Fathiya Nur Eka, Gadis yang Meninggal Jatuh dari Lantai 3 Gym Merupakan Sosok Pintar dan Berbakti

Banyak hal indah yang ia ingat dan tak mampu ia ceritakan tentang putrinya, tetapi bakti Fathiya kepada dirinya yang menjadi kenangan indah.

|
Penulis: Safruddin | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ferryanto
Selamet Purnomo, ayah Fathiya Nur Eka saat ditemui di rumhanya di Komplek Bumi Batara 1 Sungai Raya, Rabu 19 Juni 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK – Peristiwa memilukan terjadi di arena Gymnasium atau Gym di Jalan Parit Haji Husin 2, Kelurahan Bangka Belitung Darat, Kecamatan Pontianak Tenggara, Selasa 18 Juni 2024.

Gadis muda Fathiya Nur Eka (22), terjatuh dari lantai tiga gym. Nyawa sosok cerdas dan dikenal berbakti kepada orang tua ini tidak bisa diselamatkan.

Dari rekaman Closed Circuit Television (CCTV) yang dilihat Tribun, sebelum terjatuh Fathiya sedang menggunakan treadmill.

Tubuhnya tampak mundur keluar lewat jendela yang terbuka lebar. Jendela ini berada di belakang treadmill.

Hanya dalam waktu beberapa detik Fathiya tampak jatuh dan meninggal dunia sebelum dibawa ke rumah sakit.

Kepergian Fathiya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Sang ayah Selamet Purnomo menceritakan, putrinya merupakan sosok yang berbakti, penyayang, serta cerdas.

Putrinya juga dikenal mudah bergaul dan memiliki banyak teman. Sejak duduk di Sekolah Dasar (SD), Fathiya selalu meraih juara di kelasnya.

Fathiya bersekolah di SMPN 1 Pontianak, lalu melanjutkan pendidikan di SMAN 7 Pontianak

Lulus SMA, Fathiya melanjutkan pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tanjungpura Pontianak.

Ia mengambil Program Studi Bahasa Inggris dan lulus dengan predikat cumlaude 3 tahun 8 bulan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,9.

"Dia itu (Fathiya,red) sejak SD selalu sampai kuliah nilainya bagus. Saya setiap mengambil rapor tidak pernah khawatir naik atau tidak, karena pasti masuk peringkat, 1, 2, 3,” tutur Selamet.

Baca juga: Wanita Jatuh Dari Lantai 3 Tempat Gym di Pontianak, Polisi Sudah Periksa 8 Saksi

Selamet menceritakan, beberapa hari lalu putrinya baru saja diterima mengajar di salah satu sekolah swasta ternama di Pontianak.

Guru di sekolah tersebut harus melalui tes yang panjang dan sulit, namun Fathiya berhasil lulus tes dengan baik.

"Name tag nya itu baru jadi untuk dia mengajar dari sekolah. Tetapi sebelum bisa mengajar ternyata amanah Allah saya menjaga dia hanya 22 tahun saja," ujar Selamet dengan wajah sedih.

Ia mengaku berat kehilangan putrinya. Ia selalu mengharapkan ingin melihat putri yang ia sayangi menikah dan menimang cucu dari sang putri.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved