Berita Top 3

Top 3 Pontianak Hari Ini: Harisson Nobar Film Lafran, Diskominfo Kalbar Gelar FGD Dampak Stunting

Pj Gubernur Kalbar Harisson bersama sang istri turut antusias menyaksikan Film 'Lafran' di Bioskop Ayani Mega Mall Pontianak.

|
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Kolase/fz
Berikut berita Top 3 Pontianak TribunPontianak.co.id hari ini, Kamis 27 Juni 2024: Para peserta Fokus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Diskominfo Kalbar pada Rabu 26 Juni 2024. FGD tersebut membahas tentang Dampak Stunting pada Kesehatan dan Pembangunan Sosial Ekonomi di Provinsi Kalimantan Barat.” (kanan) | Pj Gubernur Kalimantan Barat Harisson bersama Istri berfoto bersama dengan para kader HMI Kalbar Usai nonton bereng film Lafran di Bioskop Ayani Mega Mall Pontianak pada Selasa 25 Juni 2024 (kiri). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Berikut berita Top 3 Pontianak TribunPontianak.co.id hari ini, Kamis 27 Juni 2024:

Top 3 pertama Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Barat melalui bidang informasi publik (IP) Menggelar Fokus Group Discussion “ Dampak stunting pada Kesehatan dan Pembangunan Sosial Ekonomi di Provinsi Kalimantan Barat.”.

Kedua, Pj Gubernur Kalbar Harisson bersama sang istri turut antusias menyaksikan Film 'Lafran' di Bioskop Ayani Mega Mall Pontianak.

Sedangkan terakhir, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat, menerima kunjungan, Perwira Siswa Pendidikan Reguler Sekolah Komando Angkatan Laut (Pasis Dikreg Seskoal) Angkatan Ke-62 TA 2024

Berikut selengkapnya Top 3 Pontianak TribunPontianak.co.id hari ini:

1. Diskominfo Kalbar Gelar FGD Dampak Stunting pada Kesehatan dan Pembangunan Sosial Ekonomi

Para peserta Fokus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Diskominfo Kalbar pada Rabu 26 Juni 2024. FGD tersebut membahas tentang Dampak Stunting pada Kesehatan dan Pembangunan Sosial Ekonomi di Provinsi Kalimantan Barat.”
Para peserta Fokus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Diskominfo Kalbar pada Rabu 26 Juni 2024. FGD tersebut membahas tentang Dampak Stunting pada Kesehatan dan Pembangunan Sosial Ekonomi di Provinsi Kalimantan Barat.” (TRIBUNPONTIANAK/IST)

Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Barat melalui bidang informasi publik (IP) Menggelar Fokus Group Discussion “ Dampak Stunting pada Kesehatan dan Pembangunan Sosial Ekonomi di Provinsi Kalimantan Barat.” pada Rabu 26 Juni 2024.

Agenda tersebut menghadirkan Narasumber Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalimantan Barat.

Adapun peserta yang ikut serta di antaranya TP PKK Provinsi Kalimantan Barat,Organisasi yang berada dibawah binaan BKOW Kalimantan Barat dan Kader Posyandu Kota Pontianak serta Perangkat daerah terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.

Plh. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Drs. Marwan Seregar,M.Si berharap dengan FGD dapat saling menyampaikan informasi antara satu sama lainnya.

“Melalui Focus Group Discussion diharapkan dapat saling menyampaikan informasi atau masukan baik dari Narasumber maupun peserta. Sehingga kita dapat berperan secara optimal agar upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk menurunkan angka stunting target di tahun 2024 menjadi betul-betul terwujud,” ujar Marwan Seregar.

Sementara itu dalam paparannya dr. Purwitasari Aquarini Prehnansy Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Prov Kalbar yang juga Narasumber pertama mengatakan Prevensi Stunting di Kalimantan Barat sudah mengalami penurunan sejak Tahun 2021 sebanyak 29,8 persen, Tahun 2022 sebanyak 27,8 ?n Tahun 2023 sebanyak 24,5 persen. Adapun target penurunan angka stunting pada rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) untuk tahun 2024 yaitu 14 persen.

Selain itu, dampak stunting pada pertumbuhan penduduk yaitu menurunkan produktivitas Sumber Daya Manusia dan bonus Demografi tidak termanfaatkan dengan baik. Sedangkan dampak stunting pada Ekonomi yaitu potensi kerugian ekonomi setiap tahunnyasebanyak 2-3?ri Gross Domestic Product (GDP).

Selanjutnya, Narasumber kedua, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Prov Kalbar Hendra Bachtiar, ST, MT menjelaskan kelompok sasaran intervensi pencegahan dan penurunan stunting skala Desa yaitu remaja putri, calon pengantin, Ibu hamil, menyusui, nifas, bayi usia 0 (Nol) sampai 59 (lima puluh Sembilan) bulan, dan keluarga berisiko stunting.

Lebih lanjut dalam penyampaian materinya, Hendra Bachtiar mengatakan penurunan beban pengeluaran masyarakat miskin berupa pemberian bantuan langsung tunai, penyediaan lapangan pekerjaan termasuk melalui padat karya tunai desa, dan bantuan sosial lainnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved