Skenariokan Ancaman Banjir Rob, Kolaborasi Bappeda Pontianak dan FINCAPES Project
Hasil kajian ini akan melahirkan peta dan hasil kajian ancaman bencana banjir dengan berbagai skenario kala ulang banjir Kota Pontianak.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Pontianak menjalin kerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala untuk meneliti pengembangan skenario ancaman banjir rob.
Riset tersebut merupakan program pendanaan dari Flood Impacts, Carbon Pricing, and Ecosystem Sustainability atau FINCAPES Project.
Dekan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Prof Alfiansyah Yulianur bilang topografi Pontianak memiliki persamaan dengan Banda Aceh.
Terutama dalam mengalirkan air lewat drainase di lahan yang datar. Hal ini menjadi tantangan ketika perubahan iklim.
Riset tersebut dilaksanakan oleh tim dari Universitas Syiah Kuala yang dipimpin oleh Prof Ella Meilianda.
Baca juga: Panen Hadiah Simpedes, Wujud Apresiasi BRI Pontianak & Gajahmada Pada Nasabah Setia Simpedes
Sebelumnya, mereka memenangkan pendanaan dalam seleksi proposal yang digelar FINCAPES Project Maret 2024 lalu.
Sebagai informasi, FINCAPES Project adalah proyek kajian teknis multi-tahun dan multi-stakeholder yang diketuai oleh the University of Waterloo Canada dan didanai oleh Pemerintah Canada. Di Indonesia, kegiatan mereka akan berlangsung selama enam tahun (2024–2030). FINCAPES Project bekerja sama dengan beberapa dan institusi dan universitas di Indonesia yang telah diseleksi secara kompetitif.
"Identifikasi permasalahan, kebutuhan data, validasi dan hasil kajian nanti diharapkan dapat maksimal dengan bantuan bersama. Dan mungkin hasilnya nanti dapat kami jadikan contoh," ujarnya usai Kick-Off Meeting of Fincapes Project and Reconnaissance Survey in Pontianak City di Hotel Mercure Pontianak, Selasa 23 Juli 2024.
Tim berisikan tenaga ahli berpengalaman dalam riset dan kajian di bidang hidrospasial, klimatologi dan hidroteknik, khususnya untuk ancaman bencana banjir.
Hasil kajian ini akan melahirkan peta dan hasil kajian ancaman bencana banjir dengan berbagai skenario kala ulang banjir Kota Pontianak.
Pengalaman mereka juga dilengkapi dengan skill penggunaan peralatan survei pengambilan data hidrometri, hidroklimatologi dan juga pemanfaatan pemodelan geospasial (ArcGIS), dan berbagai software hidrodinamika sungai dan pantai seperti SOBEK, GeoHECRAS, Mike 21, Mike Flood, dan HEC-HMS.
Data-data tersebut dapat dimanfaatkan sebagai referensi identifikasi permasalahan banjir, penghitungan dampak kerugian yang ditimbulkan akibat banjir, mitigasi bencana banjir, dan terutama bagi pengambilan keputusan bagi pemerintah dalam memperhitungkan biaya ganti rugi dan asuransi terhadap bencana klimatologis, khususnya terkait dengan fenomena perubahan iklim.
Perwakilan FINCAPES University of Waterloo Michael Lynch mengatakan mereka bekerja sama dengan NGO, pemerintah dan masyarakat untuk merespon perubahan iklim.
Kota Pontianak dipilih sebagai lokasi riset karena letak geografis dan dampak perubahan iklim yang kian terasa.
"Diharapkan kajian ini dapat memprediksi banjir di masa mendatang," katanya.
Gelorakan Semangat Merah Putih, Polres Sanggau dan Pemkab Bagikan Bendera Jelang HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
AKBP Harris Batara Bagikan Bendera Merah Putih jelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 |
![]() |
---|
Ria Notsan Sebut MTQ Bukan Hanya Tentang Juara, Tapi Syiar dan Persaudaraan |
![]() |
---|
Apel Siaga Karhutla di Sekadau Hilir, AKP Burhan Tegaskan Sinergi sebagai Kunci Pencegahan |
![]() |
---|
Ketua FKUB Kota Singkawang Baharuddin Meninggal Dunia, Wali Kota Sampaikan Duka Mendalam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.