Kunci Jawaban

Ringkasan Materi Seni Musik Kelas 9 SMP Kurikulum Merdeka, Kreasi Sederhana untuk Vokal

Inilah rangkuman materi Seni Musik Kurikulum Merdeka untuk Kelas 9 SMP / MTs sederajat Unit 1 Bernyanyi Dan Membuat Kreasi Sederhana Sasaran Unit

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Materi Seni Musik Kelas 9 SMP Kurikulum Merdeka, Kreasi Sederhana untuk Vokal. Membuat komposisi dan menggubah musik adalah sebuah keterampilan berpikir kreatif dalam musik yang menjadi salah satu tujuan belajar jangka panjang. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID -  Inilah rangkuman materi Seni Musik Kurikulum Merdeka untuk Kelas 9 SMP / MTs sederajat Unit 1 Bernyanyi Dan Membuat Kreasi Sederhana Sasaran Unit

Adapun garis besar materi yang dibahas adalah tentang Kreasi Sederhana untuk Vokal.

Siswa dapat memanfaatkan rangkuman materi Seni Musiksebagai bahan belajar di sekolah dan di rumah.

Berikut ada juga link download materi Seni Musik Kurikulum Merdeka untuk Kelas 9 SMP / MTs semester 1 hingga 2.

Inilah rangkuman materi Seni Musik Kurikulum Merdeka untuk Kelas 9 SMP / MTs sederajat Unit 1 Bernyanyi Dan Membuat Kreasi Sederhana Sasaran Unit:

Ringkasan Materi Seni Musik Kelas 9 SMP Kurikulum Merdeka, Pendalaman Teknik Bernyanyi

1.       Kreasi Sederhana

Membuat komposisi dan menggubah musik adalah sebuah keterampilan berpikir kreatif dalam musik yang menjadi salah satu tujuan belajar jangka panjang. Namun, sebelum sampai pada tahap menggubah musik, beberapa pendidik menyarankan peserta didik untuk memulai dari bentuk yang lebih sederhana yakni melakukan aransemen atas lagu yang sudah ada atau melakukan sebuah improvisasi baik yang terencana maupun spontan.

Dalam pendidikan yang lebih dasar, hal ini mengacu pada kreasi sederhana. Baker (1980) menyebutkan kreasi sebagai salah satu alat belajar musik yang efektif untuk meningkatkan keterampilan anak secara musikal dan jika diterapkan dengan baik dapat menjadi penghubung untuk berbagai tujuan pendidikan musik. Chandler (2018) menjelaskan pentingnya kreasi sebagai bagian dari pendidikan musik menyebabkan aspek tersebut muncul dalam berbagai kurikulum pendidikan seperti dalam Metode Kodaly, Euritmis Dalcroze, dan Gordon’s Music Learning Theory.

Selain memiliki berbagai manfaat musikal seperti meningkatkan pemahaman tentang struktur musik, proses membuat kreasi juga memiliki dampak positif secara psikologis dan sosial. Peserta didik yang belajar berkreasi memiliki ruang ekspresi untuk aspek-aspek psikologis seperti emosi dan kreativitas kognitif meliputi imitasi, memori, dan pengembangan motif. Saat berkreasi secara kolektif, terjadi interaksi antarpeserta didik yang memungkinkan mereka untuk belajar mendengarkan pendapat orang lain, mempertimbangkan eksekusi ide personal dengan persetujuan kelompok, hingga mengidentifikasi peran diri dalam kelompok. Berbagai manfaat musikal dan nonmusikal dalam proses kreasi musik memunculkan berbagai metode dan pendekatan untuk menerapkan konsep ini dalam pembelajaran musik di dalam kelas. Baker (1980) dan Edmund menguraikan beberapa hal yang dapat dilakukan dalam kelas musik untuk menerapkan materi kreasi sederhana sebagai berikut.

a.       Mengalami Sebelum Memahami

Edmund (2019) menjelaskan bahwa hal yang lebih penting dalam membuat kreasi adalah mengalami terlebih dahulu sebelum memahami apa yang dilakukan. Peserta didik dapat menggali referensi bunyi yang dimiliki saat membuat sebuah kreasi. Selain itu, proses eksplorasi ini dianggap potensial untuk mengembangkan rasa ingin tahu secara musikal, mendukung spontanitas, dan mewujudkan kebebasan berekspresi. Oleh karena itu, pada tahap awal, guru dianjurkan untuk tidak membatasi bentuk kreasi yang dilakukan peserta didik. Setelah peserta didik memiliki kepercayaan diri, guru dapat mengarahkan bentuk kreasi ke materi berikutnya.

b. Membuat Kreasi Berdasarkan Bunyi

Peserta didik disarankan untuk membuat kreasi musik berdasarkan apa yang didengar dan ingin didengar. Artinya, peserta didik tidak diminta untuk menuliskan kreasi musik ke dalam bentuk notasi karena berpotensi menghambat ide. Hal tersebut disebabkan oleh keterbatasan peserta didik dalam menuliskan bunyi yang diimajinasikan ke dalam bentuk notasi. Namun, pada pelajaran kreasi tahap lanjut peserta didik diharapkan dapat menuliskan ide-ide dan imajinasi bunyi ke dalam bentuk notasi.

b.       Melakukan Manipulasi Elemen Dasar Musik

Salah satu hal paling mendasar dari kreasi musik yaitu memberikan ornamen seperti trill, mordent, gruppetto, appoggiatura, dan glissando. Tujuan dari praktik tersebut adalah melatih peserta didik untuk memutuskan penempatan ornamen agar kalimat musik lebih menarik berdasarkan persepsi musikal yang mereka miliki. Pemberian ornamen pada kalimat musik perlu disesuaikan dengan jenis musik yang dikreasikan. Untuk itu, peserta didik perlu melakukan eksplorasi tentang berbagai jenis musik sehingga terbiasa dengan karakter bunyi dari setiap jenis musik. Sebagai contoh, peserta didik bisa menggunakan ornamen berupa riff and runs saat membuat kreasi untuk musik pop dan memberikan ornament gruppetto di musik keroncong. Peserta didik juga bisa mengubah lagu yang lazim dikenal dengan gaya tertentu menjadi lagu bergaya lain yang sama sekali berbeda. Selain modifikasi ornamen, kreasi dapat juga dilakukan dengan memvariasikan dinamika dan artikulasi musik.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved