Renungan Harian
Renungan Kristen Minggu 15 Desember 2024 dan Bacaan Alkitab Lukas 3 : 7 – 18 Jangan Sampai Lupa Diri
Bacaan Renungan Kristen Minggu 15 Desember 2024. Semoga bacaan renungan harian meneguhkan iman saudara.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bacaan Renungan Kristen Minggu 15 Desember 2024.
Semoga bacaan renungan Kristen meneguhkan iman saudara.
Isi renungan Kristen hari ini diambil dari Bacaan Alkitab 1 Zefanya 3 : 14 – 20.
Lalu Mazmur: Mazmur 85, Bacaan 2: Filipi 4 : 4 – 7 dan Bacaan 3: Lukas 3 : 7 – 18.
Renungan harian Kristen hari ini berjudul “Jangan Sampai Lupa Diri Karena Sukacita di Hati.”
Berikut ini renungan hari ini disadur dari gkjw.or.id.
[Cek Berita dan informasi Renungan Harian KLIK DISINI]
Renungan Kristen
Ketika memasuki bulan Desember pada umumnya umat Kristen bersukacita karena menyambut natal.
Tanda rasa sukacita itu ditunjukan dengan adanya hiasan natal di rumah, kantor, pertokoan, mal, dan yang tidak ketinggalan gedung gereja.
Selain itu, tanda sukacita menyambut natal juga seringkali bisa kita lihat dari kesibukan orang-orang dalam mempersiapkan makanan atau jajanan untuk suguhan.
Banyak juga yang berbelanja baju baru, untuk menyempurnakan penampilan mereka supaya semakin oke.
Selanjutnya yang tidak boleh ketinggalan adalah latihan-latihan drama, paduan suara, dan latihan lainya untuk persiapan perayaan natal.
Pokoknya menjelang natal semua orang disibukan dengan berbagai macam persiapan ataupun kegiatannya masing-masing.
Sadarkah bahwa sebenarnya berbagai macam persiapan untuk menyambut natal tadi belumlah lengkap, mengapa demikian?
Ya, karena persiapan yang dilakukan tersebut fokusnya seringkali hanya pada pernak-pernik natal saja, bahkan seringkali hanya pada diri sendiri.
Sangat mungkin persiapan ini dilakukan hanya untuk mendapatkan kepuasan diri semata, dipuji orang lain karena dipandang mampu mempersiapkan segala sesuatunya dengan hebat.
Memang tidak salah jika dalam rangka menyambut natal persiapannya dilakukan dengan baik.
Namun sudahkah kita renungkan, bahwa sebenarnya dalam persiapan tersebut seringkali ada bagian yang dilupakan, padahal seharusnya menjadi bagian utama ketika kita mempersiapkan natal, apakah itu?
Ya seruan Yohanes Pembaptis ketika mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus, yaitu pertobatan dan baptisan.
Kisah perjalanan umat pilihan memang tidak mudah, ada kalanya mereka harus mengalami masa-masa sulit, terlebih ketika mereka dalam masa pembuangan.
Namun berkat pertolongan Tuhan Allah, mereka dibebaskan dari tanah perbudakan.
Melalui nubuatnya Zefanya menyerukan berita keselamatan kepada bangsa Yehuda.
Setiap umat yang berharap kepada Tuhan Allah tidak akan lagi hidup dalam ketakutan dan kesedihan.
Mereka akan hidup dalam sukacita yang besar bersama Allah, sebab Tuhan Allah senantiasa menolong mereka yang lemah dan tidak berdaya.
Tuhan Allah akan mengubah dan memperbarui mereka dalam kasih-Nya.
Perbaharuan inilah yang mengubah tingkah laku mereka.
Mereka yang semula bangsa yang memberontak menjadi orang-orang yang setia kepada Tuhan Allah dan ketetapan perintah-Nya.
Pembaharuan Tuhan Allah inilah yang mendatangkan pengharapan dan sukacita.
Kesukacitaan dan keselamatan itu tidak hanya meliputi suasana hati, tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan.
Mereka tidak akan melalukan kelaliman atau berbicara bohong lagi, mereka akan seperti domba yang makan rumput dan berbaring dengan tenang.
Tidak akan ada musuh yang mengganggu mereka, tidak ada malapetaka yang mengancam mereka.
Tuhan Allah berkenan memperbarui umat-Nya, dimana nilai-nilai kasih menjadi acuan utama dalam kehidupan umat-Nya.
Ia juga menjanjikan pada saatnya, bangsa Yehuda yang ada di tanah pembuangan, akan dibawa pulang kembali ke tanah perjanjian dan keadaan mereka akan dipulihkan.
Seperti yang disampaikan nabi Zefanya kepada Yehuda saat itu, rasul Pauluspun menyampaikan hal yang senada kepada jemaat Filipi, yaitu supaya mereka bersukacita meskipun mungkin sulit menemukan alasan mengapa mereka harus bersukacita.
Seperti yang rasul Paulus alami ketika sedang dalam penjara, meskipun dipenjara ia tetap bersukacita.
Sebenarnya alasan untuk bersukacita bagi orang percaya seperti dirinya tidak hanya dibatasai oleh kondisi yang dialami saat itu, namun ada alasan yang jauh lebih kuat.
Alasan tersebut adalah keyakinan bahwa segala yang terjadi dalam kehidupan manusia merupakan kedaulatan Tuhan, maka Tuhanlah yang berkuasa penuh atas apapun yang manusia alami.
Sehingga jangan sampai gampang khawatir ketika menghadapi masalah atau persoalan, melainkan bawalah apa yang menjadi persoalan kita, keinginan kita dalam doa, permohonan, dan ucapan syukur.
Dengan demikian maka orang yang percaya kepada Tuhan harus senantiasa bersukacita seperti rasul Paulus, tanpa harus tergantung pada keadaan yang dialami saat itu.
Sukacita itupun harusnya sangat dirasakan oleh setiap orang yang telah bertobat dan dibaptis, karena mereka telah menyerahkan diri sepenuhnya untuk dipimpin dan dikuasai oleh Tuhan Allah.
Kehidupan mereka sudah tidak lagi dikuasai oleh dosa, mereka sudah dibebaskan dari kejahatan.
Namun sebenarnya masih ada yang harus menjadi perhatian selanjutnya, yaitu rasa sukacita ketika seseorang yang bertobat dan dibaptis itu, menampakkan buahnya.
Seperti apa yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis bahwa setiap orang yang sudah bertobat dan dibaptis, harus benar-benar hidup sebagai pribadi yang berperilaku baik dan benar.
Seperti contoh yang diberikan oleh rasul Yohanes, seorang prajurit, jangan merampas dan jangan memeras, cukupkan dirimu dengan gajimu.
Bagi seorang pemungut cukai, janganlah menagih lebih banyak dari yang telah ditentukan.
Berilah bantuan kepada orang-orang yang kekurangan supaya mereka bisa makan dan minum.
Yohanes Pembaptis menekankan bahwa perubahan hidup bagi orang-orang yang telah bertobat dan menerima baptisan harus dipenuhi oleh buah-buah kebaikan dan kebenaran.
Mengapa orang yang telah bertobat dan menerima Kristus harus hidup dengan cara yang demikian?
Supaya kelak ketika masa penampi atau pengadilan Tuhan datang, maka mereka dipandang layak (sebagai seorang yang benar) untuk ditempatkan dalam lumbung-Nya (rumah Bapa), bukan dibakar dalam api kekal yang membara (tempat hukuman).
Doa Penutup
Saat ini kita memasuki Minggu Adven yang ketiga, pastilah kita sudah melakukan persiapan-persiapan baik di rumah maupun di gereja, dengan dekorasi yang menarik, persiapan makanan untuk merayakan natal, latihan paduan suara dan latihan drama.
Namun jangan sampai kemudian persiapan-persiapan yang ada menghalangi kita untuk merasakan suka cita, karena sejatinya sukacita itu ada pada kelahiran Sang Juru Selamat, bukan pada ubarampe yang dipersiapan, atau hingar-bingarnya acara.
Sukacita yang kita alami dalam menyambut natal juga jangan sampai menjadikan kita lupa keberadaan kita, apakah kita sudah pantas merayakan kelahiran-Nya.
Karena untuk menyambut kedatangan Sang Mesias (bukan sekedar memperingati natal), sebagai orang yang sudah bertobat, dibaptis, kita harus senantiasa hidup dalam kebenaran dan kebaikan yang nyata kita lakukan.
Jangan sampai kesukacitaan kita menyambut natal membuat kita terlena, dan lupa mempersiapkan diri kita dengan benar.
Sehingga nanti ketika Sang Penampi itu datang ke dunia justru kita tidak termasuk orang-orang yang bebas dari hukuman, tetapi termasuk golongan manusia yang pantas untuk dijatuhi hukuman, bagaikan sekelompok sekam yang dibuang dan dibakar.
Selain mempersiapkan acara, konsumsi, dan segala ubarampenya, menyambut natal perlu kita lakukan dengan sungguh dan mendalam, dengan cara kita melakukan perenungan diri.
Sebagai orang yang sudah dibaptis, menjadi pengikut Kristus, ”Apakah seluruh hidup kita sudah menunjukkan kepantasan untuk masuk dalam kategori orang yang benar pada saat pengadilan Tuhan?”
Dengan demikian hari natal dan kedatangan Tuhan Yesus akan benar-benar membawa sukacita dan damai sejahtera yang seutuhnya, karena kita dipandang layak (sebagai seorang yang benar) ditempatkan dalam lumbung-Nya (rumah Bapa), bukan dibakar dalam api kekal yang membara (tempat hukuman).
Amin.
(*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Renungan Kristen Minggu 15 Desember 2024
Renungan harian Kristen
renungan Kristen hari ini
renungan Kristen
renungan hari ini
renungan harian
bacaan Ayat Alkitab hari ini
Bacaan Alkitab
Agama Kristen
Bacaan Liturgi Katolik Kamis 20 Februari 2025: Panggilan untuk Mengikuti Kristus dengan Pengorbanan |
![]() |
---|
Renungan Katolik Kamis 20 Februari 2025: Ikutlah Aku dan Biarkanlah Segala Sesuatu yang Lain |
![]() |
---|
Renungan Kristen Kamis 20 Februari 2025: Hidup dalam Kasih dan Pengampunan |
![]() |
---|
Pesan Bacaan Liturgi Katolik Rabu 19 Februari 2025: Hari Biasa dengan Warna Liturgi Hijau |
![]() |
---|
Renungan Katolik Rabu 19 Februari 2025: Memahami Proses Penyembuhan dan Janji Allah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.