidikan yang dilakukan oleh Kemendikbudristek pada jenjang SD/sederajat, SMP/sederajat, dan SMA/sederajat.

Satu diantara materi yang diujikan dalam ANBK 2025 adalah numerasi yuk langsung saja kita simak contoh soalnya berikut ini :

• CONTOH Soal ANBK Jenjang SD Lengkap Kunci Jawaban Soal Numerasi, Literasi Ajaran Thn 2024/2025

Tips Belajar Soal ANBK 2024/2025

Mengutip dari Peraturan Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Asesmen Nasional Tahun 2023 yang dikeluarkan Kemendikbud, soal ANBK terdiri dari dua jenis, yaitu soal objektif dan bentuk soal non objektif.

Soal objektif ini terdiri dari beberapa bentuk, mulai pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, dan isian singkat. Sementara itu bentuk soal non objektif berupa uraian.

Dalam AKM sendiri terdapat beberapa komponen, yaitu konten, level kognitif, dan konteks pada Literasi Membaca dan Numerasi.(1)

Selengkapnya, berikut contoh soal ANBK mulai dari literasi hingga numerasi.

Contoh Soal ANBK Literasi SMA 2024/2025

Sejarah Glokalisasi

Glokalisasi adalah gabungan antara kata global dan lokal yang kemudian mendapatkan imbuhan -isasi untuk menunjukkan sebuah proses. Dalam dunia bisnis, kata tersebut digunakan untuk menyebut adaptasi produk atau jasa terhadap wilayah atau kebudayaan tempat mereka dijual. Dengan kata lain, glokalisasi mendeskripsikan hasil penyesuaian lokal terhadap tekanan global.

Ada satu jargon yang sangat populer dalam glokalisasi, yaitu Think Globally Act Locally! Jargon tersebut bermakna bahwa masyarakat sudah harus berpikir secara mendunia, tetapi tetap tidak melupakan kebudayaan-kebudayaan lokal yang telah membentuknya.