BPJS Kesehatan Memberi Keringanan Bagi Ibu Rumah Tangga Dalam Mendapat Pelayanan Kesehatan

“Memang sebelum kami sekeluarga terdaftar di Program JKN, kami merasa cukup terbebani oleh biaya pelayanan kesehatan dan pengobatan. Jadi, setiap kali

|
dok. BPJS
Cornelia Nyam Oicin (46) 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Cornelia Nyam Oicin (46) seorang peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang kesehariannya disibukkan sebagai Ibu Rumah Tangga di Sintang, bersyukur dengan adanya pelaksanaan Program JKN ini.

Pasalnya, Program JKN membantu meringankan beban biaya pelayanan kesehatan dan pengobatan bagi keluarganya melalui kesaksian yang diberikan kepada tim jamkesnews pada Selasa 11 Juni lalu.

Menurut Cornelia, BPJS Kesehatan telah membantu dari segi finansial. Dirinya menceritakan pengalaman berobatnya tanpa menggunakan BPJS Kesehatan sehingga merasa cukup terbebani oleh biaya pengobatan yang menurutnya relatif tinggi.

Melalui pengalamannya menggunakan BPJS Kesehatan dalam mendapatkan operasi untuk bisul yang tumbuh dibawah permukaan kulit, dirinya merasa sangat terbantu baik dari kemudahan maupun biaya yang dikeluarkan.

“Memang sebelum kami sekeluarga terdaftar di Program JKN, kami merasa cukup terbebani oleh biaya pelayanan kesehatan dan pengobatan. Jadi, setiap kali kami berkunjung ke rumah sakit, biaya yang kami keluarkan itu besar dan frekuensinya pun cukup sering untuk kami berkunjung untuk berobat, karena namanya penyakit bisa datang kapan pun. Baru-baru ini juga saya menjalani operasi untuk mengangkat bisul yang terletak di dada saya, Puji Tuhan prosesnya lancar juga dan menggunakan BPJS Kesehatan,” terang Cornelia.

Aturan Bikin atau Perpanjang SIM Harus Jadi Peserta BPJS Kesehatan Aktif Mulai Tanggal 1 Juli 2024

Pengalaman tersebut mendorong Cornelia untuk mempertimbangkan saran dari teman-temannya agar menggunakan BPJS Kesehatan.

Pada awalnya, dirinya cukup skeptis dan ragu-ragu untuk mendaftar karena kerap kali mendapat cerita dan stigma yang buruk terhadap BPJS Kesehatan.

Pada akhirnya, dirinya mencoba dan membuktikan bahwa cerita tersebut hanyalah isapan jempol belaka.

“Saya dapat mulai merasakan manfaat BPJS Kesehatan ini secara langsung yang karena saya masuk rumah sakit karena bisul di dada sebelah kanan yang harus dilakukan tindakan operasi. Setelah melakukan treatment awal, dan mengikuti pengobatan serta prosedur yang pada akhirnya sempat dijadwalkan untuk dilakukan operasi. Tapi secara kebetulan sebelum hari operasi, bisul itu sempat membengkak sehingga pecah sendiri dan karena kondisinya cukup darurat pada saat itu, jadwal operasi saya dimajukan dan puji syukur semuanya lancar tanpa kendala apapun,” katanya.

Dirinya pun merasa puas dan tidak mendapatkan perlakuan yang berbeda dengan orang lain yang menggunakan asuransi lain atau menggunakan uang pribadi.

Iur biaya tambahan pun tidak diminta yang bukan karena kehendaknya, begitu pula dengan peningkatan kelas rawat inap.

Dikarenakan dirinya ingin dapat segera pulih dan tidak terlalu ramai, dirinya melakukan upgrade kelas rawat inap yang semula kelas dua menjadi kelas satu tanpa mendapat pelayanan yang diskriminatif ataupun berbeda.

“Ya setelah operasi tersebut berjalan lancar saya merasa ingin istirahat secara lebih baik dan membutuhkan kamar yang tidak terlalu ramai, jadi saya minta untuk dilakukan rawat inap pada kelas satu meskipun ada selisih tarif yang harus dibayar. Tapi menurut saya pun juga sangat worth it, karena saya dapat kembali pulih dengan cepat dan pelayanannya pun sangat baik tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar jadi saya hanya membayar selisihnya saja antara kelas dua dengan kelas satu, dibandingkan jika tanpa BPJS Kesehatan tentu akan menghabiskan biaya hingga puluhan juta rupiah,” tambah Cornelia.

Saat ini, Cornelia merasa kondisinya membaik meski masih berhati-hati mengikuti saran dokter.

Dirinya bermaksud untuk mengurus obat untuk diabetesnya yang menurutnya menjadi perhatian serius karena biaya obat yang mahal sehingga dirinya hendak mencari informasi dan melakukan pengurusan terkait buku Pasien Rujuk Balik yang menurutnya dapat meringankan pengeluaran terhadap pembelian obat-obatan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved