Dosen ITEKES Muhammadiyah Kalbar Paparkan Sistem Administrasi Kesehatan di Sarawak General Hospital

Menurut Siti Masdah, Indonesia saat ini sedang berupaya keras untuk mengembangkan sistem informasi kesehatan yang terintegrasi.

Editor: Jamadin
Dokumentasi ITEKES Muhammadiyah Pontianak
Program Studi Administrasi Kesehatan Institut Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Muhammadiyah Kalimantan Barat melaksanakan kegiatan Visiting Hospital dan Benchmarking ke Sarawak General Hospital, Kuching, Malaysia, Kamis 3 Oktober 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Program Studi Administrasi Kesehatan Institut Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Muhammadiyah Kalimantan Barat melaksanakan kegiatan Visiting Hospital dan Benchmarking ke Sarawak General Hospital, Kuching, Malaysia, Kamis 3 Oktober 2024.

Kegiatan tersebut bertujuan memperkuat wawasan serta kerja sama internasional dalam pengelolaan administrasi rumah sakit. 

Salah satu agenda penting dalam kegiatan ini adalah penyampaian materi oleh dosen Administrasi Kesehatan ITEKES Muhammadiyah Kalbar mengenai Health Administration System in Indonesia, yang disampaikan oleh Siti Masdah, S.K.M., M.P.H., Sekretaris Program Studi Administrasi Kesehatan.

Pengantar Sistem Administrasi Kesehatan di Indonesia Pada sesi penyampaian materi tersebut, Siti Masdah memaparkan secara komprehensif tentang sistem administrasi kesehatan di Indonesia, yang mencakup berbagai aspek seperti regulasi kesehatan, sistem pembiayaan, manajemen rumah sakit, serta tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan pelayanan kesehatan.

ITEKES Muhammadiyah Kalbar Lakukan Benchmarking ke Sarawak General Hospital Kuching Malaysia

"Indonesia memiliki sistem administrasi kesehatan yang sangat kompleks, mengingat besarnya wilayah dan keberagaman populasi yang ada. Pemerintah terus berupaya untuk mengintegrasikan pelayanan kesehatan di seluruh pelosok negeri melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan," ujar Siti Masdah di hadapan para peserta yang terdiri dari pihak manajemen Sarawak General Hospital serta perwakilan tenaga medis setempat.

Dalam paparannya, Siti juga menjelaskan bahwa JKN merupakan program asuransi kesehatan terbesar di dunia, yang mencakup lebih dari 200 juta peserta. Meskipun demikian, tantangan dalam pelaksanaannya tetap ada, seperti masalah akses pelayanan di daerah terpencil, kualitas layanan, serta pengelolaan pembiayaan kesehatan yang efisien.

Pembiayaan Kesehatan dan Peran Administrasi Kesehatan Siti Masdah juga menekankan pentingnya administrasi yang baik dalam memastikan keberlangsungan dan efektivitas program kesehatan di Indonesia.

 

Dalam sistem kesehatan nasional, peran administrasi kesehatan sangat penting dalam memantau jalannya program, alokasi dana, serta efisiensi penggunaan sumber daya rumah sakit.

"Administrasi kesehatan memiliki peran sentral dalam menjaga agar seluruh mekanisme pelayanan kesehatan, mulai dari pendaftaran pasien hingga penanganan medis dan administrasi pembayaran, berjalan lancar dan terkoordinasi dengan baik. Di Indonesia, hal ini sangat krusial mengingat banyaknya jumlah fasilitas kesehatan yang tersebar luas, mulai dari puskesmas, klinik, hingga rumah sakit besar di kota-kota besar," jelasnya.

Siti juga membandingkan antara sistem administrasi kesehatan Indonesia dengan Malaysia, di mana di Malaysia terdapat integrasi yang lebih baik antara rumah sakit publik dan swasta serta penggunaan teknologi yang lebih canggih dalam manajemen data pasien.

