Renungan Harian

Renungan Katolik Sabtu 11 Januari 2025 dan Injil Yohanes 3:22-30 Menjadi Pribadi yang Rendah Hati

Injil hari ini Yohanes 3:22-30 mengisahkan tentang "Sahabat mempelai bersukacita mendengar suara mempelai."

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DOY MELANO
Ayo baca ulasan renungan Katolik Sabtu 11 Januari 2025. Semoga bacaan renungan harian meneguhkan iman saudara. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ayo baca ulasan renungan Katolik Sabtu 11 Januari 2025.

Semoga bacaan renungan harian meneguhkan iman saudara.

Ulasan renungan hari ini dirangkum dari thekatolik.com.

Bacaan renungan Katolik hari ini diambil dari bacaan injil Yohanes 3:22-30.

Injil hari ini Yohanes 3:22-30 mengisahkan tentang "Sahabat mempelai bersukacita mendengar suara mempelai."

Setiap orang beriman dan beragama pastilah berdoa, entah itu dilakukan secara pribadi atau pun secara bersama-sama. 

Di dalamnya terkandung harapan dan permohonan akan segala yang baik.

Kita mungkin mengalami bahwa doa-doa yang kita sampaikan, seakan tidak sampai kepada Tuhan, atau tidak dikabulkan-Nya. 

Atau kita merasa bahwa ketika kita semakin rajin berdoa, Tuhan justru terasa semakin jauh.

Lalu, bagaimana seharusnya kita berdoa? 

[Cek Berita dan informasi Renungan Harian KLIK DISINI]

Bacaan renungan Katolik

Rasul Yohanes mengatakan bahwa Tuhan mengabulkan doa kita, jika kita memohon sesuatu menurut kehendak-Nya. (Bdk. 5:14). 

Kita menyampaikan harapan dan permohonan kita dalam doa sekaligus membiarkan kehendak Tuhan berkarya atas hidup kita. 

Dalam doa, kita perlu menjadi pribadi yang rendah hati.

Hidup manusia di zaman ini ditandai dengan persaingan satu sama lain. 

Persaingan itu mencakup soal kecerdasan, kesuksesan, kecantikan atau pun soal jabatan. 

Dalam setiap persaingan semua pihak selalu ingin jadi pemenang. 

Namun, dalam setiap persaingan orang kerap sukar untuk mengakui kualitas dan kelebihan pihak lain. 

Sikap seperti ini tidak tampak dalam diri Yohanes Pembaptis.

Ia justru berkata demikian tentang Kristus, ” Ia harus semakin besar, tetapi aku harus semakin kecil”. 

Yohanes menunjukkan kepada kita tentang arti penting sikap rendah hati di hadapan Tuhan dan sesama. 

Kerendahan hati itu pula seharusnya yang selalu diminta dalam setiap doa-doa kita.

Doa Penutup

Allah Bapa Mahabaik, gembiralah hati kami, karena Engkau sudi hidup beserta kami dalam diri Yesus Mesias. 

Semoga kami selalu menaati Sabda-Nya dan meneladan cinta kasih-Nya.

Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. 

Amin.

(*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved