Berita Viral

TERUNGKAP Harga BBM Jenis Baru yang Disebut Rendah Sulfur, Jauh Lebih Murah dari Pertalite

Terungkap harga BBM jenis baru yang disebut rendah sulfur ternyata jauh lebih murah dari harga Pertalite Subsidi.

Editor: Rizky Zulham
Dok. Pertamina
Seorang petugas sedang mengoperasikan alat isi BBM di SPBU. TERUNGKAP Harga BBM Jenis Baru yang Disebut Rendah Sulfur, Jauh Lebih Murah dari Pertalite. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Terungkap harga BBM jenis baru yang disebut rendah sulfur ternyata jauh lebih murah dari harga Pertalite Subsidi.

Pemerintah berencana meluncurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) baru yang rendah sulfur dalam waktu dekat.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim, saat ini pemerintah tengah berupaya mencari BBM jenis baru baru ini.

Bahkan menurutnya usahanya kini mulai menujukan hasil.

"Sudah hampir dapat (BBM jenis baru), hanya saya belum berani buka," ujar Luhut dijumpai usai Temu Bisnis Aksi Afirmasi P3DN Tahap VIII Tahun 2024 dengan tema "Membangun Ekosistem Ekonomi Digital untuk Produk Lokal" di ICE BSD, Selasa 17 September 2024.

FAKTA Baru Pertamax Masuk Kategori BBM Tinggi Sulfur Mirip Pertalite, Pertamina Bilang Begini

Luhut menegaskan, BBM jenis baru ini akan menjadi solusi pencemaran udara yang kian mengkhawatirkan.

Meski begitu pihaknya mengakui terdapat biaya tambahan yang harus dikeluarkan dalam merealisasikan rencana ini.

Hanya saja, menurutnya hal ini lebih baik dilakukan lantaran masalah polusi udara juga berkorelasi dengan masalah kesehatan masyarakat.

"Jadi yang penting apa langkah kita dulu supaya pencemaran lingkungan dan polusi ini kita kurangi, walaupun kita sepakat ada cost yang harus ditanggung," jelas Luhut.

Adapun pemerintah akan membuat skenario untuk meningkatkan kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM), yaitu melalui produk BBM rendah sulfur dan emisi.

Seperti yang diungkap Deputi Koordinator Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin.

Ia mengatakan, awalnya pihaknya menargetkan regulasi BBM rendah sulfur selesai pada 17 Agustus 2024.

Namun harus mundur ke September karena adanya alasan teknis.

"Enggak (17 Agustus), tadinya kita ada target tapi secara teknis butuh waktu yang lebih panjang.

Intinya sebelum masa pemerintahan ini berakhir.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved