Puluhan Klien Balai Rehabilitasi Narkotika Geratak Sambas Ikut Rayakan HBA ke-64

"Kami sangat bersyukur dan mengapresiasi kehadiran Kajari Sambas beserta jajaran, merayakan HBA di sini, tempat kami," ucapnya.

Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/IMAM MAKSUM
Ketua Yayasan Geratak Sambas Rian menerima potongan nasi tumpeng yang diberikan langsung Kajari Sambas, Daniel De Rozari. Yayasan Geratak Sambas ikut merayakan Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke-64, Senin 22 Juli 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Balai Rehabilitasi Narkotika Yayasan Geratak Sambas ikut merayakan kebahagiaan Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke-64 bersama Kejaksaan Negeri Sambas, Senin 22 Juli 2024.

Sebanyak 48 penghuni atau kliem Balai Rehabilitasi Narkotika Geratak Sambas bersuka cita merayakan HBA. Mereka menerima bantuan bahan pokok berupa beras dan telur.

Selain itu, Kejari Sambas juga memberikan tali asih kepada seluruh penghuni Yayasan Rehabilitasi tersebut.

Ketua Yayasan Geratak Sambas Rian mengapresiasi inisiatif Kejari Sambas merayakan HBA ke-64 tahun bersama klien Badan Rahbilitasi Narkotika di Sejangkung tersebut.

Ria berujar kebahagiaan HBA ke-64 ikut dirasakan oleh mereka yang sedang berjuang melawan kecanduan narkotika.

Hingga Juli 2024, Lima Kasus Dugaan Korupsi di Kalbar Naik Tahap Penyidikan di Kejati Kalbar

"Kami sangat bersyukur dan mengapresiasi kehadiran Kajari Sambas beserta jajaran, merayakan HBA di sini, tempat kami," ucapnya.

Dia menambahkan, Kejari Sambas merupakan orang tua asuh penghuni Balai Rehabilitasi Yayasan Geratak karena telah banyak mendukung program rehabilitasi.

"Kami diberikan tempat yang lebih baik dan layak. Dari dahulu kami berada di tempat yang sering kebanjiran dan kekurangan air bersih," kata Rian.

"Namun saat ini di Balai Rehabilitasi Geratak Sambas yang baru bisa ditempat yang lebih baik dan nyaman," ucapnya.

Lebih jauh, dia mengatakan sebanyak 48 orang yang direhabilitasi di sini merupakan penyintas yang sedang berjuang melawan kecanduan narkotika.

Dia menambahkan, bahwa mereka sering termarjinalkan dan kurang diterima di tengah-tengah masyarakat.

"Kami, klien di balai rehabilitasi ini sebelumnya merupakan orang orang yang termarjinalkan. Kami sering di pandang sebelah mata. Namun saat ini kami merasa sangat dirangkul," tuturnya. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved