Kalbar Populer
Kalbar Populer Hari Ini: Kalbar Masuk Target Sasaran OMC, Pemancing Ditemukan Tewas di Landak
Wilayah Provinsi Kalimantan Barat akan menjadi salah satu target sasaran Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
Pemuda Pemancing asal kecamatan Ngabang Dandi (20) yang hilang, akhirnya di temukan tim SAR gabungan pada Senin 24 Juni 2024 malam.
Dandi ditemukan sudah dalam keadaan dalam kondisi meninggal dunia serta ditemukan 800 ke arah Hilir sungai.
”ia ditemukan sekitar Pukul 22.20 WIB ketika tim SAR gabungan tengah melakukan pemantauan di kawasan sungai landak, " kata kepala Kantor SAR Pontianak I Made Junetra pada Selasa 25 Juni 2024.
Lanjutnya, dan tim SAR gabungan menemukan korban, saat ditemukan kondisinya telah meninggal dunia di sekitar 800 meter hilir sungai Landak.
Junetra juga menambahkan saat ini bahwa korban sudah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga yang kebetulan ikut dalam pencarian korban.
Sebelumnya diketahui Seorang pemuda yang diketahui warga Kec. Ngabang, Kab. Landak tenggelam saat tengah memancing di Sungai Landak, Desa Pak Mayam,Kec. Ngabang, Kab. Landak.
Tim SAR gabungan berjibaku dalam menemukan korban sejak tiga hari yang lalu 23 Juni. Hingga akhirnya korban ditemukan pada hari kedua (24/06) dalam kondisi meninggal dunia.
Selengkapnya disini
• Ani Sofian Apresiasi Kelurahan Bangka Belitung Darat, Wakili Kalbar Lomba Kelurahan Tingkat Nasional
3. Hingga Saat Ini, Disnakertrans Sanggau Catat 205 Pekerja yang di PHK
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sanggau, H Roni Fauzan mengatakan bahwa hingga saat ini sebanyak 205 orang pekerja atau buruh yang di PHK di Kabupaten Sanggau.
Dari kesemuanya itu di dominasi perusahaan yang bergerak di industri kayu dan ada juga beberapa dari perusahaan yang lainnya.
Sementara di tahun 2023, sebanyak 1.262 orang pekerja yang di PHK di Kabupaten Sanggau. Dari kesemuanya itu juga didominasi perusahaan yang bergerak di industri kayu, kemudian ada juga beberapa dari perusahaan yang lainnya.
Roni menjelaskan, berdasarkan keterangan dari pihak perusahaan, tingginya PHK di perusahaan yang bergerak di industri kayu tersebut lantaran terjadinya krisis global di negara pengimpor kayu, sehingga negara pengimpor kayu ini tidak mengimpor lagi.
"Jadi mereka ini produksinya numpuk, jadi tenaga kerja nya tidak ada kerjaannya lagi. Jadi bukan masalah bahan baku, bahan bakunya ada. Tapi Negera pengimpor yang tidak lagi membeli produk mereka, akhirnya barang numpuk di gudang dan penuh, dengan sangat terpaksa maka di PHK," jelasnya.
"Dari sekian banyak yang di PHK ini, tidak ada karyawannya yang dalam artian komplain dan mengadu ke Disnakertrans, tidak ada. Karena mungkin selama ini perlakuan perusahaan tersebut kepada karyawan nya cukup bagus," tambahnya.
Roni menambahkan, sebelum pihak perusahaan PHK karyawannya, terlebih dahulu pimpinan perusahaan dan serikat pekerja datang ke Disnakertrans Sanggau. Jadi sudah dibahas jauh hari bersama serikat pekerja.
Selengkapnya disini
(*)
Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini
Kalbar Populer Hari Ini: Puluhan Ribu Rokok Ilegal Dibakar di Sintete, Polda Kalbar Tanam Pohon |
![]() |
---|
Kalbar Populer Hari Ini: Mobil Terbalik di Jl Sumpit Paloh, Pemkab KKR Akan Relokasi Pedagang |
![]() |
---|
Kalbar Populer Hari Ini: Guru Ngaji Sambas Lecehkan Murid, Sandiaga Uno Akan Kunker ke Kapuas Hulu |
![]() |
---|
Kalbar Populer Hari Ini: Pria Ngaku Intel di Sajingan Ditangkap, Heboh Kerangka Manusia di Mempawah |
![]() |
---|
Kalbar Populer Hari Ini: Laka Maut di Lonam Pemangkat, Motor Tabrak Indomaret di Jawai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.