Ini memberikan peluang bagi Indonesia untuk mempelajari dan mengadaptasi berbagai inovasi dari Malaysia yang dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan di Indonesia.

Pentingnya Teknologi dan Inovasi dalam Administrasi Kesehatan Selain itu, teknologi dan digitalisasi dalam administrasi kesehatan juga menjadi fokus pembahasan.

Menurut Siti Masdah, Indonesia saat ini sedang berupaya keras untuk mengembangkan sistem informasi kesehatan yang terintegrasi.

Salah satunya adalah penerapan e-Health dan digitalisasi rekam medis yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan, mengurangi kesalahan administratif, serta mempermudah akses data pasien antar fasilitas kesehatan.

"Kami di Indonesia sedang dalam tahap transisi menuju digitalisasi penuh dalam administrasi kesehatan. Penerapan sistem online dan integrasi antar rumah sakit merupakan salah satu langkah yang diambil untuk memastikan bahwa setiap pasien dapat terlayani dengan baik, dan data kesehatan mereka dapat diakses di berbagai fasilitas tanpa perlu mengulang proses administratif yang panjang," tambahnya.

Teknologi ini, lanjut Siti, sangat membantu dalam mengatasi berbagai kendala administratif di Indonesia, seperti antrian panjang, data yang tidak terintegrasi, serta lemahnya monitoring dan evaluasi terhadap program-program kesehatan yang sedang berjalan.

 Di Sarawak General Hospital, penggunaan teknologi yang lebih canggih dalam administrasi kesehatan memberikan contoh yang dapat diadopsi oleh rumah sakit-rumah sakit di Indonesia.

Diskusi dan Tanggapan dari Sarawak General Hospital Paparan Siti Masdah mendapat apresiasi dari pihak Sarawak General Hospital. Dalam diskusi yang berlangsung setelah presentasi, para peserta tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang bagaimana Indonesia mengelola jumlah pasien yang begitu besar dalam sistem BPJS Kesehatan serta bagaimana teknologi memainkan peran dalam memperbaiki pelayanan.

Perwakilan dari Sarawak General Hospital mengungkapkan ketertarikan mereka terhadap potensi kerja sama lebih lanjut di bidang teknologi kesehatan dan manajemen administrasi, terutama dalam berbagi pengalaman dan pengetahuan seputar digitalisasi pelayanan kesehatan. 

"Kami sangat terkesan dengan bagaimana Indonesia mengelola program JKN, dan kami berharap bisa mempelajari lebih lanjut tentang teknologi yang Anda kembangkan untuk mendukung administrasi kesehatan di negara yang sebesar Indonesia," kata salah satu manajer di Sarawak General Hospital.

Peluang Kolaborasi Masa Depan Sebagai hasil dari diskusi ini, kedua institusi sepakat untuk menjajaki peluang kerja sama lebih lanjut, terutama dalam pertukaran pengetahuan dan pelatihan di bidang administrasi kesehatan dan teknologi informasi.

Siti Masdah menyampaikan harapannya agar kunjungan ini menjadi pintu pembuka bagi kolaborasi yang lebih intensif di masa mendatang.

"Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat memperkuat hubungan antara ITEKES Muhammadiyah Kalimantan Barat dan Sarawak General Hospital, tidak hanya dalam hal pengembangan akademik tetapi juga dalam penerapan praktik terbaik di bidang administrasi kesehatan," pungkas Siti.

Kegiatan Visiting Hospital dan Benchmarking ini menegaskan komitmen Prodi Administrasi Kesehatan ITEKES Muhammadiyah Kalimantan Barat untuk terus belajar dari institusi kesehatan internasional, serta memperkuat sinergi dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan di bidang administrasi kesehatan. Kunjungan ini juga menjadi momentum penting dalam memperkuat jejaring internasional demi tercapainya visi prodi untuk menjadi program studi yang unggul di tingkat nasional dan internasional dalam bidang administrasi kesehatan.

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak DI SINI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved