Ibadah Haji 2024
Hukum Panggil 'Pak Haji Bu Hajah' ke Jemaah Baru Pulang Haji, Apakah Rasulullah Pakai Gelar Haji?
Panggilan "Pak Haji" atau "Bu Haji" bisa dibilang disematkan kepada jemaah yang selesai melaksanakan rangkaian rukun Islam kelima di Tanah Suci itu.
Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bagaimana hukum memanggil "Pak Haji" atau "Bu hajah" setelah jemaah Haji pulang dari Tanah Suci?
Budaya memanggil "Pak Haji" atau "Bu Haji" di Indonesia sudah sangat mengakar.
Panggilan "Pak Haji" atau "Bu Haji" bisa dibilang disematkan kepada jemaah yang selesai melaksanakan rangkaian rukun Islam kelima di Tanah Suci itu.
"Pak Haji" atau "Bu Haji" justru kini malah menimbulkan pro-kontra di kalangan masyarakat.
Gelar Haji umumnya digunakan untuk orang yang sudah melaksanakan Haji.
Apakah wajib memanggil "Pak Haji" atau "Bu hajah"?
• CONTOH Undangan Tasyakuran Haji, Wisuda, Selamatan dalam Bahasa Jawa
Hukum Panggilan "Haji" atau "hajah"
Dilansir dari NU, menurut Syekh Ali Syibramalisi, panggilan "Haji" atau "hajah" jika diartikan secara harfiah yaitu orang yang menuju sebuah tujuan.
Hal itu tidak diharamkan karena bukan sebuah kedustaan.
Sebaliknya, jika panggilan "Haji" atau "hajah" itu dilontarkan kepada orang yang jelas-jelas belum melaksanakan ibadah Haji diharamkan karena itu merupakan panggilan dusta.
نَعَمْ إنْ أَرَادَ بِيَا حَاجُّ الْمَعْنَى اللُّغَوِيَّ وَقَصَدَ بِهِ مَعْنًى صَحِيحًا ، كَأَنْ أَرَادَ بِيَا حَاجُّ يَا قَاصِدَ التَّوَجُّهِ إلَى كَذَا كَالْجَمَاعَةِ أَوْ غَيْرِهَا فَلَا حُرْمَةَ
Artinya, “Tetapi jika panggilan ‘pak Haji’ dimaksudkan maknanya secara harfiah, (bukan secara istilah) dan diniatkan dengan pengertian harfiah yang benar,–seperti panggilan ‘pak Haji’ dimaksudkan ‘pak yang hendak menuju shalat berjamaah atau lainnya’–maka tidak haram,” (Syekh Ali Syibramlisi, Hasyiyah Ali Syibramalisi ala Nihayatil Muhtaj, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 2003 M/1424 H], juz III, halaman 242).
Sisi Positif-Negatif Gelar Haji
Meski begitu, gelar Haji memiliki sisi positif dan negatif.
Sisi positifnya dapat dilihat sebagai pengingat jemaah yang baru melaksanakan Haji untuk selalu berada dalam jalan kebaikan.
Namun sisi negatifnya, alih-alih menjadi contoh teladan karena sudah Haji, gelar Haji terkadang menjerumuskan seorang Muslim ke dalam sifat sombong dan membanggakan diri.
• BACAAN Niat Shalat Idul Adha 1445 H Senin 17 Juni 2024, Amalan Sunnah Sambut Lebaran Haji
Nabi Muhammad Tak Pernah Pakai Gelar Haji
Syaikh Shalih As-Suhaimi, seorang pengajar di Masjid Nabawi, Madinah dalam fatwanya menganggap gelar Haji sebagai perbuatan riya, dan tidak pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad.
Menurut Ustadz Hammad Abu Mu’aawiyah, ada ulama yang mengatakan bahwa tidak pernah ada riwayat yang menjelaskan adanya gelar yang pernah disandang oleh Rasulullah dan para sahabatnya, sebagai contoh H. Muhammad, H. Abu Bakar, H. Umar bin Khattab, H. Ali bin Abu Thalib dan seterusnya.
Kemudian ulama tersebut mengatakan bahwa di antara 5 rukun Islam hanya ibadah Haji saja yang digunakan sebagai gelar, dan mengapa ketika orang mengerjakan rukun Islam yang lain seperti mengucap kalimat syahadat, shalat, zakat, puasa tidak diberi gelar seperti halnya ibadah Haji.
Pada abad ke-21, tentara Amerika mulai menggunakan kata Haji sebagai sindiran untuk orang Irak, Afghanistan, atau orang Arab.
(*)
Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini
Kakanwil Kemenag Kalbar Hadiri Tasyakuran Kesuksesan Pelaksanaan Ibadah Haji di Mempawah |
![]() |
---|
Kemenag Mempawah Gelar Syukuran Atas Suksesnya Pelaksanaan Ibadah Haji 1445 H |
![]() |
---|
Satu Lagi, Jemaah Haji Kalbar Asal Ketapang Wafat di Tanah Suci Madinah |
![]() |
---|
Seorang Jemaah Haji Asal Pontianak Meninggal Dunia di Rumah Sakit Batam |
![]() |
---|
Fase Pemulangan Sudah Selesai, Empat Jemaah Haji Kalbar Masih Dirawat di Rumah Sakit dan Empat Wafat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.