Ragam Contoh

Contoh Laporan Studi Kasus LSK UKPPPG Guru 2024-2025

Seperti yang diketahui, Laporan Studi Kasus atau LSK merupakan tahapan yang perlu dilewati pada Uji Kompetensi Pendidikan Profesi Guru (UKPPG).      

Instagram
Salah satu tahapan penting yang harus dilalui oleh mereka yang mengikuti Program PPG untuk Guru Tertentu (Daljab) yaitu wajib mengikuti Uji Kompetensi Peserta Pendidikan Profesi Guru (UKPPPG). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Mari kita simak, berikut ini contoh Laporan Studi Kasus (LSK) 500 Kata UKPPPG Guru Tertentu 2024-2025, yang Bisa Jadi Referensi .

Seperti yang diketahui, Laporan Studi Kasus atau LSK merupakan tahapan yang perlu dilewati pada Uji Kompetensi Pendidikan Profesi Guru (UKPPG).         

Salah satu tahapan penting yang harus dilalui oleh mereka yang mengikuti Program PPG untuk Guru Tertentu (Daljab) yaitu wajib mengikuti Uji Kompetensi Peserta Pendidikan Profesi Guru (UKPPPG).

Dengan batasan 500 kata, peserta diminta untuk menyajikan gagasan secara singkat, padat, dan jelas. 

UKPPPG nantinya akan terdiri dari dua jenis ujian, yaitu ujian tertulis dan uji kinerja (UKin). Salah satu tantangan dalam ujian tertulis adalah bagian yang mengharuskan peserta menulis laporan studi kasus.

Menulis LSK sebenarnya tidak hanya sekadar menceritakan pengalaman ketika mengajar, tetapi juga menganalisis secara mendalam tentang apa yang terjadi, mengapa hal itu terjadi, bagaimana penyelesaiannya, dan pelajaran apa yang bisa diambil dari situ dan dijelaskan dalam laporan dengan maksimal 500 kata.

Contoh dan 6 Fakta Unik Suku Maya hingga Penemuan Sejarah Suku Kuno di Dunia

Contoh Laporan Studi Kasus (LSK) UKPPPG Guru Tertentu 2024

Studi Kasus 1 Kesulitan Memotivasi Siswa yang Kurang Berprestasi

Permasalahan

Sebagai seorang guru, saya pernah menghadapi tantangan besar dalam memotivasi seorang siswa yang kurang berprestasi di kelas.

Salah satu siswa saya sering menunjukkan sikap apatis terhadap pelajaran, nilai-nilainya selalu mendapatkan nilai yang di bawah rata-rata, dan ia tampak tidak bersemangat untuk belajar.

Ia cenderung pasif, jarang mengerjakan PR, dan hampir tidak pernah berpartisipasi dalam diskusi kelas. Saya khawatir kondisi ini akan berdampak buruk pada perkembangan akademiknya di masa depan.

Upaya untuk Mengatasi Permasalahan

Untuk mengatasi masalah ini, saya memutuskan melakukan pendekatan personal. Saya mulai dengan mengajaknya berbicara secara pribadi di luar jam pelajaran untuk memahami latar belakangnya.

Dari percakapan tersebut, saya mengetahui bahwa siswa saya merasa kurang percaya diri karena sering gagal dalam tugas-tugas sebelumnya.

Ia juga merasa bahwa apapun yang dilakukannya tidak akan menghasilkan nilai yang baik, sehingga ia kehilangan motivasi untuk berusaha lebih keras. Setelah memahami masalahnya, saya menerapkan beberapa strategi untuk membantunya.

  • Pertama, membangun kepercayaan diri. Saya memberikan tugas-tugas yang sedikit lebih mudah namun tetap menantang, agar siswa tersebut dapat merasakan keberhasilan. Setiap kali ia berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, saya memberikan pujian dan penghargaan untuk mendorong rasa percaya dirinya.
  • Strategi kedua, saya melakukan pendekatan yang lebih personal. Saya mulai memberikan perhatian lebih selama pelajaran, memastikan ia memahami materi dan merasa terlibat dalam aktivitas kelas. Saya juga sering memberikan umpan balik positif dan konstruktif.
  • Strategi ketiga adalah mengaitkan pelajaran dengan minat siswa. Saya mencoba mencari tahu minat dan hobinya di luar sekolah, kemudian mengaitkannya dengan materi pelajaran. Misalnya, saya menggunakan contoh-contoh yang relevan dengan hobinya untuk menjelaskan konsep-konsep yang sulit.
  • Keempat, saya mengadakan pertemuan dengan orang tuanya untuk berdiskusi tentang cara mendukung pembelajarannya di rumah. Kami sepakat untuk memberikan dorongan dan pengawasan yang lebih intensif terhadap tugas-tugas sekolahnya.

Contoh Teks Doa Upacara Bendera Hari Senin untuk SD/MI, SMP dan SMA/SMK

Hasil dari Upaya

Dalam beberapa bulan, saya mulai melihat perubahan pada dirinya. Ia mulai menunjukkan peningkatan dalam nilai-nilainya dan lebih aktif berpartisipasi dalam diskusi kelas. Ia juga menjadi lebih percaya diri dan termotivasi untuk belajar.

Meskipun perubahannya tidak terjadi secara instan, progres yang ia tunjukkan sangat berarti. Ketekunan dan perhatian yang diberikan telah membantunya menemukan kembali motivasi dalam belajar.

Pengalaman Berharga

Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa setiap siswa memiliki potensi untuk berhasil jika diberikan dukungan yang tepat.

Sebagai guru, penting untuk tidak menyerah pada siswa yang terlihat kurang berprestasi, tetapi sebaliknya memberikan perhatian ekstra dan mencari cara-cara kreatif untuk membangkitkan motivasi mereka.

Melalui pendekatan personal dan dukungan yang konsisten, saya belajar bahwa perubahan, meskipun kecil, dapat membawa dampak besar pada perkembangan akademis dan pribadi siswa.

Pengalaman ini juga memperkuat keyakinan saya bahwa motivasi adalah kunci utama dalam pendidikan, dan tugas guru adalah menemukan cara untuk menyalakannya dalam diri setiap siswa.

‎Ikuti saluran Tribun Pontianak di WhatsApp: KLIK DISINI

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved