Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan Sebut Budaya Luar Pengaruhi Budaya Lokal
"Saya ingin menitipkan harapan kepada ketemenggungan dayak suruk bahwa pelaksanaan festival gawak begugo yang ke-III kalinya, jangan hanya dilaksanaka
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, menyebutkan bahwa budaya luar sangat mempengaruhi budaya lokal, oleh karena itu, festival yang bermuatan lokal harus dilakukan sebagai sarana edukasi sekaligus cara melestarikan budaya lokal.
Ungkapan tersebut disampaikan Bupati Kapuas Hulu pada saat membuka festival gawak Begugo Ketemenggungan Dayak Suruk ke III tahun 2024, di Tekalong, Kecamatan Mentebah, pada Sabtu 14 September 2024.
Terhadap kegiatan festival gawak begugo ketemenggungan dayak suruk, Fransiskus Diaan menyampaikan bahwa, festival tersebut sudah dilaksanakan sebanyak 3 kali, ini membuktikan bahwa masyarakat suruk berkomitmen untuk terus mempertahankan, dan melestarikan seni dan budaya sebagai warisan leluhur dayak suruk ditengah situasi arus global saat ini.
"Saya ingin menitipkan harapan kepada ketemenggungan dayak suruk bahwa pelaksanaan festival gawak begugo yang ke-III kalinya, jangan hanya dilaksanakan sebagai seremoni belaka, tetapi hendaknya dievaluasi terutama dalam hal sasaran dan manfaatnya," ujarnya.
• Harhubnas 2024, Wabup Ajak Masyarakat Kapuas Hulu Wujudkan Tranportasi Lebih Maju
Dimana menurut Bupati, bentuk evaluasi dapat dilakukan dengan melihat indikator seberapa banyak jenis kesenian tradisi, dan permainan rakyat suku suruk yang telah punah dan belum dilaksanakan pada tahun ini.
"Dimana dapat dilestarikan kembali pada event festival gawak begugo tahun berikutnya dan seberapa banyak organisasi, kelompok, komunitas dan sanggar-sanggar di ketemenggungan suruk yang belum terlibat dalam pelaksanaan sampai saat ini agar ikut terlibat pada event selanjutnya," ucapnya.
Bupati juga menyatakan, pemerintah daerah Kapuas Hulu terus berkomitmen untuk mengupayakan sarana dan prasarana baik dari bidang pendidikan, kesehatan maupun bidang kebudayaan salah satunya adalah pembangunan rumah adat bansan jemang ketemenggungan suruk pada tahun 2023, dengan nominal Rp 150 juta.
"Pemerintah Kapuas Hulu juga terus mengalokasikan dana setiap tahun untuk mendukung penyelenggaraan festival budaya di wilayah Kapuas Hulu, baik melalui dinas pendidikan dan kebudayaan, maupun melalui aspirasi bupati, sebagai upaya dalam pemajuan kebudayaan sesuai amanat undang-undang nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan," ungkapnya. (*)
Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
| Polisi Ungkap Rumah Sumirah di Selakau Timur Terbakar Diduga Korsleting Colokan Mesin Air |
|
|---|
| Prihatin Kondisi Fasilitas Sekolah Rusak, Wali Kota Singkawang Minta Disdikbud Susun DKP |
|
|---|
| Wali Kota Pontianak Edi Kamtono Ajak Rabithah Alawiyah Perkuat Kolaborasi |
|
|---|
| Masih Ada Lebih dari 9 Ribu Rumah Tidak Layak Huni di Sintang |
|
|---|
| Polres Sintang Pastikan Pengamanan Kelam Tourism Berjalan Aman dan Kondusif |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.