Renungan Harian
Renungan Kristen Rabu 1 Januari 2025 Hikmat Sang Terang Dunia
Isi renungan Kristen hari ini diambil dari Bacaan Alkitab 1 Pengkhotbah 3 : 1 – 13.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Lihat renungan Kristen Rabu 1 Januari 2025.
Renungan harian Kristen hari ini berjudul “Hikmat Sang Terang Dunia.”
Isi renungan Kristen hari ini diambil dari Bacaan Alkitab 1 Pengkhotbah 3 : 1 – 13.
Lalu Mazmur: 8, Bacaan 2: Wahyu 21 : 1 – 6 dan Bacaan 3: Matius 25 : 31 – 46.
Semoga bacaan renungan Kristen meneguhkan iman saudara.
Berikut ini renungan hari ini disadur dari gkjw.or.id.
[Cek Berita dan informasi Renungan Harian KLIK DISINI]
Baca renungan Kristen
Selamat tahun baru 2025.
Hari ini kita memulai perjalanan panjang tahun 2025.
Apakah yang saudara pikirkan dan rencanakan di tahun 2025 ini?
Kemungkinan sudah banyak yang saudara pikirkan dan rencanakan di tahun baru ini.
Namun demikian kita senantiasa diajak untuk tetap semangat dan selalu optimis dalam menjalani kehidupan di tahun 2025 ini.
Untuk menjalani kehidupan di tahun 2025 ini, mari kita belajar dari perjalanan hidup kita di tahun-tahun sebelumnya.
Tidaklah dapat dipungkiri bahwa perjalanan kehidupan kita terus diwarnai dengan berbagai dinamika kehidupan.
Ada duka-suka, gagal-berhasil, susah-senang, putus-nyambung, yang terus mewarnai kehidupan kita.
Hal yang pasti adalah kehidupan kita tidak akan terus dalam kondisi terpuruk, namun juga tidak selalu dalam kondisi yang penuh dengan sukacita.
Hal itu terjadi jika kita mempercayakan kehidupan kita kepada Sang Penata Waktu Abadi, yakni Tuhan Allah.
Pertanyaannya, jika perubahan-perubahan positif dapat kita rasakan, apakah kita juga mau berbagi sukacita itu dengan mereka yang menderita?
Mari kita hayati ini semua dalam firman Tuhan yang kita terima hari ini.
Dalam kitab Pengkotbah, kita diingatkan untuk segala sesuatu ada masanya.
Hal ini menunjukkan kemahakuasaan Tuhan atas waktu dan atas peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam waktu.
Pengkhotbah menegaskan bahwa segala sesuatu di dunia ini terikat oleh waktu, dibatasi oleh waktu, bersifat sementara, dan tidak selamanya ada.
Sebaliknya, Tuhan Allah adalah maha kuasa, tidak terikat atau dibatasi oleh waktu.
Itulah sebabnya semua peristiwa di bawah kolong langit ini punya masanya, waktunya.
Suatu peristiwa terjadi di suatu waktu dan nanti akan digantikan oleh peristiwa yang lain.
Setiap peristiwa berlangsung dalam skema Allah.
Segala sesuatu yang dilakukan manusia harus tunduk di hadapan Allah.
Karena Allah menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya.
Di sini kita semua diajak menyadari bahwa semua akan berubah.
Jika saat ini kita dalam kondisi yang terpuruk, maka percayalah bahwa keterpurukan itu tidak akan terus terjadi, Allah sang penguasa waktu akan mengubahnya.
Semua akan indah pada waktunya.
Sungguh besar kasih Allah kepada kita, karena Ia tidak pernah membiarkan kita dalam kondisi terpuruk.
Begitu jugalah dengan kesaksian Yohanes.
Saat ia menjalani kerja paksa di pulau Patmos.
Kondisinya sangatlah menderita.
Namun ia mendapatkan penglihatan akan adanya perubahan yang akan terjadi.
Ia melihat langit baru dan bumi yang baru.
Langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.
Ia juga melihat Yerusalem baru, di Yerusalem baru, Allah turun dari Sorga.
Yohanes juga mendengarkan suara dari tahta Allah, dimana Tuhan Allah menyatakan bahwa Ia berkenan diam (tinggal) bersama-sama dengan mereka.
Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
Tuhan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka, maut tidak akan ada lagi, tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.
Hal itu dilakukan Tuhan Allah karena Ia berkuasa menjadikan segala sesuatu menjadi baru.
Ia adalah Sang Alfa dan Omega, yang awal dan yang akhir.
Dengan penglihatannya itu, Yohanes hendak menegaskan bahwa akan terjadi perubahan dan pemulihan yang dilakukan Tuhan Allah.
Itulah kasih Allah yang diberikan kepada kita.
Untuk itu kita harus terus bersemangat dan optimis menjalani kehidupan di tahun 2025 ini, karena damai sejahtera akan kita rasakan.
Namun demikian janganlah kita hanya memikirkan diri sendiri untuk mendapatkan damai sejahtera itu.
Damai sejahtera itu harus juga dirasakan oleh orang lain yang menderita/hina.
Ini adalah panggilan hidup kita sebagai orang percaya yang sudah mendapatkan kasih Allah.
Kasih kita kepada Allah haruslah kita wujudkan melalui kasih kita kepada mereka yang hina, lemah, dan terpinggirkan karena Allah mengidentifikasikan diri-Nya dalam wajah orang-orang hina, lemah, dan terpinggirkan.
Siapakah yang disebut orang hina, lemah, dan terpinggirkan ini?
Dalam bahasa Yunani, orang hina itu disebut dengan hena ton micron touton, yang artinya orang yang paling kecil, orang-orang miskin, tersisih dan membutuhkan pertolongan.
Mereka adalah orang lapar, haus, orang asing, telanjang, sakit dan dalam penjara.
Apakah yang harus kita lakukan terhadap mereka?
Hal yang harus kita lakukan terhadap mereka yang hina adalah memberi mereka makan, memberi mereka minum, memberi mereka tumpangan, memberi mereka pakaian, melawat mereka ketika sakit, mengunjungi mereka ketika berada dalam penjara.
Tindakan ini akan menentukan “nasib” kita saat Tuhan Yesus datang sebagai Raja.
Dalam penghakiman terakhir, Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan-Nya, sebagai Raja.
Ia akan menghakimi semua orang berdasar pada tindakan belas kasih yang mereka lakukan terhadap orang-orang hina, lemah dan terpinggirkan di sekitar mereka.
Mereka yang menunjukkan kepedulian kepada mereka yang hina, lemah dan terpinggirkan ini akan menerima kerajaan yang telah disediakan baginya.
Doa Penutup
Perjalanan panjang tahun 2025 akan kita tempuh.
Berbagai dinamika kehidupan akan kita hadapi.
Tidak menutup kemungkinan penderitaan masih mewarnai kehidupan kita.
Namun percayalah bahwa Tuhan Allah tidak pernah membiarkan kita terus berada dalam situasi itu, karena segala sesuatu ada masanya.
Semua akan indah pada waktunya.
Ia akan menjadikan segala sesuatu menjadi baru.
Itulah kasih Allah yang akan terus diberikan kepada kita umat-Nya, agar kita merasakan damai sejahtera.
Jika kita terus merasakan itu, mari kita juga mau berbagi dengan mereka yang hina, lemah dan terpinggirkan, agar mereka juga merasakan damai sejahtera Allah.
Amin.
(*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
renungan Kristen Rabu 1 Januari 2025
Renungan harian Kristen
renungan Kristen hari ini
renungan Kristen
renungan hari ini
renungan harian
Bacaan Alkitab
Agama Kristen
Bacaan Liturgi Katolik Kamis 20 Februari 2025: Panggilan untuk Mengikuti Kristus dengan Pengorbanan |
![]() |
---|
Renungan Katolik Kamis 20 Februari 2025: Ikutlah Aku dan Biarkanlah Segala Sesuatu yang Lain |
![]() |
---|
Renungan Kristen Kamis 20 Februari 2025: Hidup dalam Kasih dan Pengampunan |
![]() |
---|
Pesan Bacaan Liturgi Katolik Rabu 19 Februari 2025: Hari Biasa dengan Warna Liturgi Hijau |
![]() |
---|
Renungan Katolik Rabu 19 Februari 2025: Memahami Proses Penyembuhan dan Janji Allah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.