Breaking News

Ragam Contoh

5 Cara Menjaga Kesehatan Telinga yang Benar, Materi IPAS Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka

Pada materi IPAS Kurikulum Merdeka Kelas 5 SD, kita akan belajar tentang cara menjaga kesehatan telinga.

NET/Google
Pada materi IPAS Kurikulum Merdeka Kelas 5 SD, kita akan belajar tentang cara menjaga kesehatan telinga. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Dari sekian banyak suara yang kita dengar setiap hari, ada jenis suara yang keras, namun ada juga yang pelan.

Pasalnya kehidupan sehari-hari, ada banyak sekali suara yang didengar. 

Bisa dari manusia, kendaraan, dan lainnya.

Pada materi IPAS Kurikulum Merdeka Kelas 5 SD, kita akan belajar tentang cara menjaga kesehatan telinga.

Suara pelan misalnya suara orang yang sedang berbisik. Suara keras, seperti suara kembang api dan konser musik.

Apabila dalam keseharian, kita sering mendengar suara keras, maka telinga bisa mengalami gangguan.

Agar telinga kita tetap sehat dan bisa digunakan dengan baik, maka kita harus menjaga kesehatan telinga.

Contoh dan 5 Sifat Bunyi, Materi IPAS Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka

Cara Menjaga Kesehatan Telinga

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan telinga agar telinga bisa bekerja dengan baik, yakni:

  • Rutin membersihkan telinga
  • Menghindari suara keras terlalu lama
  • Menjaga telinga agar tetap kering
  • Hindari menggunakan earphone terlalu lama
  • Melakukan pemeriksaan rutin

Berikut penjelasannya:

1. Rutin Membersihkan Telinga

Untuk menjaga kesehatan telinga, maka kita harus membersihkan telinga secara rutin dan dengan cara yang benar.

Setidaknya, kita perlu membersihkan telinga setiap hari, yakni 1-2 kali sehari. Hal ini bisa dilakukan saat mandi.

Untuk daun telinga, kita bisa membersihkannya dengan air bersih yang dicampur baby oil atau dengan kain basah. 

Saat membersihkan telinga, ada baiknya untuk membersihkan pada bagian luar atau daun telinga

Telinga punya kemampuan membersihkan dirinya sendiri. Bulu halus telinga bisa jaga telinga dari kotoran berlebih.

Nah, jangan membersihkan telinga dengan cotton bud karena kotoran akan terdorong ke dalam dan mengendap.

2. Menghindari Suara Keras Terlalu Lama

Kalau mau menjaga kesehatan telinga, hal selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan menghindari suara keras.

Mendengar suara keras terlalu lama bisa merusak saraf telinga dan dapat mengurangi kemampuan mendengar.

Bahkan, bisa saja kehilangan pendengaran secara permanen karena rusaknya saraf pendengaran tidak bisa diperbaiki lagi.

Caranya batasi waktu saat berada di lingkungan yang berisik, seperti konser musik yang keras atau mesin bising.

Kalau tidak bisa menghindari situasi ini, gunakan pelindung telinga, seperti penutup telinga atau earplug.

Contoh Membuat Denah yang Benar, Materi Bahasa Indonesia Kelas 3 Kurikulum Merdeka

3. Menjaga Telinga Agar Tetap Kering

Hal yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan telinga selanjutnya adalah menjaga telinga agar tetap kering. 

Telinga yang lembap bisa menyebabkan bakteri masuk ke dalam telinga dan menginfeksi telinga bagian dalam.

Oleh karena itu, usahakan untuk menjaga telinga agar tetap kering. Hal ini diperlukan agar telinga tidak infeksi.

Jadi sehabis mandi atau berenang, segeralah keringkan telinga dan keluarkan air yang masuk ke dalam telinga.

Kalau tidak, siswa juga bisa menggunakan penyumbat telinga untuk mencegah air masuk saat berenang.

4. Hindari Menggunakan Earphone Terlalu Lama

Suara keras tidak hanya bersumber dari lingkungan sekitar kita. Suara keras juga datang dari penggunaan earphone.

Anak-anak masa kini sering menggunakan earphone untuk berbagai aktivitas, mulai dari belajar hingga olahraga.

Padahal, penggunaan earphone yang terlalu lama bisa menyebabkan gangguan pada indra pendengaran kita.

Agar tetap aman, ada baiknya gunakan earphone tidak lebih dari satu jam. Jangan lupa atur volume agar tak terlalu keras.

5. Melakukan Pemeriksaan Rutin

Memeriksakan telinga ke dokter THT secara rutin penting dilakukan untuk menjaga kesehatan telinga.

Selain itu, hal ini perlu dilakukan agar jika ada gangguan pada telinga bisa segera terdeteksi dan mendapat penanganan.

Melalui pemeriksaan secara rutin ke dokter, tanda atau gejala penyakit telinga dapat terdeteksi sejak dini dan tidak terlambat.

Pemeriksaan rutin dapat dilakukan ke dokter THT paling tidak setiap 3-5 tahun sekali. Namun bisa lebih cepat jika ada keluhan.

‎Ikuti saluran Tribun Pontianak di WhatsApp: KLIK DISINI

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved