Ragam Contoh

Contoh Khutbah Jumat Lengkap 6 Rukun Khutbah Jumat yang Bisa Menjadi Referensi

Makanya Rukun Jumat harus dilaksanakan agar pelaksanaan khutbah dan Shalat Jumat sah dan mendapatkan keutamaan.

MOHD RASFAN / AFP
Makanya Rukun Jumat harus dilaksanakan agar pelaksanaan khutbah dan Shalat Jumat sah dan mendapatkan keutamaan. 

Melalui ayat ini kita dapat melihat kisah Fudhoil bengis ketika membaca ayat ini. Betapa tidak, dia menangis dikarenakan nikmat Allah swt yang sungguh besar, yaitu nikmat penglihatan yang dapat digunakan untuk memandang keindahan ciptaan Allah swt. Nikmat lisan dan bibir yang dapat digunakan berbicara, berinterkasi dalam kehidupan sosial.

Jamaah Jumat Rahimakumullah

TATA CARA Sholat Taubat Bulan Rajab Lengkap Waktu dan Bacaan Doa Setelah Sholat Taubat Nasuha

(أَلَمۡ نَجۡعَل لَّهُۥ عَيۡنَيۡنِ )

Melalui kedua mata yang Allah swt berikan kepada manusia agar mereka dapat menggunakan kenikmatan tersebut dengan sebaik-baiknya.

Allah swt memberikan salah satu kenikmatan terbesar yaitu penglihatan yang bertujuan agar manusia dapat melihat kekuasaan Allah dan keagungan-Nya. Setelah melihat keagungan Allah swt melalui segala penciptaan-Nya, manusia dapat berfikir secara jernih, bahwa Allah swt lah satu satunya Dzat yang harus disembah, sehingga melalui pengliatan tersebut dapat bertambalah keimanan seorang hamba untuk tetap bertaqarub (mendekatkan diri) kepada Allah swt.

Melalui penglihatan yang baik akan dicerna oleh akal yang baik juga, sehingga muncullah hati yang baik. Ketika hati seorang hamba sudah baik, maka akan baiklah segala amal perbutannya. Maka, jika kita menginginkan hati kita baik atau al-Qalb as-Salim (hati yang selamat), maka mulaillah mensyukuri nikmat Allah swt berupa penglihatan untuk melihat kebaikan dan kekuasaan Allah swt. Bukan malah menggunakan nikmat penglihatan untuk melihat hal-hal yang diharamkan Allah swt atau melihat segala keburukan orang lain.

Sidang Jumat Rahimakumullah

(وَلِسَانٗا وَشَفَتَيۡنِ)

Melaui lisan dan kedua bibir kita dapat berbicara dan berinterkasi kepada sesama dalam menjalani kehidupan sosial. Tujuan Allah swt memberikan kenikmatan lisan dan kedua bibir adalah agar hamba-Nya berbicara yang baik-baik.

Melalui kenikmatan lisan dan bibir kita dapat menyampaikan melalui pembicaraan yang baik. Selain itu, tujuan terbesar Allah swt memberikan kenikmatan ini adalah agar melalui lisannya manusia dapat berdzikir dan senantiasa menyebut nama Allah swt.
Melalui lisannya, manusia dapat berdakwah dijalan Allah swt, mengajak kepada yang makruf dan meninggalkan yang munkar. Melalui lisannya manusia dapat saling menasehati akan kebenaran.

Hadirin yang dirahmati Allah SWT

(وَهَدَيۡنَٰهُ ٱلنَّجۡدَيۡنِ)

Kemudian Allah swt menunjukan kepada manusia dua jalan, yaitu jalan kebaikan dan jalan keburukan, yang hak dan yang bathil. Allah swt telah memberikan kepada manusia nikmat yang begitu besar yaitu kedua mata yang digunakan untuk melihat kekuasaan Allah swt dan lisan serta kedua bibir yang digunakan untuk berbicara yang baik-baik.

Maka, dari kedua kenikmatan tersebasar tersebut manusia telah dituntun oleh Allah swt untuk senantiasa bersyukur. Melalui penglihatan, lisan, bibir, hati dan akal fikiran, manusia benar-benar sebagai ahsanu kaamilin atau ahsanu taqwim (manusia yang sempurna).

Manusia yang mendapatkan julukan sebagai makhluk sempurna adalah mereka yang meyakini dan beriman kepada Allah swt, menjalankan fungsi akal, hati, mata, bibir dan lisan sebagaimana mestinya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved