Kawasan Panti Asuhan Insan Jemelak 8 Hari Kebanjiran, Penyakit Kulit Mulai Menyerang

Dugaan sementara drainase bermasalah. Air gak bisa keluar. Semakin parah sejak jalan ditinggikan

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/ AGUS PUJIANTO
Kawasan Panti Asuhan Insan Jemelak di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat dikepung banjir. Banjir menyebabkan aktivitas belajar mengajar dialihkan. TPA diliburkan. Sebagian anak panti diungsikan, bahkan penyakit kulit mulai menyerang. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG--Lebih dari sepekan kawasan Panti Asuhan Insan Jemelak di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat dikepung banjir. 

Selama itu pula, sepeda motor milik Arif Subagyo, Ketua Yayasan Al-Fath Sintang tak bisa keluar.

Banjir menyebabkan aktivitas belajar mengajar dialihkan. TPA diliburkan. Sebagian anak panti diungsikan, bahkan penyakit kulit mulai menyerang. "Sudah 8 hari kendaraan ndak keluar," kata Arif, Jumat 30 Agustus 2024.

Yayasan milik Arif berada di Jalan Sintang-Kelam. Area Terdampak Banjir antara lain:
Panti Asuhan Insan Jemelak dan TK Yaa Bunayya Sintang.

"Dampak musibah banjir sebagian Anak Panti diungsikan sementara ke tempat keluarganya. Sebagian tetap tinggal di Panti. Kegiatan Belajar Mengajar TK Yaa Bunayya sementara di tempat seorang guru yang aman dari banjir. Untuk
TPA/TPQ untuk sementara diliburkan. Sudah ada terserang penyakit kulit, termasuk saya," beber Arif.

Sejumlah Desa di Tiga Kecamatan Kabupaten Landak Banjir, BPBD Kalbar Lakukan Koordinasi Reaksi Cepat

Selama Yayasan Al-Fath Sintang berdiri. Banjir tak pernah separah ini. Sebelum badan jalan ditinggikan, banjir hanya bertahan paling lama 1x24 jam.

Namun, setelah badan jalan ditinggikan pada Desember tahun lalu, banjir bulan ini yang paling parah. Bahkan, ketinggian air di antara 10-60 centimeter. Padahal, sudah 8 hari berlalu.

"Banjir mulai hari jumat 23 Agustus 2024. Sudah 8 hari. Dugaan sementara drainase bermasalah.
Air gak bisa keluar. Semakin parah sejak jalan ditinggikan," ujar Arif.

Ada 15 orang data penghuni Panti Asuhan Insan Jemelak di Desa Kebong, Kecamatan Kelam Permai.

Kata Arif, anak anak merasa sedih tidak ada aktivitas akibat banjir.

"Tentunya sedih mereka tidak bisa main di tempat ini. Harapannya mudah-mudahan pemerintah mau memperbaiki gorong-gorong supaya air lancar mengalir sehingga tidak banjir lagi," harap Arif. 

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak DI SINI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved