Dinas Kesehatan Kapuas Hulu Catat 169 Kasus DBD Sepanjang 2024, Dua Diantaranya Meninggal Dunia
"Kita sudah melakukan peningkatan upaya pergerakan masyarakat yaitu, pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan 3M Plus melalui kegiatan Mengu
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana (Dinkes PP KB) Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Kastono menyampaikan, kasus DBD di Kapuas Hulu dari Januari - Oktober 2024 mencapai 169 orang.
Sebanyak 169 orang di Kapuas Hulu yang penderita demam dengue berdarah tersebar di 23 kecamatan, seperti Silat Hilir 30 orang, Badau 23 orang, Seberuang 19 orang, Pengkadan 11 orang, Bunut Hulu 10 orang Hulu Gurung 9 orang, Boyan Tanjung 9 orang Bunut Hilir 9 orang, dan Batang Lupar 9 orang.
Selanjutnya tersebar di kecamatan Putussibau Selatan 7 orang, Embaloh Hilir 6 orang, Suhaid 5 orang, Silat Hulu 5 orang, Mentebah 4 orang, Kalis 3 orang, Putussibau Utara 3 orang, Semitau 2 orang, Embaloh Hulu 2 orang, Empanang 2 orang, dan Bika 1 orang.
"Kalau untuk angka kematian akibat DBD di Kapuas Hulu berjumlah 2 orang yaitu, dari Kecamatan Embaloh Hilir usia 20 tahun meninggal tanggal 1 Februari 2024, dan Silat Hilir usia 10 tahun meninggal tanggal 14 Februari 2024," ujarnya, Kamis 14 November 2024.
• Cegah Kecelakaan di Sungai, Dishub Kapuas Hulu Pasang Rambu-rambu Peringatan
Kastono menyampaikan, langkah atau upaya yang dilakukan oleh Dinkes PP KB Kapuas Hulu, dalam penanganan kasus DBD, dimana sudah melakukan komunikasi, informasi dan edukasi ke masyarakat tentang pemahaman pengenalan gelaja DBD, diantaranya adalah melakukan penyuluhan.
"Kita sudah melakukan peningkatan upaya pergerakan masyarakat yaitu, pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan 3M Plus melalui kegiatan Menguras, Menutup dan Memanfaatkan atau Mendaur ulang barang bekas, Plus mencegah gigitan nyamuk dengan penggunaan cairan anti nyamuk oles, spray, memberantas jentik nyamuk dengan larvasida di genangan air, menanam tanaman pengusir nyamuk dan melakukan gerakan gotong-royong di lingkungan tempat tinggal masing-masing melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) di lingkungan rumah, lingkungan perkantoran, sekolah-sekolah dan tempat-tempat umum (TTU)," ucapnya.
Dinkes PP KB Kapuas Hulu juga meminta jika ada anggota keluarga yang diduga menderita penyakit DBD, melaporkan kepada RT/RW, Kepala Desa atau Kelurahan.
"Terus jika ada anggota keluarga yang diduga menderita penyakit DBD, agar dilakukan penggerakan masyarakat di sekitarnya guna mencegah meluasnya penularan penyakit ini," ujarnya.
Dijelaskan juga, gerakan PSN 3M Plus dan GIRIJ ini merupakan kegiatan yang paling efektif untuk mencegah terjadinya penyakit DBD serta mewujudkan kebersihan lingkungan dan perilaku hidup sehat.
"Kita mengaktifkan Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) DBD pada tingkat RT/RW, Desa, Kelurahan dan Kecamatan. Serta advokasi dengan cara upaya pendekatan kepada para pengambil kebijakan seperti Bupati, Camat, Lurah atau Kepala Desa," ungkapnya. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Polsek Singkawang Tengah dan TNI Gelar Patroli Skala Besar, Wujudkan Rasa Aman di Tengah Masyarakat |
![]() |
---|
Patroli Gabungan di Mukok Perkuat Sinergi Jaga Kondusifitas Wilayah |
![]() |
---|
Kapolres Singkawang Apresiasi Aksi Damai Aliansi Singkawang Memanggil Berjalan Lancar |
![]() |
---|
Hadapi Dinamika Nasional, Forkopimda dan Tokoh Masyarakat Sanggau Keluarkan Pernyataan Sikap |
![]() |
---|
Personel Polres Kayong Utara dan TNI Gelar Patroli Skala Besar di Objek Vital |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.