Koordinasi Lembaga Eksekutif dan Legislatif Kubu Raya Hadapi Pilkada 2024

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Keberhasilan Pemilihan Calon Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 juga tak luput dari campur tangan sejumlah pihak termasuk Lembaga Eksekutif dan Legislatif.

Untuk itu, dalam acara Tribun Pontianak Podcast (triponcast/podcast kebangsaan) edisi Jumat 2 Agustus 2024 menghadirkan dua narasumber yakni Kepala Badan Kesbangpol dan Ketua DPRD Kubu Raya.

Diawal sesi, Kepala Badan Kesbangpol Kubu Raya, H. Amini Maros menjelaskan sejumlah program yang telah ia kerjakan bahkan beberapa bantuan juga telah diserahkan kepada partai politik, menjelang Pilkada 2024 di Kubu Raya

"Kita juga sudah memberikan pendidikan politik dan bersama-sama memberikan sosialisasi kepada masyarakat," katanya.

Ia juga mengaku bersyukur atas kerjasama dan koordinasi yang baik, Pemilu 2024 kemarin dapat berjalan aman dan lancar juga meningkatnya partisipasi pemilih khususnya di wilayah Kabupaten Kubu Raya.

Baca juga: Bhabinkamtibmas Polsek Pontianak Selatan dan Kelurahan Benua Melayu Darat Gelar Patroli Sambang

"Partisipasi masyarakat meningkat 10 persen. Dari 70 ke 80," ungkapnya.

Hal tersebut juga diakuinya atas berkat sosialisasi yang dilakukan baik secara langsung maupun secara tidak langsung (media sosial).

"Melihat bagaimana pemilu kemarin, anak-anak muda ini juga cukup bersemangat melakukan sosialisasi sehingga tersampaikan juga kepada kaum milenial," jelasnya.

Bahkan menurutnya, antusiasme kaum milenial untuk terjun langsung ke dunia politik juga cukup tinggi.

Terkait antisipasi pihaknya juga telah melakukan rapat sektor yang melibatkan seluruh stakeholder terkait agar dapat berpartisipasi dalam kelancaran Pilkada 2024 mendatang khususnya.

Di sisi lain, Ketua DPRD Kubu Raya, Agus Sudarmansyah juga mengatakan, sebagai pelaku utama dalam ajang pemilihan, pihak Legislatif juga berperan penting untuk kelancaran dan keberlangsungan pemilihan baik Pemilu maupun Pilkada.

"Partai politik ini kan pemain utamanya, tentu untuk menarik konstituen masyarakat dalam melakukan pemilihan atau mencoblos pasti juga ada kontribusinya baik dalam memberikan pendidikan politik, sosialisasi dan kampanye," jelasnya.

Menyinggung bagaimana kolaborasi yang terus terjalin kedua pihak terus mengawal kegiatan pesta demokrasi yang masih berjalan dengan satu tujuan yang sama yakni berjalan aman, tertib, damai dan lancar.

"Dengan ini maka outputnya kan terpilihnya pemimpin yang diharapkan masyarakat. Itu esensinya pemilu dan pilkada ini kan hanya sarana," ungkapnya.

Baginya, pemilih saat ini mengalami perbedaan baik itu baik gen z dan milenial, seperti adanya perkembangan teknologi yang saat ini lebih di lirik oleh kaum milenial.

Ia juga menyebut bagaimana anak muda ini pada dasarnya tidak antipatif terhadap dunia politik hanya saja penyesuaian penyampaian sosialisasi harus sesuai dengan gaya anak muda melalui sosial media.

"Jika kita melihat di Kubu Raya ini justru saya melihat, anak mudanya itu hampir 70 persen terjun ke dunia politik. Artinya mereka ini tidak antipatif," jelasnya.

Berbicara pergerakan di lapangan, ia juga menyebut bagaimana timses yang dinahkodai anak muda akan lebih lincah dan gesit.

"Bahkan saya melihat itu, orang tua malah mengikuti anak-anak muda ini. Itu kecenderungannya, jadi ada sedikit transisi disitu," ungkapnya

Ia berharap pada Pilkada mendatang tidak adanya black campaign dan negatif campaign.

"Tentu sosialisasi ini juga penting dilakukan agar dapat berlangsung aman, lancar dan tidak adanya perpecahan, sehingga menghasilkan pemimpin yang berkualitas," pungkasnya. (*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini