Profil Moon Jae-in, Eks Presiden Korsel yang Jadi Tersangka Gegara Carikan Menantu Kerja

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Eks Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in ditetapkan sebagai tersangka kasus suap gara-gara membantu mantu laki-lakinya mendapat jabatan strategis di sebuah perusahaan maskapai penerbangan.

Penetapan tersangka itu tertuang dalam surat penggeledahan dari Kejaksaan Tinggi Korsel pada 30 Agustus.

Penggeledahan itu dilakukan di rumah anak Moon Jae-in, Moon Da Hye.

Jaksa memperkirakan menantu Moon menerima total 223 juta won (sekitar Rp2,6 miliar) dalam bentuk gaji dan biaya relokasi ke Thailand antara Juli 2018 hingga April 2020.

Uang tersebut dianggap sebagai suap yang terkait dengan Moon.

• Profil, Instagram dan Perjalanan Karier Syaeful Mujab, Anak Seorang TKW yang Maju Cawabup Tegal 2024

Lantas siapakah Moon Jae-in ini? simak profilnya.

Profil Moon Jae-in

Moon Jae-in merupakan Presiden Korea Selatan ke-12 menggantikan Park Geun-hye.

Ia memimpin Korsel selama 10 Mei 2017 sampai 10 Mei 2022.

Ia meraup 41,1 persen suara unggul dari dua capres lainnya.

Moon Jae-in adalah pemimpin oposisi dari partai Aliansi Politik Baru untuk Demokrasi.

Sebelum jadi Presiden Korsel, ia bekerja sebagai pengacara dan mantan ketua staf untuk Presiden Roh Moo-hyun.

Moon Jae-in lahir 24 Januari 1953 di Geoje, Korea Selatan.

• Tinggi Badan Yolla Yuliana Lengkap Profil Middle Blocker Senior Main di Liga Voli Jepang

Pria 71 tahun ini lahir dari ayah Moon Yong-hyung dan ibu Kang Han-ok.

Ayahnya adalah seorang pengungsi dari Provinsi Hamgyeong Selatan yang melarikan diri dari kota asalnya Hamhung pada saat Retret Hamhung.

Ayahnya bermukim di Geoje sebagai buruh untuk Kamp Geoje POW.

Keluarganya kemudian bermukim di Busan dan Moon masuk Sekolah Tinggi Kyungnam, yang dianggap sebagai salah satu sekolah prestisius di luar Seoul.

Ia masuk Universitas Kyung Hee dimana ia mengambil bidang hukum. Ia ditangkap dan dikeluarkan dari universitas tersebut ketika ia mengadakan unjuk rasa pelajar menentang Konstitusi Yushin.

Kemudian, ia dipaksa masuk ke militer dan direkrut pada Pasukan Khusus, dimana ia ikut dalam sebuah misi militer pada saat insiden pembunuhan kapak.

Moon Jae-in memeluk agama Katolik, dan mengambil nama baptis "Timotius", menjadikannya Presiden Korea Selatan ke-tiga yang memeluk agama Katolik.

(*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini