ASRI dan AJI Pontianak Gelar Journalist Fellowship, Angkat Peran Masyarakat dalam Krisis Iklim

Ketua AJI Pontianak, Rendra Oxtora, menyambut baik kolaborasi ini dan menegaskan pentingnya peran jurnalis dalam menyebarkan pesan konservasi

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/IST
Pelaksanaan Online Workshop Kolabarasi ASRI dan AJI Pontianak dengan tema meliput isu lingkungan dengan pendekatan kesehatan planetari. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID -  Yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI) bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pontianak menginisiasi program Journalist Fellowship untuk melibatkan para jurnalis dalam peliputan mendalam terkait inisiatif masyarakat lokal dalam mengurangi dampak krisis iklim.

Program ini bertujuan untuk mengangkat peran masyarakat yang tinggal di sekitar hutan sebagai aktor penting dalam upaya konservasi hutan dan mitigasi perubahan iklim, khususnya di wilayah kerja ASRI di Kalimantan Barat.

Ketua AJI Pontianak, Rendra Oxtora, menyambut baik kolaborasi ini dan menegaskan pentingnya peran jurnalis dalam menyebarkan pesan konservasi

"Kami berharap melalui fellowship ini, para jurnalis akan mendapatkan kesempatan lebih baik untuk menyebarkan pesan tentang pentingnya pelestarian hutan dan pelibatan masyarakat dalam upaya ini," ujarnya.

Berapa Harta Kekayaan Asri Damuna? Sosok Albert yang Ngajak Youtuber Korea ke Hotel, Segini Gajinya

Sebagai bagian dari program ini, empat jurnalis terpilih akan difasilitasi untuk melakukan liputan mendalam mengenai bagaimana masyarakat di Kalimantan Barat beradaptasi dengan perubahan iklim dan berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Fellowship ini terbuka tidak hanya untuk jurnalis media mainstream, tetapi juga mahasiswa yang aktif dalam media kampus dengan syarat telah memiliki pengalaman dalam meliput isu lingkungan.

Ketua Dewan Pengawas The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ), Andi Fachrizal, menggarisbawahi tantangan yang sering dihadapi jurnalis dalam meliput isu-isu lingkungan.

Beberapa tantangan tersebut mencakup kompleksitas isu, risiko keamanan, tekanan politik dan ekonomi, serta keterbatasan akses terhadap sumber informasi.

Meski begitu, jurnalis diharapkan dapat memegang prinsip penting dalam peliputan isu lingkungan, yaitu mengawal proses penanganan masalah lingkungan hingga menemukan solusi, menjaga kontinuitas peliputan, serta mengedepankan akurasi.

Andi juga menekankan bahwa jurnalisme lingkungan bukan hanya soal pelaporan, tetapi juga upaya untuk menginspirasi perubahan.

"Kolaborasi antara organisasi masyarakat sipil (CSO) dengan media adalah jalan terbaik untuk menjaga kesehatan peradaban manusia dan sistem alam yang menjadi sandarannya," jelasnya.

Manajer Pendidikan Kesehatan Planetari Yayasan ASRI, Etty Rahmawari, memaparkan berbagai program unggulan yang digalakkan oleh ASRI, yang mencakup dua program utama, yaitu kesehatan dan konservasi. 

Di bidang kesehatan, Klinik ASRI menjadi inisiatif unik yang memungkinkan masyarakat membayar biaya perawatan dengan bibit pohon sebagai upaya menjaga kelestarian hutan sekaligus meningkatkan kesehatan masyarakat.

Selain itu, Klinik ASRI juga menyediakan layanan pengobatan keliling, penanggulangan Tuberkulosis (TB), dan akses kacamata bagi masyarakat.

Dalam bidang konservasi, ASRI aktif melakukan program reboisasi, monitoring gangguan hutan, pengembangan pertanian organik, serta program pembelian gergaji mesin milik penebang pohon, yang melibatkan masyarakat lokal dalam upaya pelestarian lingkungan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved