Kunci Jawaban

Ringkasan Materi IPA Kelas 10 SMA K Merdeka, Bab 7 Keanekaragaman Makhluk Hidup Interaksi Peranannya

Inilah rangkuman materi IPA Kurikulum Merdeka untuk  Kelas 10 SMA / SMK sederajat Bab 7 Keanekaragaman Makhluk Hidup, Interaksi, dan Peranannya di Ala

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Buku Kurikulum Merdeka
Buku Kurikulum Merdeka - Ringkasan Materi IPA Kelas 10 SMA K Merdeka, Bab 7 Keanekaragaman Makhluk Hidup Interaksi Peranannya. 

Fauna Indonesia dapat dibagi menjadi 3 wilayah, wilayah barat (Sumatra, Kalimantan, Jawa dan pulau kecil di sekitarnya), wilayah tengah (Sulawesi dan Nusa Tenggara) dan wilayah timur (Papua dan pulau di sekitarnya).

Hewan wilayah barat memiliki ciri-ciri yang sama dengan hewan yang ada di benua Asia sehingga disebut dengan hewan asiatis. Hewan asiatis biasanya berupa mamalia berukuran besar dan sedikit burung berbulu indah, contohnya gajah, badak dan orang utan. Hewan wilayah timur memiliki ciri-ciri seperti hewan di benua Australia sehingga disebut dengan hewan australis.

Hewan australis biasanya berupa hewan mamalia berukuran kecil, hewan berkantong dan burung berbulu indah seperti kuskus dan cendrawasih. Berbeda halnya dengan hewan di wilayah tengah, hewan ini memiliki ciri-ciri peralihan antara hewan asiatis dengan hewan australis. Contoh hewan peralihan adalah Komodo, Anoa dan Maleo.

Ringkasan Materi IPA Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka, Bab 5 Struktur Atom Keunggulan Nanomaterial

D. Manfaat Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati bukan hanya memberikan manfaat langsung kepada manusia namun juga sangat penting dalam mempertahankan keberlangsungan ekosistem. Sebagai contoh hutan hujan tropis dengan keanekaragaman hayatinya yang tinggi, lebih mendukung untuk kelestarian ekosistem dibandingkan dengan ekosistem pertanian yang monokultur.

Keanekaragaman hayati merupakan sumber pangan, sandang, papan, obat-obatan, bahan kecantikan dan ekonomi bagi manusia. Selain itu juga sebagai sumber ilmu pengetahuan dan plasma nutfah dalam pengembangan varietas unggul dari sebuah spesies, seperti varietas unggul padi Indragiri yang berasal dari varietas lokal Barumun dan Rojolele.

E. Pelestarian Keanekaragaman Hayati Indonesia

Berbagai upaya dapat dilakukan untuk tetap menjaga kelestarian keanekaragaman hayati seperti hutan lindung, cagar alam dan taman nasional. Untuk mengatasi kelangkaan tanaman dapat dilakukan perbanyakan dengan kultur jaringan sedangkan untuk mengatasi kelangkaan hewan dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi kloning.

II. Klasifikasi Mahkluk Hidup

A. Bagaimana Ahli Mengelompokkan Mahkluk Hidup?

Dalam sejarah pengelompokan mahkluk hidup, pada mulanya para ahli menggunakan dua skema dalam pengelompokan mahkluk hidup, yaitu klasifikasi buatan dan alami.

Pada klasifikasi buatan, dilakukan dengan cara memilih dengan bebas ciri-ciri pemersatu terlebih dahulu baru kemudian mengelompokkan organisme yang sesuai. Contohnya ketika melakukan pengelompokan dengan ciri pemersatu ada tidaknya sirip, maka paus akan dikelompokkan dengan ikan. Kelebihan dari klasifikasi ini adalah mudah untuk dikembangkan dan tidak mudah berubah, namun kelemahannya pengelompokannya tidak menunjukkan hubungan evolusioner.

Berbeda halnya dengan klasifikasi buatan, klasifikiasi alami pengelompokan organisme dilakukan berdasarkan kemiripan terlebih dahulu dan baru kemudian mengidentifikasi ciri-ciri yang dimiliki satu sama lain. Kelemahan klasifikasi ini adalah pengelompokannya berubah jika ditemukan informasi yang baru.


B. Apa Saja Pengelompokan Mahkluk Hidup dan Peranannya?

1. Monera adalah organisme mikroskopis dan memiliki tipe sel prokaryotik. Monera diketahui banyak menyebabkan penyakit, seperti bakteri Mycobacterium tuberculose yang menyebabkan TBC, Salmonella thyposa yang menyebabkan tifus. Meskipun demikian beberapa dari organisme ini menguntungkan bagi manusia, seperti Lactobacillus.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved