Renungan Harian

Renungan Kristen Minggu 8 Desember 2024 dan Bacaan Alkitab Lukas 3 : 1 – 6

Renungan harian Kristen hari ini berjudul “Komunitas yang Saling Menyelamatkan.”

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DOY MELANO
Inilah bacaan Renungan Kristen Minggu 8 Desember 2024 diambil dari Bacaan Alkitab 1 Maleakhi 3 : 1 – 4. Lalu Mazmur: Mazmur 66 : 1 – 12, Bacaan 2: Filipi 1 : 3 – 11 dan Bacaan 3: Lukas 3 : 1 – 6. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Inilah bacaan Renungan Kristen Minggu 8 Desember 2024 diambil dari Bacaan Alkitab 1 Maleakhi 3 : 1 – 4.

Lalu Mazmur: Mazmur 66 : 1 – 12, Bacaan 2: Filipi 1 : 3 – 11 dan Bacaan 3: Lukas 3 : 1 – 6.

Renungan harian Kristen hari ini berjudul “Komunitas yang Saling Menyelamatkan.”

Semoga bacaan renungan harian meneguhkan iman saudara.

Berikut ini renungan hari ini disadur dari gkjw.or.id.

[Cek Berita dan informasi Renungan Harian KLIK DISINI]

Renungan Kristen

Kita telah memasuki masa Adven, masa dimana kita menyambut kedatangan Tuhan. 

Apakah yang harus kita persiapkan dan bagaimana kita mempersiapkannya? 

Sebagai pribadi dan gereja, apakah tanggung jawab kita dalam mempersiapkan kedatangan Tuhan?

Menyambut kedatangan Tuhan, harus dipersiapkan dengan baik. 

Bagaimana kita akan menjumpai kedatangan Tuhan dalam hidup kita? 

Apakah kedatangan Tuhan seperti kengerian yang menyakitkan layaknya api tukang pemurni logam yang memurnikan emas dan perak? (Mal. 3). 

Atau kedatangan Tuhan seperti hujan di musim kemarau? 

Yang menghidupkan dan menentramkan, sesuatu yang diharapkan tanpa luka dan kengerian. 

Bagi orang yang hatinya berpaut kepada Tuhan maka kedatangan Tuhan akan sangat dinantikan. 

Sedangkan bagi mereka yang masih terikat dengan dosa maka kedatangan Tuhan akan sangat menyakitkan. 

Melepaskan diri dari ikatan dosa yang menyenangkan tentu sangat menyakitkan mereka. 

Diperlukan usaha keras untuk melakukannya, seperti sabun yang membersihkan di tangan penatu dan api yang memurnikan emas di tangan tukang emas.

Entah dalam sisi orang yang hatinya terpaut kepada Tuhan atau sisi orang yang hatinya masih terikat dosa, kedatangan Tuhan sangat penting. 

Oleh karena itu, menyambut kedatangan Tuhan perlu dipersiapkan dengan baik. Ada tiga dimensi tentang kedatangan Tuhan:

Menyambut kedatangan Tuhan dalam kerangka eskatologis, yaitu menantikan kedatangan Tuhan di akhir zaman.

Menyambut kedatangan Tuhan dalam diri Yesus Kristus di dunia, yang senantiasa dikenang pada masa Adven ini.

Menyambut kedatangan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari sekarang dan di sini.

Dalam tiga dimensi kedatangan Tuhan ini, kedatangan Tuhan harus dipersiapkan dengan baik. 

Ini bukan hanya tentang hidup yang akan datang saja tetapi juga tentang kehidupan sekarang dan di sini. 

Setiap pribadi memiliki tanggung jawab untuk hidupnya sendiri, dan sebagai gereja, kita juga memiliki tanggung jawab terhadap kehidupan komunitas kita. 

Gereja harus menjadi komunitas yang saling menyelamatkan agar seluruh anggota komunitas orang percaya mendapatkan keselamatan dengan selalu bersiap menyambut kedatangan Tuhan dalam tiga dimensi tersebut.

Paulus ingin membangun komunitas orang percaya yang saling menopang satu sama lain dalam keselamatan. 

Surat Paulus kepada jemaat Filipi dibuka dengan doa dan ucapan syukur (Fil. 1:3-11), surat ini dibuka dengan sesuatu yang positif. 

Kata-kata positif diberikan Paulus kepada jemaat Filipi meskipun dia tahu bahwa keadaan jemaat Filipi tidak sebaik pembukaan yang memberikan harapan ini. 

Ada benih perpecahan (Fil. 4:2-3) dan pengaruh ajaran sesat yang membahayakan keutuhan jemaat. 

Paulus melihat ada potensi positif dalam jemaat Filipi yang perlu dikuatkan dengan doa dan kata-kata pendampingan yang membuat mereka percaya diri akan tugas panggilan mereka sebagai pewarta berita sukacita dan pribadi yang dipakai Allah untuk semua pekerjaan baik demi kemuliaan Allah. 

Bahkan Paulus bisa melihat sisi penderitaan jemaat Filipi saat dia di penjara. 

Untuk itu Paulus berpesan: di saat tersulit sekalipun, mereka telah dipakai Tuhan sebagai bagian dari pelayanan pemberitaan Injil yang besar. 

Karena itu, Jemaat Filipi perlu terus membangun dirinya menjadi komunitas yang saling menyelamatkan, dengan menjadi teladan hal baik bagi generasi yang lebih muda.


Yohanes Pembaptis berperan sebagai pewarta yang mempersiapkan kedatangan Sang Mesias dengan memberitakan pertobatan bagi umat Tuhan. 

Di sini Gereja juga perlu untuk menyerukan pertobatan yang mengubah kehidupan seseorang, tidak hanya pada masa pra paskah atau adven saja, tetapi juga dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. 

Gereja harus menjadi kekuatan yang meratakan jalan bagi kedatangan Tuhan, bukan menggali kubangan bagi orang berdosa.

Gereja perlu menyadari perannya dengan baik, memperluas ruang pencegahan bagi orang berdosa melalui beragam pendampingan, penggembalaan, penguatan, pemberdayaan, dan pembinaan. 

Bukan memperluas ruang penanganan dengan menghindari pembiaran dan ketidakpedulian di balik kata, “Itu bukan urusan saya, itu masalah pribadi.” 

Beberapa tindakan nyata yang bisa dilakukan oleh gereja, antara lain:

Jemaat-jemaat se-GKJW memperkuat P2A supaya anak-anak dapat didampingi, bertumbuh dengan sehat lahir batin, bertumbuh menjadi anak-anak Kristen yang bahagia dan memuliakan Tuhan dalam hidup mereka.

Penguatan keluarga yang menjadi pewarta kabar baik, bagi keluarga dan lingkungan mereka, melalui pendampingan pancawisma yang di dalamnya ada Pemahaman Alkitab dan Parenting, agar terjadi pembaharuan dan perubahan tingkah laku dalam keluarga yang makin memuliakan Tuhan Yesus.

Doa Penutup

Sebagai gereja, kita adalah komunitas yang saling menyelamatkan. 

Mari kita belajar dari lidi, ketika sebatang lidi sendirian, dia menjadi rapuh dan mudah patah, serta tidak memiliki daya pembersihan. 

Tetapi ketika lidi diikat menjadi satu, menjadi sapu lidi, maka lidi tersebut akan menjadi kuat dan mempunyai kemampuan untuk membersihkan. 

Masing-masing diri kita dalam gereja adalah saudara bagi yang lainnya. 

Kita memiliki tugas dan tanggung jawab mempersiapkan jalan kedatangan Tuhan bagi sesama kita. 

Karena itu, marilah kita membangun komunitas yang saling menyelamatkan. 

Kita sambut kedatangan Tuhan dengan penuh sukacita, tanpa rasa sakit seperti api yang memurnikan logam.

Amin.

(*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved